Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Keberlanjutan Nilai-nilai Disabilitas setelah Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo 2020 Berakhir

9 Agustus 2021   17:10 Diperbarui: 9 Agustus 2021   18:06 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
                            www.insidethegames.bliz 

By Christie Damayanti

                                                                                   

Olimpiade Tokyo 2020 sudah selesai.

Sebentar lagi, Paralimpiade Tokyo 2020, akan dimulai .....

Investasi yang besar juga dapat dijelaskan dengan membuat area Olimpiade dan infrastruktur kota dapat diakses oleh semua orang karena pada awalnya seharusnya menyambut penonton dari seluruh dunia.

Bahkan jika Tokyo telah menyiapkan peralatan aksesibilitas khusus untuk Olimpiade Musim Panas tahun 2020, semua warga negara dan wisatawan disabilitas dan kaum prioritas, masih akan mendapat manfaat dari sebagian setelah acara selesai.

Jadi ini merupakan investasi jangka panjang untuk menghilangkan hambatan aksesibilitas!

Sebenarnya, bagaimana dengan peralatan aksesibilitas untuk Olimpiade? 

Apa undang-undang nasional yang berlaku terkait dengan aksesibilitas? 

Dan apa contoh penerapan undang-undang ini hingga saat ini? 

Untukku sendiri, sebagai seorang disabilitas diatas kursi roda dan 3x setahun mengunjungi Jepang untuk menjenguk anakku yang tinggal di Jepang untuk kuliah dan bekerja, aku tahu dan merasakannya endiri bahwa aksesibilitas yang ada di setiap sudut negeri cantik ini, merupakan "pameran" yang bagus inklusi.

Tokyo khususnya, dan Jepang pada umumnya, benar2 menjadi contoh bagi negaa lainnya, yang pernah aku datangi dan masih kalah dengan negeri tuan rumah Olimpiade dan Paralimpiade Tokto 2020 ini.

Seperti tulisanku tentang "Kesunyian Jepang dari Canda Tawa Anak2", bahwa piramida penduduk Jepang hampir terbalik.

Jumlah lansia terus bertambah di Jepang. Semakin bertambahnya usia penduduk, kebutuhan akan aksesibilitas semakin meningkat. Dimana, orang2 muda Jepang justru menghindar dari negaranya.

Menanggapi masalah yang berkembang ini, Kementerian Wilayah, Infrastruktur dan Pariwisata memberlakukan Undang-Undang "bebas hambatan" pada tahun 2008 untuk memungkinkan setiap orang bergerak secara mandiri di ruang publik seperti stasiun kereta api, pusat transit, bandara, pelabuhan, tetapi juga pusat perbelanjaan dan gedung2 publik.

Ini yang aku alami, dimana aku "bebas bergerak" dari apartemen anakku pagi2 sampai kembali tengah malam, aku bebas melakukan apapun dengan fisikku yang terbatas!

Aksesibilitas ruang publik telah menghasilkan berbagai inisiatif seperti pemasangan ramp, elevator, marka lantai taktil, ruang yang disediakan untuk pengguna kursi roda dan informasi dalam huruf braille.

Terpilihnya Tokyo sebagai kota tuan rumah Olimpiade, mempercepat proses penerapan UU ini dan memungkinkan sebanyak mungkin orang memperoleh manfaat dari acara olahraga ini.

Bekerja sama dengan organisasi negara terkait dan pemerintah Tokyo, otoritas kota dan asosiasi yang mewakili penyandang disabilitas, Panitia Penyelenggara Tokyo 2020 merumuskan pedoman aksesibilitas untuk Olimpiade, yang disetujui oleh komite paralimpik internasional.

Venue2 tempat pertandingan olimpiade, yang dibangun khusus atau warisan dari olimpiade 1964, itu lah yang ditargetkan oleh pedoman aksesibilitas termasuk tempat akomodasi yang ada dan transportasi umum serta yang dibuat untuk acara tersebut.

Beberapa hal yang telah dilakukan oleh panitia olimpiade :

  • Jalur akses dan area pergerakan yang harus bebas dari rintangan dan lebar minimal 2 meter.
  • Kemiringan harus diselaraskan dengan tumouan kursi roda atau tongkat.
  • Tangga yang anak tangganya harus memiliki tinggi dan kedalaman yang seragam, hindari tangga spiral.
  • Permukaan tanah yang tidak boleh menimbulkan risiko tersandung, dan haus beradaptasi dengan semua pengguna.
  •  Meja resepsionis, pintu masuk dan keluar harus dapat diakses oleh orang2 dengan keterbatasan gerak, dengn ketinggian2nya.
  • Pintu harus dirancang sedemikian rupa sehingga dapat didorong oleh orang yang menggunakan kursi roda, mendorong kereta bayi, atau membawa benda berat.
  • Elevator dan eskalator yang harus dipasang di dekat lorong.
  • Tempat duduk - setidaknya 0,50% dari total jumlah tempat harus dapat diakses oleh orang2 dengan mobilitas terbatas. Rasio yang sama berlaku untuk tempat2 yang didedikasikan untuk teman mereka.
  • Toilet dan ruang ganti harus dirancang untuk mengakomodasi orang2 dengan mobilitas terbatas juga. Toilet unisex yang dimaksudkan untuk menampung seseorang di kursi roda adalah wajib untuk setiap blok toilet.
  • Dan sebagainya .....

Untuk paralimpiade, tetap mempunyai Olympic Village atau Desa Atlet, pasti merupakan area yang fully "ramah disabilitas!"

Setiap detail, sudah dipikikan untuk mengakomodasi para atlet paralimpiade, untuk memastikan kenyamanan mereka untuk berlatih, dan berusaha menghasilkan prestasi yang gemilang.

Misalnya, pemerintah Tokyo telah melakukan studi untuk memastikan bahwa konfigurasi elevator memenuhi persyaratan khusus Olimpiade Tokyo 2020 serta kebutuhan jangka panjang.

Juga, kamar ganda telah diubah menjadi kamar tunggal sehingga atlet penyandang disabilitas dapat memanfaatkan ruang yang cukup. Apalagi, sebagian para atlet paralimpiade, enggunakan kursi roda, yang membutuhkan ruang yang lebih besar.

Akses menuju pantai pun, didesain dengan sedikit kemiringan. Semua untuk kenyamanan, terutama penggua kursi roda .....

Contoh lain dari aplikasi aksesibilitas praktis kali ini terkait transportasi adalah shuttle Accessible People Mover, dari Toyota yang futuristik.

            www.bbc.com
            www.bbc.com

            www.bbc.com
            www.bbc.com

                                                                                                                

Sebagai mitra Olimpiade global, pembuat mobil telah mengembangkan kendaraan listrik untuk jarak dekat. 200 shuttle dapat mengangkut atlet, staf, dan pengunjung dengan kesulitan mobilitas ke berbagai lokasi Olimpiade Tokyo 2020.

Menggunakan ramp terintegrasi untuk kursi roda masuk ke dalam mobil, kendaraan yang dirancang khusus untuk Olimpiade dapat mengangkut 2 orang penumpang dan 1 orang di kursi roda.

Ada lagi yang sangat asik bagi kaum disabilitas, termasuk aku,

Ada hotel dengan 50 kamar atau lebih diharuskan hanya memiliki satu kamar yang dapat diakses. Undang-Undang ini diubah untuk membawa tingkat ini menjadi 1% dari total jumlah kamar per hotel. 

Reformasi ini merupakan warisan positif bagi Paralimpiade tetapi juga setelahnya.

Secara umum, Jepang menjaga protektif terhadap warga disabilitas nya. Bukan hanya warga disabilitas nya saja, bahkan untuk wisatawanya yang disabilitas,  termasuk aku.

Terlepas dari peraturan baru dan peningkatan keseluruhan dalam aksesibilitas tempat2 umum, banyak orang berpendapat bahwa bagi orang dengan keterbatasan gerak atau disabilitas, mereka diharapkan  tingal di rumah saja, kecuali memang ada yang ahrus mereka kerjakan .....

Namun, penyelenggaraan Olimpiade tetap merupakan peluang besar untuk mengubah mentalitas dan peraturan2.

Sebagai warisan dari Olimpiade Tokyo 1964 lalu, Bandara Narita kini memiliki tempat parkir yang khusus disesuaikan untuk penyandang disabilitas. Hal ini juga membantu membangun jalur kursi roda di jalan2, mall dan atraksi budaya utama.

Sorotan lain selama Olimpiade Tokyo 1964, kota memasang sinyal pejalan kaki yang dapat diakses di penyeberangan pejalan kaki untuk membantu orang2 dengan keterbatasan visual.

Dan, aku sudah merasakan semuanya, hal2 warisan dari Olimpiade Tokyo 1964, apalagi nanti ketika pandemic pergi dan aku bisa merasakan hal2 disabilitas yang semakin baik warisan Olimpiade Tokyo 2020  .....

Semua contoh ini membuktikan bahwa peralatan aksesibilitas yang awalnya disiapkan untuk menjadi tuan rumah Olimpiade dapat menguntungkan dalam jangka panjang.

Even akbar internasional itu, membantu meningkatkan kehidupan sehar2 kaum disabilitas.

 Seperti warisan2 ini dan kota2 tuan rumah olimpiade lainnya, biarkan tekanan positif di Tokyo membantu ibu kota Jepang melakukan transisi ke kota pintar yang lebih mudah diakses.

Sebuah keberlanjutan ang lebih baik lagi, setelah Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo 2020, benar2 berakhir ......

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun