PSBB membuat kantor kami tidak ada suara2 dan tanpa tamu yang datang. Perja2 hanya bileh 50%, membuat sepi dan "kekosongan" itu semakin menyayat. Apalagi, ketika 25% yang bisa bekerja di kantor, sepi dan "kekosongan" itu semakin berat .....
Begitu juga, ketika temanku yang sebagai volunteer di Chiba iu bercerita tentang foto2 yang dikirimkannya untukku.
Aku bisa membayangkan, karena aku sering ke Jepang. Ketika stasiun Jepang selalu ramai denagn suara2 dan toko2 dimanapun selalu ramai dengan pembeli.
                                                 Â
Tempat informasi, yang tidak dipakai karena tidak ada penonton yang memerlukan informasi ...
Orang2 lalu lalang mengejar kesibukannya masing2, tanpa satupun yang hanya bisa diam di tempat. Seperti aku, jika aku berjalan sendirian keliling Jepang, seringkali aku hanya bisa terbengong2 melihat ramainya warga Jepang di manapun, dengan kesibukanya masing.
Tetapi,
Dari foto2 yang aku terima dari temanku itu, dan dari cerita yang dituliskan lewat whatsApp, pikiranku melayang2 .....
Olimpiade Tokyo 2020 ini, yang awalnya ku membayangkan sebuah keramaian yang luar biasa, bahkan mungkin aku akan bingung harus kemana karena warga disana yang sibuk untuk menonton pertandingan2, pada kenyatannya sekarang, area pertandingan tersebut seperti sebuah kota mati ......