Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Rumah di Tepi Hutan dengan Danau Cantik dan Meja BBQ di Canberra

11 Maret 2021   16:39 Diperbarui: 11 Maret 2021   16:59 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumentasi pribadi

By Christie Damayanti

                                                                                                                                

Aku, Oom Houdy, temannya tempat kami tinggal selama di Canberra 1 minggu saat itu, dan temannya yang berbeda, dengan profesi yang sama, arsitek .....

Tiba di Canberra, hari benar2 meredup. Mungkin sekitar jam 6.00 sore, dan Oom Howdy langsung menuju salah satu rumah temannya di tepi Canberra City.

Aku lpa namanya, tetapi rumahnya, sekali lagi, adalah sebuah rumah yang lingkungannya adalah hutan eucalyptus, seperti rimah Graeme .....

Huhuhu, mengapa mereka lebih memilih tinggal di tepi hutan?

Tidak masalah sih jika memang mereka suka, tetapi masalahnya adalah, lingkungan rumahnya gelap gulita, jika sudah malam! Apalagi, pas kita sampai rumah itu, aku tidak bisa membayangkan, bagaimana suasana sekitar rumah ....

Teman keluarga Oom Howdy adalah seorang perempuan, yang bekerja sebagai arsitek juga. Mereka kawan karib, antara Oom Houdy Graeme dan teman perempuan ini.

Kami diantar ke kamar masing2. Aku tidur di kamar tamu, dengagn jendela gelap, karena pemandangannya (pastinya) adalah hutan eucalyptus. Huhuhu, jendelanya gelap dan tidak ada gorden nya, membuat aku sedikit takut.

Aplagi, suara burung hantu, dan hewan2 kecil itu memberikan efek "menakutkan" .....

Harry tidur dengan papanya, Oom Howdy dengan kamar diujung rumah, cukup jauh dengagn kamarku.

Rumahnya tidak terlalu besar, 1 lantai tapi kelihatan artistic, karena dia tidak punya keluarga. Dan, aku akan mengeksplore lingkungannya, besok pagi .....

Sumber: Dokumentasi pribadi
Sumber: Dokumentasi pribadi
                                                                                                                                 

Aku, Harry dan temannya Oom Houdy, serta seekor kucingnya yang menemaninya. Menjamu kami, yang baru datag dari Sydney, dan akan tinggal disini selama 1 minggu di Canberra ....

Malam itu aku susah tidur. Udara masih dingin, di awal musim semi Australia tahun 1990.akur, seperti waktu hari pertama aku tidur di rumah Graeme, dimana aku menemukan laba2 besar, di jendela kamar,

Karena rumah Graeme sama dengan rumah temannya ini, terletak di tepi hutan! Huhuhu .....

Tetapi, karena kecapekan dan excited untuk mengeksplore Canberra, tertiburlah aku, dan esok paginya aku bangun pagi2 untuk jalan2 sekeliling rumah itu ....

"Good morning .....", 

Sapa ku ketika mereka ternyata sudah sibuk dengan makan paginya, di teras belakang ....

Padahal, seingat aku aku bangun pagi, sekitar jam 6.00, tetapi mereka sudah mengobrol dan tertawa2, termasuk Harry! Wah, ternyata aku kesiangan, dan aku langsung bergabung dimeja itu.

Mereka bercanda dan membicarakan tentang arsitektur ringan, yang aku belum berani menanggapi, karena aku mengerti bahwa aku belumlah menjadi seorang arsitek. Nantinya malah salah, sehingga aku hanya tersenyum2 saja ....

Sumber: Dokumentasi pribadi
Sumber: Dokumentasi pribadi
                                                                                                                                

Halaman belakang rumah teman Oom Howdy, ternyata sangat nyaman, walau langsung bersentuhan dengan hutan. Ada tempat duduk2, ada meja untuk santai membakar BBQ, dan udara saat itu sangat sejuk.

Matahari memancarkan sinar lembutnya, dan aku sangat berbahagia. Mereka generasi bapakku, dan Oom Howdy adalah sahabart bapakku. Dan, aku sangat nyaman berada diantara mereka. Terima kasih, Tuhan .....

Hari itu, hari pertama kami di Canberra, ternyata mereka memutuskan seharian di rumah saja, tetapi melakukan hal2 yang membahagiakan .....

