Â
By Christie Damayanti
Perjalanan jalan kaki dengan adikku, di musim semi Australia di Sydney, cukup menyenangkan. Secara setelah kami lepas SMA, kami jarang bertemu karena aku kuliah di Untar Jakarta jurusan arsitektur, sedangkan adikku kuliah di Unpar Bandung jurusan Sipil.
Waktu2 menyenangkan, jika mengenang perjalanan hidup kami sejak kecil sampai saat itu, tahun 1993. Membuat sejuknya musim sei Australia saat itu, mempererat hubungan kami, sebagai kakak -- adik.
Kami berjalan santai, berkeliling Sydney Opera House.
Lalu, menuju menuju Darling harbor, berfoto2 di latar belakang Sydney Bridge yang fenomenal untuk perayaan setiap tahun baru, seperti di area "The Big Apple" di New York.
Area antara sekitaran Opera House, Sydney Bridge menuju Darling Harbour, disebut Circulair Quay, sebuah plaza luas tepi pantai yang pemandangannya cantik dan elok.
Menuju kota Sydney, dengan latar depan gudeung2 modern, sedangkan menuju laut, dengan latar depan Sydney Brigde dan Sydney Opera House.
Kami atau wisatawan bahkan warga lokal, pasti betah bercengkerama disana. Dengan semilir angin laut yang sejuk, ditambah dengan ciap2 burung camar yang selalu menghampiri kami, untuk meminta remah2 roti, atau sesekali terdengar deburan ombak memecah pantai jika ada kapal yang bergerak ......
Circular Quay adalah pelabuhan, atau tepatnya bekas pelabuhan kerja dan sekarang pelabuhan pengiriman penumpang internasional, dengan piazza atau plaza area fasilitas publik dan kawasan pariwisata, kawasan warisan, dan simpul transportasi.
Area Circular Quay adalah lingkungan yang populer untuk pariwisata dan terdiri dari jalan setapak, mal pejalan kaki, taman, dan restoran. Menjadi tuan rumah sejumlah dermaga ferry, halte bus, dan stasiun kereta api.
Circular Quay juga adalah titik fokus untuk perayaan komunitas, karena lokasinya di pusat Sydney antara Sydney Opera House dan Sydney Harbour Bridge. Ini adalah salah satu tempat berkumpul utama untuk Malam Tahun Baru Sydney.
                                           Aku dan adikku, dengan latar belakang kota Sydney, indah dan modern .....
           Atau juga, disana terdapat beberapa titik untuk berfoto, dengan railing yang posisinya lebih tinggi dari plaza nya, seperti di foto diatas .....
Â
Plaza besar disana, merupakan plaza tertutup bagi kendaraan bermotor, jadi fully pedestrian, yang memungkinkan para pejalan kaki bebas melakukan apapun untuk berekreasi.
Anak2 bebas berlari2an, tanpa takut mobil serta tanpa takut mereka jatuh ke air, karena pengendalian keamanan dan kenyamanan disana sangat ketat.
Dilengkapi oleh streetscape2 cantik untuk kita disana, bisa duduk2 menikmti kenyamanan dan kehidupan disana, sambil makan snack, karena disekitar itu banyak terdapat cafe2 dan restoran2 lokal dan internasional.
Plaza besar, fasilitas public yang dirancang oleh pemerintah kota untuk memberikan lingkungan yang segar dengagn aingin laut, serta mendapatkan rea terbaik bagi kota untuk bisa memberi kenyamanan, untuk bertempat tinggal .....
Pedestrial di tepi laut ini, dilengkapi oleh railing2 besi tempa atau wrought iron hijau, secara dekoratif, memberikan efek klasik dalam kemodernan Sydney .....
Di Circulair Quay, merupakan pelabuhan modern, walau sudah ada sejak dahulu kala. Banyak kapal2 modern, bahkan ada kapal wisata yang lebih dari 5 lantai, untuk berlayar le negeri lain.
Tetapi dsana pun ada kapal2 "jadul", yang lebih untuk wisawatan.Â
Ada kapal layar, yang masih dipakai untuk mengntar wisatawan, tetapi bukan untuk berlayar keluar negeri. Ada jua ferry2 cantik dan jadul, untuk mengantar wisatawan keliling area itu .....
Foto diatas, aku dengan latar belakang kapal layar jadul, cantik dan unik!
Adikku denga  latar belakang yacht, kapal pesiar pribadi ke;puunyaan warga lokal, yang biasanya disewakan bagi wisatawan yang ingin berkeliling di yacht, dengan fasilitas mewah luaar biasa!
Aku ingin sekali mencoba yacht, tetapi harganta, huhuhu .... Mungkin bisa belasan atau puluhan juta untuk seharian dengan fasilitas2nya ......
                  Aku dengan latar belakang Sydney Harbour Bridge dan suasana nyaman dengan ciap2 burung camar yang damai .....
Â
Di Circulair Quay ini, memang tidak akan bisa tinggal sebentar, karena suasana dan lingkunganya yang asri dan bersih. Walaupun di siang hari, wisatawan2 dan warga lokal akan bercambur, yang membuat area itu akan penuh sesak.
Bahkan, kalau tidak mau disebut pasar, Circulair Quay ini, untukku benar2 tidak nayaman sekali. Jadi, jika aku ke Sydney (aku sudah lebih dari 5x kesana), ke Cirqulair Quay mulai pagi hari, sebelum jam 10.00 pagi .....
Bayangkan disana jika seperti ini, akan sangat tidak nyaman, kan? Makanya, jika mau kesana, datanglah sebelum jam 10.00 pagi untuk menikmati suasana dan lingkungannya.
Tetapi jika memang ingin kesana siang, kita dihadapkan suasana yang hingr bingar, tetapi semua toko2 sudah buka, untuk membeli barang2 yang kita inginnkan ....
Apalagi jika pemerintah memang ingin menjadikan Sydneey merupakan salah satu kota metrololitan dunia, dengan jutaan wiatawan setiap hari nya .....
Jika traveling terlalu ramai pun, kita tidak merasa nyaman, keculai memang kita suka dengan keramaian seperti itu.
Aku adalah traveler, dengan tema perkotaan, sesuai dengan profesiku sebagi seorang arsitek. Tujuanku adalah perkotaan, bukan lam, walau kadang kala, alam memberi banyak inspirasi untukku.
Tetapi, perkotaan yang bisa memberikan inspirasi, yang juga bisa di"bawa pulang", untuk konsep2ku tentang Jakarta, bukan sekedar keramaian yang membuat keamanan merosot, juga kenyamanan.
Circulair Quay, merupakan salah satu tempat untuk aku menggali mimpi ......
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H