By Christie Damayanti
Seperti yang aku tuliskan di beberapa artikel2ku, bahwa kota pelabuhan Perth yang bernama Fremantle, merupakan destinasiku utama jika ingin merenung dengan semilir angin laut, sambil memberi makan burung2 camar, serta sesekali melihat deburan air laut, ketika ada paus2 yang naik ke permukaan laut untuk mengambil nafas ......
Fremantle adalah pinggiran kota Australia Barat yang terletak di muara Sungai Swan, dan terletak 18 km dari ibu kota Perth. Fremantle adalah salah satu kota asli Swan River Colony yang didirikan pada tahun 1829.
Fremantle dibatasi oleh Sungai Swan di utara dan barat laut, Samudra Hindia di barat, South Street di selatan, dan pinggiran East Fremantle dan Lembah Gum Putih di timur. Bagian tengah dari pinggiran kota meluas ke timur hingga mencakup Klub Golf Royal Fremantle dan area pinggiran kota di selatan Jalan Marmion dan barat Jalan Carrington. Wikipedia.
Warga Fremantle, sebagian adalah penduduk asli Australia yang disebut penduduk pribumi Suku Aborigin di Selat Torres, lalu pendatang2 dari Inggris (yang utama, karena Australia adalah Negara Persemakmuran Inggris), dan dari negara2 Eropa.
Berjalan2 di Fremantle, aku tetap selalu takjub dengan bangunan2 bersejarahnya, dari Inggris. Seperti kota2 di Eropa, dengan bangunan2 bersejarah yang tetap dimanfaatkan dalam masa modern ini.
Bukan seperti di Indonesia, bangunan2 bersejarah malah dirubuhkan dan berganti menjadi bangunan modern .....
Bangunan2 bersejarah terutama dari Inggris di Fremantle, cukup banyak, walau Fremantle bukanlah kota besar. Hanya suburb sebagai kota pelabuhan.
Fremantle terkenal dengan warisan arsitekturnya yang terpelihara dengan baik, termasuk bangunan yang dibangun narapidana dan ratusan bangunan era demam emas, yang menghadirkan keragaman dan kesatuan bangunan bersejarah dan pemandangan jalan. Ini sering dibangun di batu kapur dengan faade hiasan dalam suksesi gaya arsitektur. Perkembangan pesat setelah pekerjaan pelabuhan memunculkan kawasan Edwardian sebagai perusahaan perdagangan dan pengiriman yang dibangun di ujung barat dan di atas tanah reklamasi. [37]
Round House, bangunan utuh tertua yang tersisa di Australia Barat, dibangun sebagai penjara antara tahun 1830 dan 1831. Gedung Bundar memiliki delapan sel dan tempat tinggal penjaga, yang semuanya membuka ke halaman tengah.
Lokasi Round House di tepi pantai dan di atas bukit kecil Fremanle
 Dari bukit ini juga,kita bisa melihat kota Fremantle, walau tidak terlalu tinggi, seperti foto diatas. Ktanya masih agak tradisional, di area "old city", yang tetap dipertahankan, pasti masa modern swkarang ini.Â
Jika ke kota tua Fremantle, mengingatkan kita dengan film2 Inggris tepi pantai atau pedesaan di Inggris, karena Australia adalah negeri persemakmuran Inggris.
***
Pada tahun 1800-an, perburuan paus dilakukan dari Pantai Bathers di bawah Round House. Sebagai bagian dari operasi perburuan paus, sebuah terowongan dibangun di bawah Round House untuk memberikan akses ke kota dari dermaga dan pantai kepada pemburu paus.
The Round House terletak di tempat yang sekarang dikenal sebagai Fremantle's West End: kumpulan jalan-jalan yang bercirikan arsitektur Victoria dan Edwardian akhir. Proses gentrifikasi pada awal 1990-an dipercepat dengan berdirinya Universitas Notre Dame Australia yang menempati, dan telah memulihkan, banyak bangunan di West End.
 Tetapi menurut beberapa referensi tentang kota tua Fremantle sekarang, ternyata pemerintah kota memberi ijin beberapa pengembang untuk melebarkan jalan untuk area yang lebih nyaman bari warga dan wisatawan, yang berakibat beberapa bangunan tua harus terpotong ......
Walaupun di pusat kota Fremantle, burung2 camarpun terus mengikuti, meminta makanan remah2 roti yang kubawa untuk mereka ......
 Jika tidak berjalan2 di kota Fremantle, aku pun berjalan2 di pinggir laut. Menikmati udara segar laut dan menikmati kiauan burung2 camar, karena daerah ini (yang aku datangi) cukup sepi.
Hanya ada suara2 burung camar atau deburan ombak atau teriakan2 camar ketika mereka berhasil menangkap ikat di permukaan laut, untuk makanan mereka .....
 Tahun 1993 lalu, makanan menu Fish & Chips itu tidak ada di Jakarta, ataupun di luar negeri belum banyak. Cafe2 yang bukan di pinggir laut, tidak menyediakan menu masakan Fish & Chips. Sehingga, saat itu menu ini merupakan salah sau menu favoriteku.
Jika ingin menikmati menu Fis & Chips, aku datang ke Fremantle di restoran Kailis Fremantle. Dan, ketika teman2ku datang dari Jakarta dan keluarga ku juga datang dari Jekarta, menu andalan Fsh & Chips ini juga akhirnya menjadi favorite mereka ......
 Hotel terkenal di Fremantle, "The Asplanade", tepi pantai dengan pandangan yang luas ke laut
 Aku lebih memilih berjalan2 di Fremantle hari Sabtu atau Minggu. Karena di weekend itu, Fremantle Market buka, sehingga aku bisa membeli kebutuhan makanan dan hidupku. Belanja di pasar tradisional, pasti lebih murah dibanding di supermarket atau di mall.
Maklum, mahasiwa rantu, hhihi .....
Dan, Fremantle benar2 memberikan kenangagn manis luar biasa selama aku kuliah di Perth .....
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI