Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Parliament House Canberra, Lewat Berbagai Seni Suku Aborigin dan Keberadaan Benua Australia

15 Maret 2021   09:44 Diperbarui: 16 Maret 2021   12:05 732
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

By Christie Damayanti

Secaa arsitektural, walau waktu itu tahun 1990 aku masih di semester ke-7 dan belum sungguh2 mengerti tentang dunia arsitektural, orang awampun akan tahu dengan melihat saja. Bahwa, bangunan ini sarat dengan konsep serta fungsi2 arsitektural, yang tidak biasa.

Dengan Australia mempunyai latar belakang yang sungguh berbeda dan merupakan "benua yang aneh", pastilan gedung ini mempunyai sejarah, konsep serta pemikiran2 yang akan membuat aku terkagum2.

Belum lagi, dengan suku asli Austrlia, yang pastinya merupakan salah satu tonggak konsep dalam mendesaim dan membangun Parliament House Canberra, secara bangunan ini adalah pusat pemerintahan Australia di Canberra ibukota Negara ini.

Tidak mungkin, sebuah bangunsn nasional ini hanya di desain biasa2 saja, apalagi kota Canberra benar2 merupakan ibukota yang di desain dengan sarat akan makna ......

Aku pun yakin dengan Oom Howdy yang mengajakku ke Canberra 1 minggu, khusus untukku. Pastinya juga selain memperkenalkan Canberra, beliau pun ingin aku mengerti dasar arsitektural Canberra, yang akan memberikan aku insporasi yang tidak henti2 nya .....

Parliament House Canberra adalah jantung dari demokrasi parlementer Australia, dan salah satu gedung parlemen paling terbuka di dunia.

Desainnya dipilih dari lebih dari 320 desain internasional untuk kompetisi internasional. Peserta dihadapkan pada salah satu desain paling kompleks yang bisa dibayangkan, yang membutuhkan waktu tujuh tahun untuk dikembangkan.

Tidak seperti banyak bangunan sipil, yang mengekspresikan kekuatan dan selera individu atau filosofi politik, Parliament House Canberra ini, dirancang untuk mendorong akses dan keterlibatan publik sambil menanggapi iklim, lanskap, vegetasi, dan bahkan kualitas cahaya Australia. Ini dirancang untuk menjadi bangunan fungsional dan simbol nasional utama.

Desain pemenang dari firma arsitektur berbasis di New York Mitchell / Giurgola & Thorp, dengan arsitek utamanya adalah Romaldo Giurgola.

Begitu kita masik dari lobby utama, ada sebuah area plaza besar, dengan konsep awal mula Australia kuno, dengan seni suku asli Aborigin nya. Seniman Aborigin Kumantye Jagamara merancang mosaik seluas 196 meter persegi. Seniman tersebut menggambarkan karya tersebut dan kepentingannya di gedung ini.

okumentasi pribadi
okumentasi pribadi
www.aph.gov.au
www.aph.gov.au
Konsep yang indah! Dimana Australia benar2 memberikan makna bagi dunia bahwa negeri ini sangat menghargai sejarah dan suku aslinya, dengan menapakkan kaki kita pertama kali menuju jantung pemerintahan Australia ......

Konsep ini benar2 luar biasa, untukku. Ketika semua warga Australia, bahkan warga dunia (karena Parliamnet House Canberra ini merupakan gedung parlemen yang paling terbuka di dunia), mereka bersama2 untuk menjadi bagian dari dunia .....

Mimpi ini adalah bagian dari negara tempat kami tinggal, dan suku Aborigin mempunyai konsep khusus dan mereka menjeaskan lewat desain ini, sebuah arti tanah bagi mereka. 

The Great Verandah atau Beranda Agung adalah wajah publik Gedung Parlemen.

Ini adalah ruang untuk menyambut pengunjung dan menjadi latar belakang untuk upacara di halaman depan. Paving di luar pintu masuk adalah granit Christmas Bush merah, yang digali di dekat Oberon di New South Wales.

