Walau pada kenyataannya, aku maih merasa gamang saat itu.
Berapa lama aku berada dalam lingkaran2 ini? Berapa lama aku bisa bertahan untuk hidup? Atau berapa lama kedua orang tuaku dan anak2ku memendanm kesedihan dengan keadaanku?
Aku tidak tahu ....
Aku merasa, masa depanku masih gelap. Gamang it uterus menerus. Lama kelamaan, gelap. Aku tidak tahu, kegelapan2 apa lagi yang akan melandaku. Karena, aku yakin akan banyak kegelapan2 baru, dimana aku tidak pernah tahu, ada apa di depanku ....
Aku juga merasa, denyutan kepalaku semakin sering dan membuat aku terpuruk. Kesakitan2ku terus bertahan di hatiku.
Akankah kesakitan2 itu terus ada?Â
Mungkin bukan di dadaku atau di paru2ku.Â
Mungkin bukan di kepalaku dengan denyutan2nya. Tetapi, mungkin kesakitan2ku di tubuh kaanku yang lumpuh.
Aku akan harus sembuh. Berarti aku harus bisa bergerak. Dengan kelumpuhanku, pasti tubuh kananku harus terus diterapi. Akan kah kesakitan2 itu melanda di tubuh kananku yang lumpuh?
Kegelapan masa depanku, sangat terasa ketika saat itu orang tuaku dan anak2ku harus pulang ke hotel, karena sudah sore. Mereka harus beristirahat.
Kegelapn itu sudah mulai sejak itu, dimana aku aku harus berpisah dengan semua orang yang aku sayangi. Mereka memang harus beristirahat, dan aku harus masih Tinggal di ICCU. Karena, bergerakpun aku belum mampu .....