Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

"National Stadium Tokyo", Material dari 47 Perfecture dan Atap Berarsitektur Tradisional Jepang

11 Juli 2021   12:25 Diperbarui: 11 Juli 2021   12:36 950
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

By Christie Damayanti

Sejarah sudah mencatat bahwa, Olimpiade pertama yang diadakan dalah di Tokyo tahun 1964, dimana waktu itu sangat jauh berbeda dari pertumbuhan ekonomi dan pemulihan nasional dari kehancuran Perang Dunia II.

Dan, pad tahun 2020 kemarin sebagai tuan rumah lagi dalam Olimpiade musim panas, Tokyo ingin membuktikan bahwa, negeri itu pulih dari ekonomi yang lama "jalan ditempat" dan tsunami tahun 2011, yang menyebabkan masalah kehancuran reactor nuklir Daiichi di Fukushima.

Sebenarnya,

Inti dari Olimpiade Tokyo ini adalah pembangunan kembali, dengan mendesain dan membangun bangunan2 futuristik, oleh arsitek dari Irak-Inggris, Zaha Hadid. Dia membangun National Stadium (sebagai tuan rumah tahun 1964), di Sendagaya Shinjuku District di Tokyo Metropolitan.

National Stadium Tokyo

Stadion Nasional digunakan sebagai stadion utama untuk Olimpiade Tokyo 1964, dan saat ini sedang dibangun kembali sebagai stadion baru untuk Olimpiade Tokyo 2020.

Rencananya, upacara Pembukaan dan Penutupan Olimpiade Tokyo 2020 akan diadakan di sini bersama dengan acara atletik dan pertandingan sepak bola. Setelah Olimpiade 2020 selesai, stadion akan digunakan untuk acara olahraga dan budaya.

Pembangunan stadion nasional baru untuk Olimpiade Tokyo tahun 2020,  secara resmi menjadi agenda sejak 2008, karena kerusakan berkelanjutan dari Stadion Olimpiade bersejarah tahun 1964.

Penggantinya pada awalnya dianggap sebagai stadion khusus sepak bola. Namun, setelah kegagalan tawaran Olimpiade Tokyo 2016, kota itu melakukan satu upaya lagi, kali ini untuk tahun 2020. Tawaran itu, yang kemudian terbukti berhasil, menjadi sangat penting bagi masa depan stadion.

Rencananya menjadi sangat mengesankan, membayangkan sebuah stadion dengan 80.000 kursi dengan atap yang dapat dibuka dan 185 buah kipas angin raksasa, untuk mengatur sirkulasi udara.

Konsepnya menyarankan untuk mendasarkan bentuk futuristik pada dua lengkungan setinggi 370 meter. Sudah pada tahun 2013 diputuskan bahwa luas lantai harus turun hampir 70.000 m2 (dari 290.000 menjadi 220.500 m2).

Kemudian pemotongan lebih lanjut termasuk atap bergerak dan pendingin udara, bahkan menurunkan kapasitas menjadi 60.000.

Dengan luas lantai 194.000 m2, lebar hampir 260 dan panjang sekitar 330 meter, ini adalah stadion terbesar di seluruh Jepang dalam hal ukuran.

Sumber : http://stadiumdb.com/stadiums/jpn/japan_national_stadium

Konsep Arsitektural

Sebagai seorang arsitek, aku mengerti tentang sebuah konsep dari alam, masuk kepada bangunan2. Konsep National Stadium Tokyo ini, dicirikan sebagai harmoni dan kesederhanaan. Stadion ini dibangun dengan ventilasi yang baik dan menciptakan pergerakan udara untuk masuk  

www.staduimdb.com
www.staduimdb.com
www.staduimdb.com
www.staduimdb.com
                                                                                                                    

                                                    Struktur National Stadium Tokyo, denagn kanopi dan kombinasi rangka baja dan kayu

Cukup banyak material kayu di stadion ini, terutama bagian atapnya. Stadion di dunia umumnya menggunakan rangka baja untuk atapnya, tetapi National Stadium Tokyoini, menggabungkan antara rangka baja dan kayu!

www.stadium.journey.com
www.stadium.journey.com
                                                                                                             

Coba lihat atapnya, dengan kemiringan nya cukup menarik untuk menampilkan konsep atap tradional bangunan Jepang .....

Sebuah karya yang menakjubkan, apalagi untuk struktur kayu rangka, sebenarnya sangat tidak disarankan lebih dari 4 meter, tetapi untuk sebuah stadion raksasa, aku yakin rangka kayu akan lebih dari 4 meter untuk setiap bagian2nya.

www.architec.imgix.com
www.architec.imgix.com
                                                                                                             

Kanopi stadion yang luas, bisa membantu penonton tidak kehujanan dan tidak kepanasan, dengan kipas angin raksasa, untuk pergerakan ventilasi pergerakan udara

Bagian kanopinya cukup besar, untuk menghindari panas dan hujan, permukaannya sekitar 45.000 m2 dengan luas tapak mencapai 61.000 m2.

