Â
Jalur kuning ini tiba2 berhenti di tengah2. Lalu, disabilitas netra yang mengikuti jalur kuning itu, bagaimana nasibnya jika tidak ada orang yang membantunya?
Pertanyaannya,
Apakah si desainer dan si pembangun benar2 tidak mengerti konsep jalur kuning untuk disabilitas netra?
Atau, apakah mereka tahu tetapi tidak peduli, dan jalur kuning ini menjadi sekedar basa-basi dan pencitraan saja???Â
Dibawah artikel ini, ada link tulianku tenang jalur kuning di jepang, dan apa yang mereka lakukan untuk membuat Disabilitas netra merasa aman dan sangat nyaman, tanpa bantuan seorang pun untuk membantunya berjalan .....
Jepang, Negara yang 100% "Ramah Disabilitas"
Bagaiana dengan yang ini? Jalur kuning berhenti di tengagh2 seperti ini? Apakah mereka tidak berpikir atau tidak peduli? Asal ada jalir kuning saja .....
Sebagai pedestrian cantik di sepanjang jalan protocol Sudirman -- Thamrin, seharunya semuanya sempuna. Dan disana harus dipelihara dengan baik, supaya tidak menjadi "hanya bisa membangun tetapi yidak bisa memelihara" saja.