By Christie Damayanti
Konsep arsitektursl perkotaan, memberikan dampak yang lebih baik jika hanya sekedar membangun kota saja. Dengan desain2 arsitektural perkotaan, misalnya sebuah pedestrian yang fungsional tanpa desain2 streetscape dan artwork, akan terlihat "sepi" .....
Apalagi di jalur2 pedestrian protocol, yang akan menjadi "point of interest" bagi wisatawan yang datang ke sebuah kota.
Sehingga, jalur protocol Sudirman -- Thamrin Jakarta ini, perlu dibenahi. Karena ketika aku sempat berkeliling sepanjang jalan ini, asngat sedikit streetscape dan artwork yang ada, ditambah lagi, jarang sekali signage untuk informasi .....
Seingatku, sctreetscape yang ada hanya yang sangat fungsional, seperti tiang lampu jalan, tempat sampah serta pot2 tanaman.
Tempat sampah pun, tidak banyak, dan tidak terdapat beberapa meter dengan ketentuan2 dan aturan pemerintah.
Pot2 tanamanpun sangat sedikit. Padahal, pot2 tanaman dengan daun2 yang lebar akan menghirup CO2 di siang hari dan mengeluarkan O2, sehingga area itu akan lebih segar.
Pertanyaannya,
Apakah pemerintah tidak tahu tentang ini, dan jika tahu mengapa tidak mengadakan pot2 tanaman di sepanjang jalur protocol Sudirman -- Thamrin tersebut?
Ada sih area2 yang memang ada pot2 tanaman, tetapi hanya sekedarnya saja. Atau, pot2 tanaman dari perkantoran.
Â
Bagaimana dengan tempat sampah?
Nahhhh .....
Aku tidak melihat banyak tempat sampah. Hanya ada di beberapa titik, dengan jarak yang terlalu jauh untuk membuang sampah! Walaupun jenis tempat sampah ada 3 jenis sesuai yang sudah ditentukan.
Â
Aku selalu membawa plastic kosong untuk sampah2ku diatas kursi roda, dan aku membuangnya jika ada tempat sampah. Jika tidak, berarti akan kubuang di rumah .....
Tetapi, Indonesia belum mampu sedisiplin itu, tentang kebersihan sehingga tempah sampah benar2 dibutuhkan setap beberapa meter.
Juga tengtang tempat duduk atau bench untuk beristirahat.Â
Pemda pun harus sigap jika ada orang yang tidur dan berjualan disana, karena memang bukan tempat tidur dan bukan tempat berjualan.
Tentang artwork perkotaan,
Jakarta masih sangat jarang. Belum ada konsep2 dari pemerintah untuk artwork yang bisa dibangun di pedestrian, kecuali beberapa patung besar yang menandakan artwok di Jakarta.
Seperti patung Jendral Sudirman. Patung Selamat Datang di Bundaran HI, patung Senayan dan sebagainya. Tetapi itu bukan di pedestrian.
Pedestrian juga memerlukan artwork2 yang bisa menjadi sebuah keindahan dan estetika perkotaan. Dengan desain unik atau konsep budaya Jakarta, dan warna warni yang cerah sebagai "point of interest". Tentu artwork itu aka memancarkan "sinar" kota .....Â
Apalagi ya, streetscape dan artwork di sepanjang jalur protocol ini, ya?
Seingat ku, hanya ini saja! Kreatifitas sangat diperlukan. Karena, dalam sebuah kota, apalagi ibukota, membutuhkan pancaran sinar kreatifitas, untuk bisa membawa kota ini semakin dikenl sebagfai kota yang ramah dan indah.
Jenis streetscape dan artwork nya pun sangat terbatas serta jarak untuk pengadaan nya pun, sangat jauh. Sehingga, sepanjang perjalananku kemarin, aku merasakan "sepi", ditambh pepohonan yang sedikit, menjadikan pejalan kaki terlalu kepanasan jika berjalan di siang hari .....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H