Tetapi aku sudah tidak bia menjawab lagi. Suaraku terkunci. Aku ingat, aku hanya melolong keras ......
Ibu sadar, aku kena stroke. Aku panic! Tetapi, aku belum sadar apa yang terjadi pada diriku!
Aku tahu, ibu membangunkan kedua anakku untuk membangunkan bapak dan adikku yang Tinggal di kamar sebelah.
Aku hanya diam saja. Aku melhat kepanikkan orang2 kesayanganku. Anak2ku termangu di hadapanku. Hnyak meliat bapakku menggotong aku untuk berbaring lagi ke tempat tidurku.
Aku sangat sadar, ketika aku merasa ingin pipis dan bapakku menggendongku ke kamar mandi, dengan kekumpuhanku.
Bapak bertanya, "Yanti, kamu kemarin minum obat, ga?"
Aku masih sadar, dan aku menggelengkan epalaku, "Tidak"
Bapakku mengambil obatku dan memasukkan ke mulutku, dan memintaku untuk mampu menelan obat itu. Aku tetap sadar dan terus sadar, ketika bapak langsung menelpin 911 dari telp hotel.
Tidak ada 5 menit kemudian, suara2 sirine terus menraung2. Aku memang tidak melihat sendiri, etapi sirine2 itu bukan hanya 1 saja, melainkan sirine dari mobil pemadam kebakaran, mobil polisi dan mobil ambulance.
Itu yang bapakku katakana, ketika beberapa bulan setelah itu.
Tetapi, aku melihat tiba2 pintu kamar kami, terbukan dan ada 7 orang Negro besar, siap membaawa brankar manual.