Dinding fasad atau tampak depan dilapisi marmer Paradise White Carrara dari Italia, karena Australia merupakan sebuah "benua muda", dimana bebatuannya masih muda dan belum mempunyai bebatuan marmer tua yang sarat dengan warna cantik

The Marble Foyer menampilkan 48 kolom marmer yang membangkitkan warna pink dan hijau lanskap Australia serta warna dari dua Kamar Parlemen, dibalut marmer Cipollino hijau dari Italia dan marmer Atlantide Rosa berwarna merah muda krem dari Portugal.

Kedua tangga marmer tersebut menampilkan finial batu yang dibuat oleh pematung Sydney Anne Ferguson, yang terinspirasi oleh bentuk benih pohon Australia.

Lantainya memiliki serangkaian lingkaran, setengah lingkaran dan segitiga dari marmer Paradise White dan batu kapur Granitello Nero hitam dari Belgia.

Batu kapur itu penuh dengan fosil kehidupan laut yang ada sekitar 345 juta tahun yang lalu. Dan, kita dapat melihat sisa2 karang purba, spons dan crinoid, atau 'bunga lili laut'.

 

www.aph.gov.au
www.aph.gov.au
www.aph.gov.au
www.aph.gov.au
Begitu kita masuk dari lobby utama, kita akan disambut sebuah foyer atau tempat penyambutan, dengan berbagai marmer serta granit2 dari seliruh dunia. Ini jelas melambangkan sebuah keeratan antar Negara untuk ikut serta dalam Parliament House Canberra ini .....

Tiang2 kolom dengan bebalut marmer dan graneit, jika kita melihat ini, pasti pikitan kita seperti kita melihat banyak orang2 (tiang2 kolom itu seperti orang2) dari seluruh dunia .....

Dindingnya menampilkan dua puluh panel marquetry yang menggambarkan flora asli Australia, dirancang oleh seniman Adelaide Tony Bishop dan diproduksi oleh Michael Retter,

Enam panel di atas pintu masuk menampilkan tanaman yang secara tradisional digunakan oleh orang Aborigin, dan yang di sisi selatan menampilkan tanaman yang dikumpulkan oleh Sir Joseph Banks pada 1770.

www.architectureau.com/
www.architectureau.com/
Alamy.com
Alamy.com
Sebuah konsep cantik, Australia tetap menonjolkan keberadaan benua Australia dengan hutan2 nya yang khas, yang tidak terdapat di benua manapun.

The Grat Hall atau Aula Besar adalah tempat untuk resepsi formal besar, makan malam, dan acara besar nasional yang penting. Pintu di ujung selatan digunakan sebagai pintu masuk seremonial ke Aula Anggota.

Ruangannya didominasi oleh parquette atau lantai kayu hutan Australia, yang dipernis sedemikian, sehingga menghasilkan permukaan lantai seperti marmer yang mengkilap. Ada sedikit kayu ebony untuk lantai parquette ini, merupakan hadiah dari pemerintah Papua New Guenia atau Papua Nugini.

www.reddit.com/Ruang makan utama bagi yang mengikuti sidang2 parlemen di gedung ini. Mewah, dan bersahaja. Walau lantainya dari kuilt kayu, tetapi ruang ini bersinar bagai pualam, dengan pantaulan2 dari finishing lantainya.
www.reddit.com/Ruang makan utama bagi yang mengikuti sidang2 parlemen di gedung ini. Mewah, dan bersahaja. Walau lantainya dari kuilt kayu, tetapi ruang ini bersinar bagai pualam, dengan pantaulan2 dari finishing lantainya.
***

Ini adala ruang2 utama yang kita sebagai wisatawan diperbolahkan masuk, karena ruang2 utama lainnya adalah ruang2 sidang, seperti House of Representatives Chamber darn Senate Chamber.

Gedung ini buka untuk wisatwan yang ingin tahu, dan kita tidak harus membayar untuk masuk. Sayangnya, mereka tidak memperbolehkan mengambil foto di bagian dalam ini ......

Artikel beikutnya akan  kutulis tentang konsep denah yang unik sertaatapnya yang bisa kita naiki dengan hanya berjalan, serta merupakan "grren roof!" Cantik!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun