By Christie Damayanti
Seorang arsitek Jepang, Nikken Sekkei, mendesain sebuah venue cantik, untuk tempat bertanding gymnastic, di Olimpiade Tokyo 2020, yang berkapasitas 12.000 orang penonton dari seluruh dunia. Ariake Gymnasium Centre.
Terletak sangat dekat dengan Olympic Village, Ariake Gymnastics Centre selesai dibangun pada Oktober 2019. Area di sekitar venue baru sebelumnya, digunakan terutama sebagai lingkungan olahraga.
Konsepnya, agak berbeda yaitu mengadopsi konsep "kapal kayu di teluk Tokyo", di mana akhirnya konsep itu mengilhami meluasnya penggunaan kayu sebagai rangka atap, auditorium utama, dan tampak depan bangunan bagian eksterior.
Atap Pusat Senam Ariake Gymnasium Centre
Pembangunan pusat telah melibatkan penggunaan kayu yang paling intensif dari salah satu tempat pertandingan. Kayu-kayu berkualitas baik dari Nagano Prefecture dan Hokkaido Prefecture, didatangkan untuk membuat rangka dan atap kayu selebar 30 meter, yang merupakan salah satu atap kayu terbesar di dunia!
Itu baru kayu untuk atapnya. Belum lagi kayu-kayu untuk bangku-bangku panjangnya!
Kayu-kayu berkualitas terbaik juga didatangkan dari Prefecture Mie, untuk membuat bangku-bangku penonton.
Dan juga, bagian-bagian lain dari bangunan keren dan luar biasa ini, didatangkan dari Shizuoka Prefecture, Miyazaki Prefecture, dan Akita Prefecture, yang memang mempunyai hutan luas dan menghasilkan kayu-kayu kualitas nomor 1.
Sebagai negeri teknologi, pemakaian kayu-kayu yang cukup banyak untuk membangun Aritake Gymnasium Centre ini, bukan semata-mata menghabiskan kayu saja, tetapi mereka sudah membangun metode pembangunan yang berkelanjutan untuk kehidupan tradisional Jepang.
Sehingga, aku tahu dengan pasti bahwa kayu-kayu yang didatangkan dari berbagai prefecture di Jepang itu, sudah melewati berbagai tahap penyeleksian.
Penyeleksian pertama, jelas tentang kualitas kayu yang terbaik untuk menghasilkan bangunan internasional yang terbaik.
Penyeleksian kedua, adalah bagaimana kayu-kayu yang ditebang dan dikirim ke Tokyo, akan tergantikan dengan penanaman pohon-pohon yang berkualitas untuk menghasilkan kayu-kayu lagi, juga yang berkualitas, untuk beberapa tahun kemudian.
Begitulah konsep dan metode pembangunan yang berkelanjutan untuk menjaga alam Jepang di masa-masa yang akan datang.
***
Ariake adalah salah satu pusat utama untuk acara dan tempat terkait Olimpiade 2020. Selain arena senam, di bagian utara distrik ini terdapat Ariake Arena, Pusat Siaran Internasional, Pusat Pers Utama, dan Desa Olimpiade/Paralimpiade.
Aku sebagai seorang arsitek hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalaku karena tidak banyak arsitek berani mendesain sebuah bangunan dengan kubikasi kayu sedemikian banyak!
Jika bisa pun, kita harus berpikir darimana kayu-kayu berkualitas baik, untuk ini. Dan, bagaimana kayu-kayu itu bisa tumbuh kembali dengan baik, untuk keberlangsungan hutan-hutan tersebut!
Tidak gampang, termasuk bagi sebuah negara yang sebenarnya kaya akan hutan dan alam.
***
Beberapa venue bangunan-bangunan untuk event akbar Olimpiade Tokyo 2020 ini, memang dikerjakan dengan cepat. Banyak masalah untuk itu, bahkan mereka bekerja siang dan malam untuk itu.
Aku sangat mengerti, ketika aku bekerja dalam satu megaproyek, dimana harus segera selesai dalam waktu 3 tahun, bagaimana cara membangun beberapa venue untuk event akbar ini hanya dengan waktu 2 atau 3 tahun saja? Sebuah mimpi yang sepertinya tidak masuk akal.
Permasalahan yang banyak serta tenggat waktu yang sedikit, bukan berarti pembangunan venue-venue itu terbengkalai atau terbangun asal-asalan saja, tidak! Kualitas bangunan-bangunan itu pun tetap terjaga walau masalah-masalah yang lain terus mengikuti.
Dana, waktu, pekerja-pekerja yang bekerja siang dan malam dan akhirnya kualitas hidup mereka pun menurun.
Tapi, aku yakin bahwa ketika semua venue yang terbangun untuk event akbar ini, membuat mata dunia terbuka dengan berbagai karya yang luar biasa, semuanya akan terbayar.
Dan, pada saatnya Jepang akan recovery untuk mengembalikan lagi apa yang pernah hilang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H