Secara total, kontraktor Jepang telah menggunakan 70.000 m3 kayu, sebagian besar kayu cedar dan larch.

Menariknya, bahan tersebut memiliki simbolismenya sendiri, yang bersumber dari lokasi bersertifikat di 47 prefektur Jepang. 

Sebuah filosofi yang luar biasa untuk pemersatu bangsa dalam dunia olah raga serta warisan budaya Jepang ......

***

Struktur tiga lantai memiliki rangka kayu dan baja, dengan kayu yang bersumber dari seluruh Jepang, di 47 perfecture.. Ini dirancang untuk membiarkan angin sebanyak mungkin untuk memberikan pendinginan alami.

Menggunakan elemen seperti atap yang terinspirasi oleh bangunan ber-arsitektur tradisional Jepang. Desain ramah lingkungan dimaksudkan untuk mewujudkan semangat olahraga penonton modern.

Di desain sebagai mangkuk oval yang berkesinambungan, dengan tiga tingkat kursi yang dimiringkan pada sudut yang semakin curam, strukturnya lebih terlihat seperti stadion sepak bola Eropa daripada tempat olahraga serbaguna lainnya di Jepang.

Desain ini memastikan bahwa bahkan orang yang duduk di dek atas dapat merasakan energi aksi di lapangan. Ini sebuah konsep yang sudah di riset, untuk sebuah "rasa" penonton untuk membuat mereka lebih geregetan dengan sensasi dan semangatnya.

Atap raksasa yang menempel di dasar atap memainkan peran penting dalam menjaga stadion tetap sejuk. Jarak antara kisi-kisi vertikal bervariasi sesuai dengan perbedaan musiman dalam arah angin.

Di musim panas, misalnya, angin selatan mengalir ke tribun penonton melalui kisi-kisi sempit yang menghadap ke arah itu. Beberapa aliran udara diarahkan ke atas, menarik panas dari tanah dan membantu menurunkan suhu dan kelembaban di stadion.

Di bawah atap terdapat nokibisashi, atap kecil yang terbuat dari kayu dari 47 prefektur Jepang.

Dengan menjorok keluar dari perimeter, memungkinkan angin sepoi2 ke area penonton. Atap berlapis seperti itu terlihat dalam arsitektur tradisional Jepang, seperti pagoda lima lantai.

Area tempat duduk tidak memiliki AC, melainkan mengandalkan 185 kipas angin untuk menciptakan aliran udara sejuk pada hari-hari ketika angin tenang.

Fitur utama lain dari stadion ini adalah "desain universal", yang menciptakan ruang yang memenuhi kebutuhan semua jenis orang, termasuk penyandang disabilitas.

www.asia.nikkei.com
www.asia.nikkei.com
                                                                                                               

www.pinterest.com/pin
www.pinterest.com/pin

Keberadaan Natioal Stadium Tokyo,  

Konsep Stadion Ramah Disabilitas

Ada 500 kursi yang tersedia untuk pengguna kursi roda selama Olimpiade dan 750 untuk Paralimpiade.

Lift yang dipasang di belakang kursi ini dapat membawa penonton ke bagian atas tribun, sehingga penyandang disabilitas, dapat menonton acara dari kursi kursi roda yang terletak lebih tinggi di stadion daripada biasanya.

Catatan :

Sebagai penyandang disabilitas, dan sebagai seorang ibu yang anaknya tinggal di Tokyo, aku terbang kesana 3x setahun sebelum pandemic sejak tahun 2017 lalu. Dan, aku bisa berkata bahwa,

Jepang adalah Negara yang sangat ramah disabilitas, diantara negara2 yang memang ramah disabilitas. Negari Sakura ini, untukku adalah negeri yang PALING RAMAH untuk disabilitas.

Sehingga, ketika National Stadium Tokyo ini dibangun tahun 1964 untuk Olimpiade pertama dan diperbaharui sekarang, untuk Olimpiade 2020, aku teramat yakin bahwa bangungan ini akan sangat ramah bagi penyandang disabilitas .....

National Stadium Tokyo ini, bukan hanya memberikan kesejukan untuk pemersatu bangsa dengan material kayu dari 47 perfecture, bukan hanya juga mempunyai konsep alam negeri,

Tetapi juga merupakan salah satu kebanggaan yang luar biasa, untuk menciptakan kenyataan bahwa jepang memang sebuah bangsa yang mampu tegar dengan berbagai masalahnya yang berhubungan dengan gempa ......

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun