Bagaiman "bahasa" yang tepat bagi kenyataan bahwa disabilitas itu sama denagn non-disabilitas?
Bahasa dapat membuka pintu untuk menumbuhkan pemahaman dan rasa hormat yang memungkinkan penyandang disabilitas menjalani kehidupan yang lebih penuh dan lebih mandiri. Bahasa juga dapat menciptakan hambatan atau stereotip yang tidak hanya merendahkan penyandang disabilitas, tetapi juga merampas individualitas mereka.
Oleh sebab itu, panduan bahasa itu harus dikembangkan oleh para ahli untuk digunakan oleh siapa saja yang menulis atau berbicara tentang penyandang disabilitas intelektual untuk memastikan bahwa semua orang digambarkan dengan individualitas dan martabat.
Mengapa bahasa dan terminologi tertentu penting?Â
Paralimpiade, lebih memilih untuk fokus pada disabilitas dan bakat serta pencapaian mereka, dan untuk menghilangkan sikap dan stereotip negatif.
Dan, seiring perkembangan bahasa, paralimpiade telah memperbarui terminologi resminya untuk menggunakan terminologi yang lebih diterima secara luas yang lebih dapat diterima oleh para atlet kita.
Seperti kita mendengar Olimpiade dan diikuti dengan Paralimpiade, kita tidak akan membeda2kan "kata" itu, karena pada kenyataannya kata "Olimpiade" dan kata "Paralimpiade", adalah kata2 yang sama dan sebangun.
Artinya apa?
Bahwa, atlet2 normal dan atlet2 dalam keterbatasan atau cacat, itu adalah SAMA dan SEBANGUN, tanpa perbedaan.
Kita bahkan, menganggap mereka2 yang cacat tetapi bisa "berlari" atau "melompat" atau "berenang" fengan kursi rodanya atau dengan kaki dan tangan palsunya, justru kita melihat mereka adalah SANGAT HEBAT!
Bahwa, justr jika atlet yang normal dan sehat, "tidak ada apa3nya" dibanding dengan atlet yang cacat, karena atlet yang cacat effortnya bisa berkali lipat dibandingkan dengan atlet yang sehat dan normal .....