Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Ketika Olympiade Tokyo 2020, Unik karena Pandemi dan Pertama Tanpa Penonton

9 Juli 2021   09:55 Diperbarui: 9 Juli 2021   10:06 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.medcom.id

By Christie Damayanti

                                                                                                                     
Sebenarnya, ketika (rencana) Olympiade Tokyo 2020 akan diselenggarakan mulai tanggl 24 Juli sampai 9 Agustus 2020 lalu, aku benar2 bersiap untuk datang.

Tiket ku sudah dibeli. Bahkan, sejak dan setiap awal tahun, aku selalu merencanakan untuk ke Jepang menengok anakku yang tinggal disana (kuliah dan bekerja), 3x setiap tahun.

Biasanya, saat musim semi dengagn Bunga2 Sakuranya, lalu pertengahan tahun pada usim panas dan terakhir, klo tidak musim gugur antara Oktober atau November, ya musim dingin pada saat Natal dan Tahun Baru.

Itu rencananya, setahun 3x aku akan terbang ke Jepang.

Berarti, letika Olympiade Tokyo musim panas tahun 2020 lalu, pas dengan brencanaku untuk terbang kesana, sekalian menengok anakku.

Tetapi, apa daya, kan?

Ketika tingga beberapa hari pesawatku siap menerbangkan aku ke Tokyo, tanggal 1 April 2020 lalu, Jakarta lockdown. Jepang lockdown dari wisatawan. Dunia lockdown untuk pengunjung asing. Dan, dunia berduka .....

Beruntung, sesaat sbelum Jakarta mengumumkan PSBB pertama kali akhir bulan Maret 2020 lalu, aku sempat ke Bali dengan ibuku selama 1 minggu, untuk menjenguk adikku dan keluarganya yang tinggal disana.

Begitu pesawat kami mendarang di Soekarno Hatta akhir Maret 2020, dan beberapa hari kemudian aku akan terbang ke Tokyo, Jakarta menutup pintunya untuk keluar masuk warganya karena serangan covid yang tidak kelihatan .....

Aku pikir, mungkin covid ini akan pergi dengan cepat.

Tetapi, ternyata justru si covid semakin meraja lela sam[ai Jakarta benar2 menutup semua nya selama 3 bulan, dan aku dan keluargaku selalu berada di rumah saja, sejak itu. Sampai, awal Juni 2020, Jakarta membuka dirinya kembali, dan aku bisa bekerja lagi.

Aku tetap optimis, tiketku untuk musim panas dan melihat Olympiade Tokyo 2020 itu, tidak harus dikembalikan karena si covid sudah pergi.

Aku sudah cukup kecewa, ketika 3 bulan kemudia setelah bulan April 2020 lalu, uang tiketku dikembalikan karena positif aku tidak bisa terbang ke Jepang. Jadi, aku akan semakin kecewa ketika nantinya uang tiketku untuk ke Jepang di musim Olympiade, dikembalikan juga.

Tetapi, Tuhan berkata lain .....

Covid semakin melanda dunia, termasuk pembatalan rencana Jepang menggelar Olyimpiade Msim Panas di tahun 2020 ......

Mau apa? Tuhan tetap berkenan .....

***

OK lah .....

Kita tidak perlu berlama2 bingung, cemas dan tertekan. Kita harus terus bertahan dan berjuang, karena "badai pasti berlalu" ......

Walau aku semakin sedih, aku tidak menjenguk anakku sudah lebih dari 1,5 tahun, kita tetap tidak boleh menyerah! Bahkan, ketika sekarang sepertinya si covid semakin gila memporak-porandakan dunia di seua bidang, kita tetap haus berjuang sampai titik darah yang pemghabisan!

Dan, bicara tentang Jepang, "Negara keduaku" karena anakku tinggal disana, ada 1 kegiatan dunia yang dibatalkan untuk diselenggarakan, dan tahun 2021 ini een internasional ini akan segera digelar.

Ya, even itu adalah Olympiade Musim Panas -- Tokyo 2020.

Even ini sedang mempersiapkan dirinya untuk digelar antara tanggal 23 Juli sampai 8 Agustus 202, dan baru diputuskan beberapa saat lalu, bahwa even akbar olah raga internasional ini tidak boleh ada penonton.

Ini akan menjadi sejarah besar bahwa Olympiade Musim Panas -- Tokyo 2020 ini, merupakan olympiade  pertama yang tidak ada penontonnya sama sekali ..... 

Keputusan itu, diliris oleh Kantor Berita NHK World -- Japan, dengan judul "No Spectators at Olympic Events in Tokyo", pada link ini. Sesuai dengan kiriman sahabatku yang tinggal di Chiba, Jepang, yang mendapat tugas sebagai salah satu volunteer even internasional ini .....

Sumber: NHK Word -- Japan www.nhk3.or.jp - Terima kasih untuk sahabatku di Chiba, Jepang atas link ini
Sumber: NHK Word -- Japan www.nhk3.or.jp - Terima kasih untuk sahabatku di Chiba, Jepang atas link ini
                                                                                           
Atlet2 yang mengikuti olympiade ini, berasal dari berbagai Negara dengan mengikuti berbagai cabang olah raga, termasuk Indonesia, yang menurunkan atlet2 yang diharapkan tetap sehat dan membawa nama harum bagi Indonesia.

Sekretaris Jendral Komite Olympiade Indonesia (KOI), Ferry J. Kono, menyampaikan berita bahwa Indonesia masuk dalam kategori pertama (penularan yang sangat tinggi), dalam penularan covid -- 19, termasuk Afghanistan, India, Maldives, Pakistan dan Sri Lanka.

Walau status Indonesia beresiko tinggal terinfeksi virus corona, tetapi tidak mengganggu persiapan dan rencana keberangkatan kontingen Indonesia ke Tokyo, pada saatnya.

"Indonesia perlu melakukan 7x test swab selama 7 hari berturut2 sebelum keberangkatan ke Tokyo dan 2x diantaranya wajib test PCR, sisanya bisa antigen", kata Ferry.

Sumber : www.tempo.com, Rabu 7 Juli 2021

Aahhhh .....

Aapaun yang akan terjadi, aku sangat berharap even ini berlangsung dengan sangat baik, tanpa akhirnya menjadi tempat berkumpulnya virus2 jahat dari seluruh dunia di Jepang.

Untuk aku sendiri,

Walai aku sangat kecewa karena covid melanda dunia, aku pun sangat beruntung ketika terakhir kali aku ke Jepang untuk menjenguk anakku di musim panas tahun 2019 lalu, dan aku sempat memborong berbagai pernak pernik even ini, sebagai koleksiku.

Karena aku sangat senang mengkoleksi benda2 unik dan lucu, dirambah even internasional ini benar2 hanya 4 tahun sekali diadakan. Sehingga, tidak ada yang salah jika aku memborongnya, dan sekaang pernak pernik ini, cukup dicari oleh kolektor, dengan stastus yang memang unik dan rumit, karena pandemic ....

Artikel berikutnya, aalah bagaimana aku berburu dan mencari pernak pernik Olympiade Tokyo 2020, langsung di Jepang, pada musim panaas tahun 2019 yang lalu .....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun