Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

APEC 1993 Auckland, Pertamakali Aku Mengikuti Seminar Internasional, sebagai Arsitek Muda

26 Maret 2021   10:20 Diperbarui: 26 Maret 2021   10:31 503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi - Aku, orangtuaku, adikku, pak Ciputra serta 2 orang delegasi Indonesia, yang mengikuti Ape 1993 Auckland, New Zealand

By Christie Damayanti

Auckland!

New Zealand, mungkin bukan salah satu destinasi wisata dunia yang membuat wisatawan ingin sekali datang kesana.

Sebuah Negara salah satu yang paling selatan, mendekati kutub, berada di selatan benua Australia, dan  tentu saja bagian darui benua itu.

Merupakan kelulauan kecil, dengan Auchland sebagai ibukotanya di bagian utara, dan kota Chrischuch pun cukup dikenal, di bagian selatan New Zealand.

Aku dan adikku mendarat di Bandara Internasional Auckland, seingat aku sekitar jam 10.00 pagi, setelah terbang dari Sydney sekitar 2 jam. Dan, kami dijemput oleh utusan panitian APEC 1993, karena aku juga diminta oleh bapakku untuk mengikuti 1 hari seminar saja, yang berhubungan dengan arsitektur.

APEC 1993 merupakan pertemuan tingkat Menteri, untuk kerjasama di bidang Ekonomi Asia Pasific (APEC).

Tetapi, yang aku ingat bahwa bapakku memang ingin mulai mengajakku untuk menjadi seorang arsitek handal, dengan membawaku masuk ke lingkungagn bapak di dunia desain, membangun dan konstruksi.

Ternyata ada Bp Ciputra, yang waktu itu (dan masih sampai sekarang), adalah seorang arsitek handal serta pebisnis yang mempunyai banyak perusahaan2 yang menggurita.

Bapakku memang bersahabat dengan pak Ciputra. Yang aku ingat, mereka berdua selalu bermain golf bersama di Pondok Indah. Itulah sebabnya, sejak kecil kami selalu berenang di Pondok Indah, karena di dukung oleh pak Ciputra, sebagai salah satu pemiliknya.

Mereka benar2 bersahabat baik, sehingga tidak heran jika akhirnya di saat APEC 1993 di Auckland itu, kami fully di dukung untuk akomodasi serta segalanya sampi kami pulang, termasuk uang saku.

Dan aku sebagai seorang arsitek yang belum pernah bekerja (karena aku lulus tahun 1992, lalu langsung kuliah bisnis non-gelar di Perth Austraia), memang sudah seharusnyalah aku mulai mengikuti dunia bekerja.

Jadi, APEC 1993 ini adalah pertama kali aku mengikuti meeting dan seminar, langsung secara internasional .....

Puji Tuhan .....

Aku mempunyai bapak yang bukan hanya peduli dengan pendidikan anak2nya saja, tetapi juga peduli dengan bagaimana anak2nya mulai harus terjun di dunia realitas. Dengan mengajak aku untuk ikut serta di APEC 1993, membuat aku mulai mengerti bagaimana aku mampu untuk mulai bekerja secara internasional .....

Aku dan adikku dijemput oleh tim APEC 1993 dari bandara, dan langsung ke hotel, tempat kegiatan APEC 1993 berlangsung.

Kami disambut bapak, ibu serta pak Ciputra dengan tim nya. Kami masuk ke kamar, untuk segera lanjut mengikuti meeting. Aku dengan bapakku serta pak Cioutra dan tim. Sedangkan, ibu dan adikku tidak ikut meeting. Mereka bersiap untuk jalan2 sekitar hotel.

Dokumentasi pribadi - Aku, bapak dan ibuku, adikku, pak Ciputra dan 2 orang delegasi juga dari Indonesia.
Dokumentasi pribadi - Aku, bapak dan ibuku, adikku, pak Ciputra dan 2 orang delegasi juga dari Indonesia.
Catatan :

Aku tidak terlalu ingat tentang materi nya, tetapi aku belajar tentang konsep2 aritektural dalam sebuah Negara. Bagaimana seorang arsitek mampu membangun, bukan hanya sekedar membangun yang cantik saja, tetapi membangun lingkungan yang komprehensif.

Konsep ini;ah yang terpatri di benakku. Bahwa, sebagai seorang arsitek muda (dan sampai sekarang), jika aku mendesain untuk dibangun, aku harus memikirkan semuantya secara komprehensif.

Baik secara perkotaan, mauoun secara interior. Semua harus berkesinambungan satu dengan yang lain, dan pastinya akan melibatkan banyak institus serta bagian2 dari kehidupan.

Karena menurut yang dicontohkan saat itu, banyak arsitek yang hanya berpikir membangun tanpa mengidahkan feasibility study nya. 

Bagaimana mereka tidak peduli lingkungannya, sehingga akhirnya bangunan yang mereka bangun akhirnya menjadi boomerang bagi mereka sendiri, bahkan berdampak bagi lingkungannya.

Konsep tentang komprehensif ini, merupakan konsep idealis, bahkan sangat idealis! Sehingga sampai sekaran pun, masih banyak arsitek2 yang memang tidak peduli (asal desainya disetujui tanpa mengindahkan lingkungannya), memberikan dampak2 negatif bagi lingkungannya.

Dan, samai sekarang pun aku selalu mempunyai konsep yang komprehensof, yang selali dianggap sebuah kosep dan desain yang "susah untuk dimengerti" serta sangat idealis!

Ditambah lagi, sekarang aku berjuang untuk aksesibilitas disabilitas dan priorita (lansia, orang sakit dan anak2 balita) ....

***

Aku masih hanya banyak mendengarkan saja, karena ku masih benar2 "hijau", teapi aku benar2 mendapatkan "kata kunci" tentang bagaimana seorang arsitek bersikap dan berkarya bagi dunia.

1 hari itu, aku banyak berada di sisi bapakku serta pak Ciputra. Mereka benar2 menggemblengku dan "mencuci otakku", tentang karya arsitektur. Bahkan karya arsitektur itu bukan sekeedar bagus, cantik dan modern, tetapi ada sisi2 tersembunyi yang harus diperhatikan.

Dokumentasi pribadi - Dinner setelah meeting APEC 1993 Auckland New Zealand
Dokumentasi pribadi - Dinner setelah meeting APEC 1993 Auckland New Zealand
Pak Ciputra adalah seorang arsitek handal, dan sangat idealis. Dan, dari situlah aku mulai mengagumi beliau.

Beberapa kali kami beristirahat sampai akhirnya dinner bersama, pak Ciputra mrnawarkan aku menjadi salah satu staff nya di salah satu peruashaannya, "Ciputra Development"di Jakarta, nantinya setelah aku lulus kuliah bisnis ku di Perth, 1 tahun kemudian ....

Catatan lagi :

Aku lulus kuliah bisnis dari Perth, akhir tahun 1993 danpulang ke Indoensia bulan Desember 1993. Dan, Februari 1994 aku mulai bekerja di Ciputra Development. Proyekku pertama adalah Citraland Hotel Grogol.

Lalu, masuk ke housing di Citra Garden 1 dan 2, kemudian aku diminta bantu desain dan membangun di Citra Liang Court (sekarang apartemen itu berubah menjadi Sommerset, Kuningan).

Ketika kami mulai mendesain Ciputra Mall disebelahnya, krisis moneter terjadi 1998, sehingga semua proyek diberhentikan dan terjadi missal lay-off, termasuk aku. Jadi, aku menjadi tim bapak Ciputra sejak tahun 1994 sampai 1998, bukan resign tetapi missal lay-off .....

***

Dunia bekerja secara internasional, mulai diperkenalkan kepadaku, yang membuat aku sangat terinspirasi untuk menjadi seorang arsitek idealis, seperti bapak Ciputra.

Dan, bapakku yang memperkenalkannya, sampai membuat aku tetap berkomitmen terus, untuk menjadi seorang arsitek (senior) yan benar2 mampu mendesain dan membangun secara komprehensif.

Terutama bagi orang2 yang justr sering tidak diperhitungkan dalam mendesain dan membangun, salah satunya adalah disabilitas dan kaum prioritas ......

Untuk bapakku, terimakasih pak .....

Bagaimana bapak terus mendukungkuku, sampai bapak berpulang dipanggil Tuhan. Terima kasih, bapak terkasih .....

Dokumentasi pribadi - Aku dan orangtuaku serta pak Ciputra, salah satu idolaku, sebagai arsitek serta sebagai atasanku di Ciputra Development Jakarta. Aku masih sangat "hijau", dan belum berani untuk diskusi tentang banyak hal, tetapi dari sinilah inspirasiku mulai bermunculan ......
Dokumentasi pribadi - Aku dan orangtuaku serta pak Ciputra, salah satu idolaku, sebagai arsitek serta sebagai atasanku di Ciputra Development Jakarta. Aku masih sangat "hijau", dan belum berani untuk diskusi tentang banyak hal, tetapi dari sinilah inspirasiku mulai bermunculan ......
                                                                                                                                     

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun