Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Apakah Jakarta Sudah Berpikir tentang Pengendalian Asap Rokok di Ruang Publik Luar Bangunan?

21 Juni 2021   11:24 Diperbarui: 21 Juni 2021   11:37 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

By Christie Damayanti

                                                                                                                       

Ruang khusus untuk perokok di ruang public luar bangunan di Zurich, Swiss Eropa

Jakarta adalah sebuah kota metropolitan, yang namanya sudah di kenal dunia sebagai ibukota negeri cantik Indonesia. Bahkan, sebagian dunia, pasti melihat Jakarta adalah sebuah kota metropolitan duia, yang sangat cantik, apik dan sejahtera.

Teapi pada kenyataannya, Jakarta masih berputar2 saja untuk membangun kota yang ramah bagi wargnya. Ramah dalam arti banyak hal, termasuk ramah tentang keamanan, kenyamanan dan "ramsh disabilitas".

Jika Indonesia sudah sangat terkenal dengan keramahannya di dunia (tidak tahu, sekarang), maka Jakarta pun sepertinya cukup terkenal dengan kenyamanan dan kemananannya, yang sudah lebih baik, walau harus terus ditingkatkan.

Bicara tentang pedestrian Jakarta, apalagi di jalur protocol yang akan membawa nama Jakarta dan Indonesia ke seluruh dunia, seharusnyalah fungsi pedestrian itu sendiri bukan hanya untuk pejalan kaki nya saja, tetapi bagaimana fungsi2 seputar warga itu tetap ada.

Tentang tempat sampah. Tentang lampu jalanan, atau tentang bench atau tempat duduk, itu benar2 fungsi2 yang sangat prioritas. Terlebih tentang fungsi2 untuk disabilitas. Yaitu "jalur kuning" serta lebarnya pedestrian untuk pengguna kursi roda.

Tetapi bagaimana dengan asap rokok?

Realitas saja, wakaupun aku tidak membuat riset, tetapi aku yakin, bahwa sebagian dari warga Jakaarta terutama, adalah perokok, sehingga sebagian lagi adalah peroko pasif, termasuk aku!

Jika saat ini, di banyak restoran atau cafe2 menyeiakan area merokok di bagian luar restoran atau cafe2 mereka, sehingga angin akan membawanya pergi., apakah itu sudah sebuah solusi?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun