Tidak lama setelh dari Bondi beach, kami langsung ke taman atau kebon binatang khusus hewan2 khas Australia. Karena aku bawa Dennis yang masih 1,5 tahun, dia harus memperkenalkan benua Australia lewat hewan2 yang lucu.
Jika kita mau memperkenalkan anak2 dengan sesuatu, mulailah dengan hal2 yang mereka suka atau yang mereka tertarik.
Aku tidak akan memperkenalkan Dennis dengan apa yang aku suka, seperti Sydney Opera House, atau Sydney Bridge, atau Sydney Tower. Tetapi, dia akan tertarik dengan hewan2 yang lucu. Atau naik monorail nanti, di Darling Harbour. Dia akan suka .....
Ci Maria dan Michael membawa kami ke Waratah Park, tempat seperti kebon binatang untuk hewnn2 khas Australia.
Waratah Park adalah bekas suaka tanah dan fauna Aborigin yang terdaftar sebagai warisan suku Aborigin, terletak di 13 Namba Road, Duffys Forest di wilayah pemerintah daerah Northern Beaches Council di New South Wales, Australia.
Properti ini dimiliki oleh Metropolitan Local Aboriginal Land Council. Itu ditambahkan ke Daftar Warisan Negara Bagian New South Wales pada 27 Februari 2015. Wikipedia.
Waratah Park terletak di dalam tanah tradisional masyarakat Guringai. Pada tahun 1840-an, hanya sedikit orang Aborigin yang tercatat hidup dalam gaya hidup tradisional di wilayah ini.
Saat ini, orang Aborigin tinggal di sekitar ini dan lebih luas lagi di komunitas Sydney. Taman Nasional Ku-ring-gai yang terdaftar sebagai Warisan Nasional, bersebelahan dengan Taman Waratah, memiliki signifikansi budaya untuk lanskap alaminya dan untuk banyak situs Aborigin yang ditemukan di taman tersebut.
Seperti juga semua taman atau kebon binatang yang berkenaan dengan hewan2 khas Australia, yang memang hanya ada di Australia, pasti penuh dengan wisatawan. Sehingga kami tidak bisa terlalu lama disana, karena bayi kami Dennis yang baru berumur 1,5 tahun, bisa saja kecapekan.
Dia sangat excited, dan si burung merak pun dengan senang hati meladeninya, dengan berkejaran, hahaha .....
Dennis tidak takut, ya ..... anak2 seumurnya pasti berani, karena dia tidak atau belum tahu tentang resiko2. Sehingga, kami yang harus mengerem dengan apa yang dia mau .....
Dennis dan aku dengan kakaktua jambul kuning dan burung Kasuari, yang tidak dapat terbangÂ
Dennis mulai ketakutan, karena tubuhya masih kecil, sedangkan burung2 yang tidak bisa terbang itu serta kangguru itu, berbadan besar, bahkan jika mereka berdiri tegak, kami orang dewasa pun, kalah, hahaha .....
Dennis semakin ketakutan, tetapi karena dia digendong oleh apanya, dia tetap excited untuk melihat mereka, yang mengerubungiku, karena aku membawa makanan2 yang mereka suka .....
Dia ingin sekali memegang si kangguru, tetapi tangannya menarik lagi setelah erulur, karena si kangguru mau menjilat tangannya, hahaha .....
Begitu juga Dennis yang semakin geregetan. Terlihat cara gigi2nya bergemeletuk, sambil tangannya menggenggam2 .....
Behwa secara detail dia lupa, kemarin aku tanyakan kepadanya, dia memang masih ingat ketika dulu dia sedikit takut dengan kangguu, tetapi gemas dengagn koala .....
Kami di Waratah Park, sampai sore dan kami makan siang disana.
Kami harus belajar sabar, ketika Dennis tidak mau pulang dari sana, dan terus mengajak kami belihat koala2 lucu itu.
Kami sudah berhasil membuat dia bahagia dan excited, dan sepertinya lburan kali ini, kami benar2 membuat Dennis sangat bahagia dan tidak rewel.
Waratah Park, memiliki signifikansi sejarah Negara sebagai situs di mana serial televisi ikonik 'Skippy the Bush Kangaroo' dibuat dan difilmkan sebagai film seri 91 episode di tahun 1967-1969.
Petualangan seorang anak laki2 dan seekor kanguru di semak2 Australia sangat menarik bagi pemirsa Australia dan luar negeri, dan Skippy mencapai penjualan internasional yang luar biasa ke lebih dari 100 negara.
Waratah Park juga memungkinkan untuk memiliki makna sosial di tingkat negara bagian untuk pemirsa TV domestik dan internasional yang menikmati menonton serial 'Skippy' dan menjadi terikat pada citra padang semak Australia ini.
Waratah Parkmenawarkan kecintaan pada benua Australia yang memang "aneh" degan berbagai hewan serta lingkungan hidup yang serba "aneh". Taman ini juga memiliki ati penting bagi Ausrralia karena kelangkaannya yang mempunyai berbagai keanekaragaman makhluk hidup.
Cerita tentang Skippy, si kanguru dari semak belukar itupun, terlihat seakan2 banyak skippy atau kangguru2 yang jinak serta bisa berteman dengan manusia. Karena, masih ada juga kangguru2 liar yang cukup berbagaya bagi kita karena kaki2nya yang bisa menendang kita .....
Tetapi, pada dasarnya semua makhluk bisa bersahabt, jika masing2 dari kita mau dam mampu bersabar dengan keterbatasan2 kita.
Cinta kasih sesame makhluk, membuat kita sebagai mansia diuji.
Bagaimana manusia sebagai makhlik yang tertinggi dari makhluk2 yang lainnya, bisa bertoleransi agak bisa saling "bberangkuln .....
Dan, sebagai orangtua, kami harus terus membimbing bayi kami Dennis saat itu di tahun 1997, untuk mulai bisa memahami tentang cita kasih dan toleransi sesame makhluk, sesuai dengan apa yang Tuhan inginkan untuk kita perbuat.
By Christi Damayanti
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H