Bisa2nya dia berkata seperti itu?
 Untuk seorang pasien yang pasti jelas2 stress, baru keliar dari pesawat dari Taiwan, dengan keadaan limpuh serta tidak bisa berbicaa sama sekali!
Tidak mungkin, jika ibu2 judes itu tidak diberi tahu sama sekali, bahwa dia akan menjemput aku, seorang pasca stroke berat, yang baru pulang dari Amerika! Ibu2 judes itu, PASTI TAHU!
Tetapi, tidak ada kepedulian sama sekali. Minimal, seharusnya ibu judes itu bisa menenamgkan aku dengan baik2, memelukku dan berkata2 yang bisa membuat aku tenang  dan tersenyum.
Atau, setidaknya mereka menunggu adikku dan Bruder Frank, sehingga aku bisa bersama denan mereka ke ruamh sakit bru di Jakarta, tempat aku akan dirawat secara intensif sampai beberapa saat kemudian ......
Dan, aku benar2 mengamuk!
Aku mengamuk dengan meronta2 dengan tubuh kiriku, menendang2 apapun yang bisa ditendang, termasuk menendang kaca mobil ambulance itu! Dan, mungnkin itu membuat si ibu2 judes itu tidak tahan, sehingga dia meminta supir ambulance untuk menghentikan mobilnya sebentar.
Aku melihat pepohonan dari kaca mobil, denagn keadaanku yang berbaring di brankanr mbulance, dan aku tahu mereka berhenti masih berada di sekitaran Bandara Soekarno Hatta.
Ambulance berhenti, dan si ibu2 judes itu menelpon seseorang, entah siapa. Tetapi yang aku dengar, dia bercerita bahwa aku marah2, menangis dan sudah tidak tahu lagi, harus bagaimana.
Tidak lama kemudian, ada sebuah mobil yang menghampiri ambulance tempat aku dibaringkan, dan ternyata mbil itu adalah mobil bapakku ......
Adikku dan Bruder Frank turun, dan berbicara denan si ibu2 judes itu.