Setelah makan pagi, yang hanya makan buah, cereal, susu serta teh dan kopi, kami ke supermarket didekat rumah ini. Membeli berbagai bahan makanan untuk siang dan malam, dan kami akan BBQ di halaman belakang ini.

Wowwwww ......

Walau tidak kemana2, aku pun tetap excited!

Pulang dari supermarket, sebelum mempersiapkan untuk BBQ makan siang dan makan malam, teman Oom Howdy mengajak kami ke danau kecil dekat rumah, dan mereka ingin berenang.

Wah, aku tidak bawa baju berenang, tetapi aku sangat ingin melihat mereka main selancar dengan layarnya ..... Danau itu sangat indah. Di awal musim semi itu, udara benar2 sejuk dan nyaman sekali untuk berenang.

Aku excited untuk mengikuti mereka, dengan membantu mereka untuk membawa papan2 seuncur dengan layarnya.

Kami naik mobil, dan sebentar kemudian kami sampai di danau yang tenang dan sepi.

Huhuhu, aku ini adalah seorang yang suka dengan keramaian. Akutidak terlalu suka dengang tempat yang sepi dan jauh dari keramaian. Walau keindahan danau itu patut membuat aku terkesima, aku tetap merasa "kesepian" .....

Tidak ada orang disana, dan terliat lingkungannya sagat sepi. Hanya suara2 burung cicit cuit, serta deburan air danau perlahan, jika tersapu angin.

Mereka excited untuk menurunkan papan selancar serta layarnya. Ternyata, yang bermain selancar dan berenang hanya teman Oom Houdw, Yang lain, hanya sekedar duduk2 dan mengobrol.

  

Sumber: Dokumentasi pribadi
Sumber: Dokumentasi pribadi
Sumber: Dokumentasi pribadi
Sumber: Dokumentasi pribadi
                                                                                                                                    

Teman Oom Howdy, membawa papan seluncur ya beserta layarnya, ke tengah2 danau, dan dia berkali2 berusaha berdiri tegak di atas papan seluncur. Ternyata, tidak semudah yang aku bayangkan, hahaha ....

Mereka melakukan hal2 yang menyenangkan, dan aku hanya terpukau dengan keindahan danau itu, sampai akhirnya mereka memutuskan untuk pulang dan makan siang BBQ.

Dengan segap, teman perempuan Oom Howdy itu mengepack papan seluncur dengan layarnya, ke dalam mobil mereka. Dan, tanpa membasuh diri tetapi sudah cukup kering dengan handuknya, mereka meluncur menuju pulang .....

Sampai rumah, mereka bersiap membawa bahan2 makanan serta berbagai benda yang akan dibutuhkan, untuk ke halaman bekanang rumah. Ada berbagai jenis daging, sosis, sayuran, serta berbagai minuman segar instan, seperti jus2 buah yang kami beli tadi pagi, saat itu.

Sumber: Dokumetasi Pribadi
Sumber: Dokumetasi Pribadi
                                                                                                                                  

Meja BBQ, yang ternyata bukan punya pribadi, tetapi punya pemerintah yang memang disediakan di beberapa ruang public untuk warga lokal, atau wisatawan.

Seperti yang aku saksikan di banyak Negara selain Australia, pemerintah mereka menyediakan berbagai fasilitas ruang public di tempat2 umum. Dan, taman atau kebon adalah salah satu ruang public yang ditambahkan berbagai fasilitas. 

Salah satunya meja BBQ, sudah dengan alatnya serta semuanya dengagn listrik, bukan dengan api, supaya tidak kebakaran .....

Kami membakar berbagai jenis daging, sosis serta sayur2an mentah tetapi sudah dibersihkan, yang diolah sebagai salad segar. Makan siang kami sangat enak, karena juka kami semua kecapekkan .....

Jika BBQ pasti butuh waktu untuk mengolah, makan dan membersihkannya. Sehingga, makan siang berlanjut dengan makan malam.

Makan malam tetap BBQ, tetapi tidak banyak daging. Lebih membakar sosis, dan dipotong2 bercampur dengan jagung serta sayuran, menjadi olahan salad segar.

Dan, malam itu sangat membahagiakan kami semuanya. Besok, mereka akan mengantarku untuk mulai mengeksplore Canberra .....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun