Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

"Tokyo Olympic Aquatics Center", Bangunan Berkisi-Kisi Mengalirkan Angin tanpa Mengganggu Pertandingan

19 Juli 2021   08:36 Diperbarui: 19 Juli 2021   08:44 703
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ya, Jepang bukan hanya membangun untuk even akbar ini saja, tetapi mereka ssangt memikirkan, apa yang bisa diperbuat setelah olimpiade ini selesai. Sebuah rencana yang berkesinambungan terus, untuk masa depan negaranya.

 

www.specifile.co.za
www.specifile.co.za
                                                                                                                 

Tradisi berbaur dengan teknologi. Bangunan "tradisional" dengan kisi2 vertikal untuk menyerap angin dan cahaya matahari, tetapi tidak mengganggu pertandingn. 

Atap full berat dan berat, ini merupaka teknologi membangun. Konsep tradisi dan teknologi yang menginspirasi ....

Di sisi2 kanan dan kiri, terlihat beberapa ramp untuk kaum disabilitas dan prioritas untuk bisa menonton pertandingan. Konsep ramp melingkar yang bisa langsung masuk ke masing2 lantai, sangat berguna bagi yang membutuhkan, disabilitas dan prioritas.

Serangkaian reformasi yang dijuluki 'Norma Baru' mendorong kota2 tuan rumah untuk menggunakan stadion yang ada, fokus pada transportasi umum dan membangun fasilitas baru hanya jika ada kebutuhan jangka panjang yang terbukti.

Bertujuan untuk mengurangi limbah, biaya, dan dampak lingkungan, aturan baru ini berarti proposal asli Jepang untuk Olimpiade 2020 telah dimodifikasi secara substansial. Sekarang menyebarkan acara di seluruh kota dan merenovasi stadion, Tokyo melihat kembali ke tahun 1964 untuk inspirasi serta ruang.

Segera setelah olimpiade ini berakhir, sang arsitek akan menggunakan gaya khasnya, stadion ini menggabungkan kisi-kisi kayu dengan tanaman dan pepohonan serta sistem aliran udara alami.

Di tepi pantai, Pusat Akuatik Olimpiade  dibangun berbagai venue untuk pertandingan. Memulai dengan atap mungkin bukan keputusan tradisional, tetapi jika beratnya 7.000 ton, ini adalah keputusan yang masuk akal.

Sementara fasilitas olahraga adalah bintang pertunjukan, pusat media dan tempat tinggal juga memerlukan perencanaan yang signifikan, yang telah ditangani Tokyo dengan kombinasi lama dan baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun