By Christie Damayanti
Jika aku travelling ke luar negeri, seberapa pun sempitnya waktu, bapakku mengajarkan untuk tidak membuang waktu sedetik pun untuk berkeliling untuk mendapatkan wawasan.
Jadi, hotel untuk kami tidak penting, karena hotel hanya untuk tidur malam. Bangun pagi, sepagi mungkin, makan pagi dan bersiap untuk pergi. Dan, pulangnya sudah malam, hanya tinggal tidur di hotel dan demikian juga esok paginya.
Ketika kami di New Zealand, dengan waktu yang padat untuk seminar APEC 1993 dan travelling, sehingga waktu sesedikit apapun, kami harus pergunakan sebaik2nya.
Begitu juga saat itu. Ada sebuah sore yang sisa.
Maksudnya, ketika travelling sudah selesai dan sampai hotel, ada sebuah sore yang tidak ada jadwal, sehingga kami mencoba untuk mengisi waktu sore itu.
Melihat2 titik wisata terdekat apa di sekitaran Hotel Sheraton Auckland, tempat kami menginap, akhirnya ada 1 tempat wisata yang bisa kami kunjungi, yaitu Aquarium Kelly Tarltons.
Kelly Tarlton adalah sebuah aquarium raksasa, underwater world, yang dibuka tahun 1985, dari gagasan seorang arkeolog laut dan penyelam New Zealand, Kelly Tarlton (1937 -- 1989).
Dibangun di tangki penyimpanan limbah bekas, akuarium menggunakan bentuk akrilik baru, yang memungkinkan terowongan melengkung daripada area tampilan dengan panel datar saja, seperti di akuarium sebelumnya.
Proyek ini juga salah satu yang pertama menggunakan ban berjalan untuk menggerakkan orang secara perlahan melalui area tampilan, dan memakai tangki2 bekas!
Catatan :