By Christie Damayanti
Selama 2 hari kami menginap di Hotel Crown Plaza Hotel yang terletak bersisian dengagn Yarra River, kami 2 hari disana selalu bermain di Yarra River.
Bukan bermain air, tetapi berjalan2 dari ujung ke ujung, merupkan pengalaman yang sangat menyenangkan. Karena pemandangannya yang sangat indah, dan sungaina yang cantik serta penataannya yang luar biasa!
Yarra River adalah sungai abadi di area timur-tengah Victoria, Australia.
Bentangan sungai yang lebih rendah adalah tempat kota Melbourne didirikan pada tahun 1835 dan saat ini Melbourne Raya mendominasi dan memengaruhi lanskap bagian bawahnya.
Dari sumbernya di Yarra Ranges, mengalir 242 kilometer ke barat melalui Yarra Valley yang terbuka ke dataran saat melewati Greater Melbourne sebelum bermuara di Hobsons Bay di paling utara Port Phillip. Wikipedia.
Yarra River, juga digunakan terutama untuk pertanian oleh para pemukim Eropa awal. Pemandangan sungai telah berubah secara dramatis sejak 1835. Penyeberangan  Yarra River yang pertama untuk memfasilitasi transportasi dibangunlah sebuah jembatan.
Â
Di beberapa titik. Terdapat water feature, air mancur untuk dinikmati oleh yang berjalan2 disana. Foto diatas, Dennis sedang berminat untuk bermain air. Air mancur yang akan memuncratkan airnya jika kita menginjak lubang2 yang tersebar di area plaza disana .....
Dennis menjerit2, ketika dia menginjak sebuah lubang, dan air muncrat membahasi bajunya. Dan, dia tertawa2, hihihi .....
Untung, sebagai orangtua dengan bayi berumur 1,5 tahun, aku sudah siap dengan baju2nya jika basah atau ketumpahan sesuatu.
Setiap pagi, banyak warga kota datang kesana, hanya untuk jalan pagi, lari pagi dan bersepeda disana. Apalagi disaat2 libur, pedestrian sepanjang Yarra River penuh dengan manusia .....
Pagi2 saat itu, banyak burung merpati liar dan burung2 camar, yang mendekati manusia untuk meminta remah2 roti. Mereka sangat jinak, asal kita tidak mengganggunya.
Foto diatas, Dennis dengan ibuku, dan diatasnya adalah jembatan ke sisi ujung Yarra River. Kolong jembatanpun tetap nyaman dengan lsmpu2 jika malam hari, sehingga aman dan nyaman .....
***
Yarra River memang bukan Seine River di Paris atau Amstel River di Belanda atau San Antonio River di Texas Amerika Serikat. Atau juga bukan sungai di Tokyo, yag dilayari oleh perahu2 romatis untuk wisata. Atau juga Thames River di London Inggris.
Yarra River memang tidak menjadi sebuah sungai yang dilayari oleh perahu atau kapal atau ferry, untuk wisata. Tetapi sungai ini mungkin lebih mirip, bahkan "serupa tapi tidak sama", dengan Cheonggyecheon River di Seoul Korea Selatan.
Yarra River dengan Cheonggyecheon River ini, lebih memiliki kekuatan untuk bisa menjadi ruang public untuk aktifitas social bari warga kota.
Mereka bisa melakikan sebaga aktifitasnya di pedestrian sepanjang ruang DAS. Bedanya, di Seuol, Cheonggyecheon River, warga kota bisa turun ke sungai dengan pedestrian2 yang di deain sedemikian, sehingga kita tidak harus berbahasa2an air disana .....
Sedangkan di Yarra River, kita hanya bisa beraktifitas di daerah DAS seanjang ruang public sugai tersebut.
Apapun dan dimanapun sungai2 itu, tetapi dengan keberadaan sebuah sungai dalam perkotaan, merupakan salah satu tempat untuk mengalirkan air dari hulu ke hilir, dimana sungai2 itu harus dirawat dengan sangat baik, dikeruk dan dimaintain, sehingga keberadaan sungai tersebut benar2 akan membantu semua aktifitas warga perkotaan.
Sungai pun juga bukan utuk membuang sampah, justru sngai arus bebas dari sampah! Sehingga, fungsi sebuah sungai sesuai dengan apa yang Tuhan ciptakan .....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H