By Christie Damayanti
Sydney Opera House adalah salah satu target wisata dunia di Australia, termasuk aku.
Sebuah bangunan arsitektural berseni tinggi, dimana ketika pertama kali pesawat yang aku tumpsngi tahun 1990 lalu terbang ke Sydney dan pertama kali juga aku bisa melihat Sidney Opera House dari atas, pandangan mataku benar2 excited!
Desain yang unik serta fully artistic, membuat saat itu aku tidak sabar untuk bergegas kesana. Dan, hari ini saat itu, aku bisa kesana .....
Sydney Opera House adalah pusat seni pertunjukan multi-tempat di Sydney Harbour yang terletak di Sydney, New South Wales, Australia. Ini adalah salah satu bangunan paling terkenal dan khas abad ke-20.
Di desain oleh arsitek Denmark Jrn Utzon, tetapi diselesaikan oleh tim arsitektur Australia yang dipimpin oleh Peter Hall, bangunan ini secara resmi dibuka pada tanggal 20 Oktober 1973, setelah dimulainya pemilihan tahun 1957 oleh Utzon sebagai pemenang kompetisi desain internasional.
Pemerintah New South Wales, dipimpin oleh perdana menteri, Joseph Cahill, mengesahkan pekerjaan untuk dimulai pada tahun 1958 dengan Utzon mengarahkan konstruksi.
Keputusan pemerintah untuk membangun desain Utzon sering dibayangi oleh keadaan yang mengikutinya, termasuk pembengkakan biaya dan penjadwalan serta pengunduran diri akhir arsitek. Wikipedia.
Bangunan dan sekitarnya menempati seluruh Bennelong Point di Sydney Harbour, antara Sydney Cove dan Farm Cove, berdekatan dengan kawasan pusat bisnis Sydney dan Royal Botanic Gardens, dan dekat dengan Sydney Harbour Bridge.
Sydney Opera House, terdiri dari beberapa tempat pertunjukan, dan lebih dari 1.500 pertunjukan setiap tahun, dihadiri oleh lebih dari 1,2 juta orang.
Aku ke Sydney, lebih dari 5 kali, tetapi tidak pernah bosa untuk memandangi bangunan cantik ini. Bahkan, ketika pertamakali aku kesana tahun 1990 lalu ini, seharian aku duduk di depan banguan ini, memandangi, berjalan2 sekeliling serta mengagumi desain arsitektural, yang saat itu (tahun 1973), pasti merupakan konsep desain yang unik dan mencengangkan!
Jaman itu tahun 1973, lho!
Memang tidak sekarang, karena abad milenial ini, bangunan2 secntik apapun, adalah "biasa" bagi arsitek2 muda dunia .....
Berkali2 aku kesana pun, aku tidak melihat prubahan signifikan dengan bangunan ini, hanya saja lingkungan Sydney Opera House ini lah yang berubah.
Yang jelas, sejak tahun 1990 aku disana untuk pertama kali, kemudian tahun 1993 aku kesana pun, serta tahun 1997, tahun 2000 dan tahun 2003, yang berubah adalah lingkungannya, yang justru semakin cantik!
Pemandangan teluk serta kapal warga dan wisatawan, setiap hari lalu lalang dari area Sydney Opera House ini, bolak balik ke Sydney Bridge dan Darling Harbour .....
Yang kedua adalah, dengan berkendara yang diparkir di daerah belakang, parkir khusus sehingga mereka bisa memasuki tanpa naik banyak tangga.
Yang kdtiga, juga dari area plaza penerima, tetai ada jalan setapan berupa ramp panjang untuk kursi roda atau berjalan biasa, tanpa tangga. Rampnya berputar sekeliling bangunan, sehingga tidak merasakan capai .....
Desain2 arsitektural cantik itu, bukan hanya di desain biasa2 saja, tetapi mereka juga harus memikirkan konsep2 lingkungan dengan berbagai masalah yang ada.
Karena, ada beberapa arsitek lokal (di Indonesia), mereka tidak melihat konsep2 kehifupan, dimana mereka tidak atau masih belum siap untuk  bisa memberikan kepedulian bagi masyarakat, khususnya dalam keterbatasan.
Kaum disabilitas (cacat) dan prioritas (orang tua, lansia dan anak2), belum menjadikepedulian mereka para arsitek, sehingga akhirnya hanya slogan2 kosong belaka sebagai Negara yang menjunjung tinggi hak dan kewajiban seluruh warga Negara.
Tahun 1973, Sydney Opera House dibuka, dan pada kenytataannya, konsep2 kehidupan masyarakat disana, sudah masuk dalam perhitungan bagi arsitek2 nya.
Dengan tangga2 tinggi untuk memasuki bangunan ini, memang merupakan konsep awal, tetapi mereka pun mendesain berbagai alternatif2 jalan masuknya. Dan, kesemuanya itu semakin diperlengkapi, tahun demi tahun .....
Dan, Sydney Opera House tetap mampu menjawab tantangan jaman serta untuk terus semakin banyak solusi bagi masyarakat yang membutuhkan .....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H