Dari tanah, permukaan melengkung yang berpotongan tampaknya membentuk permukaan dengan kompleksitas geometris yang tak terduga.
Seluruh permukaan atap berdiameter 150 meter ditutupi dengan strip aluminium sempit yang memastikan bahwa beberapa bagian atap akan memantulkan sinar matahari hampir setiap saat selama hari yang cerah.
Jika aku melihat desain arsitekturalnya, konsenya jelas. Mereka membawa konsep tradisional, lewat dunia futuristic.
Atap gymnasium ini, jelas seerti helm Samurai, tetapi ada yang bilang bahwa ini seperti pesawat luar angkasa.
Agak aneh memang, ketika ada perpaduan antara helm Samurai yang tradisional, denagn psawat ruang angkasa. Dan itu justru memberikan nuansa trandisional dalam dunia yang sangat modern. Sebuah Negara khas, seperti Jepang!
Mungkin, sebagian orang merasa tidak nyaman dengan atap stadion ini, tetapi untukku, justru bangunan ini benar2 nyata dalam lingkaran dunia super mdern yang futuristic, dengan negeri yang sangat menghormati budayanya .....
Kreatifitas sang arsitek benar2 patut diberi pujian, karena mengembangkan karya nyata sebagai warisan budaya Jepang (antara tradisional dan fururistik), untuk generasi mendatang. Terlebih, untuk dunia.
Sub-arena terletak di barat daya stadion.
Bagian utama dari interiornya terletak di bawah tanah tetapi atapnya menjorok ke atas plaza. Struktur seperti ziggurat ditutupi dengan ubin biru. Bentuknya yang sederhana seperti kubus memberikan kontras dengan lekukan yang mengalir di arena utama.
Kolam renang dalam ruangan bertempat di sebuah bangunan di sudut barat daya dari lokasi.. Bangunan ini adalah yang paling konvensional dari tiga struktur, menjadi bentuk persegi panjang yang dibatasi oleh atap berbentuk lengkung yang melengkung lembut.