ari kedelapanbelas (kesembilanbelas dan keduapuluh dengan waktu antara Amerika - Jakarta), sampai Jakarta
Aku Sampai Jakarta, dengan Kemarahan karena Ketidak-pedulian
Â
Aku benar2 tidak sabar! Menurutku, pesawat yang aku tumpangi ini, lelet sekali!
Tinggal 1 jam lagi! Aduh ..... lamanya .....
Aku berdendang dala hati, dan senyumku tidak lekang dari mulutku. Bruder Frank pun, tertawa melihatku. Dia habis2an meledekku, yang kujawab dengan berteriak2 dengan suara yang bergumam, seperti alien.
Sampai2 banyak pramugari selalu mendekati tempatku dan ikut tertawa denan ku, karena aku tidak habis2 nya tertawa. Mungkin, hanya Bruder Frank yang mengerti atas sikapku, terus tertawa .....
Bruder Frak, sempai memantau lagi keadaan kantong kateterku, yang ternyata hanya berisi air seniku yang sanat bening, Puji Tuhan!
Dan, dia pun sempay memberikan obat2 dan vitamin2 yang aku memang aku butuhkan, di sore hari. Obat2 dan vitamin2ku sangat banyak, aku melihat Bruder Frank selalu kebingungan untuk menyiapkan obat2 dan vitamin2ku.
Ada untuk yaraf, untuk hipertensi, untuk otak, untuk darah, untuk koleserol atau yang lain, sehingga tubuhku sedang mengalami pemulihan bertahap dan perlahan.
Dan, tubuhku akan terus mengikuti alur jalannya obat2 dan vitamin2 itu beriringan, jika aku trus konsisten.