Saat itu, aku sama sekali tidak marah ketika orangtuaku dan anak2ku selalu meledekku.Justru aku selalu teratawa geli, karena memang demikianlah adanya. Aku, seorang pasca-stoke yang memang masih membutuhkan adaptasi2 untuk hidupku.
Di ruangku, aku berbahagia. Ada kedua orangtuaku, dan ada anakku.
Adikku sudah pulang ke Bali, karena dia dirunggu oleh kekuarganya disana, sedangkan tetam2 dan sahabat2ku pun belum mendapat kabar dari keluargaku, bahwa aku sudah berada di Jakarta.
Mungkin, itu adalah rencana orangtuaku, supayadi hari pertama aku berada di rumah sakit ini, aku full beristirahat. Hana aku, anak2ku dan kedua anak2ku .....
Bapakku membeli makanan2 untuk ibu dan anak2ku, dan makan malam kami, kami bersama, dengan  aku memakan makan malam dari rumah sakit.
Kami terus bercanda sampa pada saatnya, mereka harus pulang untuk beristirahat. Anak2ku harus sekolah dan les, dan bapakku pun harus ke kantor, karena beliau memang masih aktif bekerja walau umurnya sudah diatas 70 tahun.
Jam 9.00 malam, kedua orangtuaku mengajak anak2ku pulang.
Terlihat, mereka sangat enggan pergi dari sisiku. Meerka ters berada di ranjangku, padahal mereka bisa santai di sofa tamu ruang VIP tempat aku dirawat.
Walau mereka masih kangen denga ku, terbukti mereka terus berada di samping ranjangku, teapi waktu memang berlalu dengan cepat. Mereka benar2 harus pulang .....
Setelah mereka pergi, aku merasa sendiri lagi. Walau bapakku selalu menitipkan aku kepada suster2, suster2 oun tidak bisa terus berada disisiku. Mereka tetap harus bekerja, sehingga pada saat seperti itu, sku sering merasa dropt.
Bukan!Â