Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Subiaco, Salah Satu Tempat Belajar Kehidupan Lokal Australia Barat

23 Februari 2021   08:38 Diperbarui: 23 Februari 2021   08:51 607
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aku dengan latar belkang banunan seperti sircus, yang ternyata adalah Pavilion Subiaco, sebuah Pusat Seni Subiaco. | Dokumentasi pribadi

By Christie Damayanti

Perjalanan ke Fremantle dari Perth City naik kereta, kita akan melalui bnyak suburb2 Perth. Beberapa suburb memang menarik untuk aku kunjungi. Itu terjadi jika kereta melewati rel dimana ingkungan suburb itu terlihat menarik.

Beberapa wakt lalu, aku bercerita dan menuliskan tentang suburb Karrinyup, karena pandangan mataku benar2 tertmpu dengan stasiun kereta yang aku tumpangi, terlihat sangat modern, ditahun 1993, dan semuanya berwarna puith dengan material komposit aluminium.

Mata arsitektur berkata,

"Ini adalah arsitektur modern, yang bisa aku pelajari setelah aku kembali ke Jakarta".

Suburb yang lain lagi, yang menarik mataku untuk sekali2 turun dan keluar serta berjalan2, adalah Subiaco.

Mengapa?

Karena dari atas kereta yang aku tumpangi menuju Fremantle, aku melihat seperti bangunan2 circus dan benarik sekali untuk turis. Awalnya, aku tidak mengerti tentang Subiaco, tetapi suatu saat aku akan turun dan blusukkan disana ....

Subiaco (dikenal dengan bahasa sehari-hari sebagai Subi) adalah pinggiran kota bagian dalam barat Perth, Australia Barat, barat laut dari Kings Park. Wilayah pemerintahan lokalnya adalah Kota Subiaco.

Subiaco

Menurut sejarah, sebelum menjadi pemukiman bangsa2 Eropa saat itu, daerah itu adalah rumah bagi orang2 Noongar.

Daerah itu dihuni pada tahun 1851 oleh biarawan Benediktin Italia. Para biarawan menamai daerah itu setelah Subiaco di Italia, lokasi di mana Benediktus Nursia, pendiri Ordo Santo Benediktus, memulai pekerjaannya.

Subiaco modern adalah tempat salah satu titik pusat wisata di area Pert, Western Australia, dengan beberapa hotel, teater serta pusat seni Subiaco.

Catatan :

Ternyata, bangunan seperti sircus di Subiaco itu adalah Pusat Seni Australia di Subiaco.

Jalan utama Subiaco adalah Jalan Rokeby, yang dinamai menurut nama Jenderal Henry Montagu, Baron Rokeby ke-6, yang pernah menjadi komandan Divisi Infanteri ke-1 selama Perang Krim. Jalan komersial penting lainnya adalah Hay Street. Wikipedia.

Area perumahan termasuk Subi Centro, pengembangan perumahan modern dengan stasiun kereta Subiaco yang tenggelam di atas lahan industri reklamasi dekat Wembley, dan properti warisan lama menuju Shenton Park.

Sebagai suburb Perth City, pemerintah kota sangat perhatian dengan warganya. Jika banyak permukiman2, tentu harus juga punya fasilitas2 yang mumpuni.Rumah sakit, sekolah dan bangunan2 iadah pun, termasuk fasilitas2 untuk warga Subiaco.

Subiaco dengan suburb2 lainnya seperti Northbridge, Leederville dan Fremantle, adalah salah satu pusat kehidupan malam utama Perth. Ini menarik orang dari seluruh wilayah metropolitan untuk pub, bar dan klub malamnya.

Bar dan restoran Subiaco sebagian besar berkerumun di sekitar Rokeby Road dan Hay Street meskipun dalam beberapa tahun terakhir beberapa cafe, restoran, dan bar trendi telah dibuka di dekat ujung selatan Rokeby Road.

Subiaco juga dikenal dengan Pasar Subi Tani yang diadakan setiap Sabtu pagi di dekat sekolah dasar di Jalan Bagot. Ini dimanfaatkan oleh penduduk setempat dan pembeli lainnya, dengan produk segar dan organik serta suasana pasar yang hidup.

Subi Tani Market di Subico, hampir sama dengan Fremantle Market, tetapi tidak besar. Dan, bukan untuk menarik wisatawan. Walau pada kenyataannya, bagi wisatawan yang suka dengan kehidupan lokal, mereka akan mendatangi pasar ini, termasuk aku, sebagai wisatawan, walau aku tinggal di Perth, saat itu selama 2 tahun.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Di Pavilion Subiaco ini, terdapat berbagai toko2 seni serta restoran dan cafe2 internasional. Biasanya, aku tidak suka makanan India, karena menurutku makanan India agak amis. Tetapi ketika aku ditraktir makan di caf India di Pavilion Subiaco ini, ternyata aku sangat menyukainya!

Tidak amis, dan tidak terlalu ada rasa yang menurutku "aneh", seperti masakan yang memang unik, dan aku suka .....

Memamg, Subiaco bukan merupakan suburb yang ditonjolkan pemerintah kota, bukan juga tempat yang tertera di brosur2 wisata Perth. Tetapi, untuk ku sendiri Subiaco sangat unik

Subiaco Market, pasar tradisional Subico.
Subiaco Market, pasar tradisional Subico.
Karena pasar ini bukan konsumsi wisata, tetapi untuk warga lokal Subiaco, sehingga desain bangunannya pun disesuaikan sebagai pasar lokal

Kehidupan kota Subiaco, selayaknya seperti kota2 suburb Australia biasa. Sederhana dan berwibawa dengan bangunan2 arsutektural negara2 persemakmuran.

sumber: commercialrealestate.com.au
sumber: commercialrealestate.com.au
Pusat kota Subiaco, cukup ramai dengan warga kota, dan sesekali wisatawan yang tertarik dengan kehidupan lokal Australia.
Pusat kota Subiaco, cukup ramai dengan warga kota, dan sesekali wisatawan yang tertarik dengan kehidupan lokal Australia.
Tidak sering ak ke Subiaco, setelah aku pernah beberapa kali blusukkan disana. Hanya jkika ada teman yang mau mentraktir makanan India, aku akan mengajak makan di caf di PavilionSubico, hihihi .....

Dan, kesemuanya memberikan informasi dan inspirasi tentang kehidupan lokal Australia Barat. Karena, kehidupan lokal di Australia timur, seperti di Sydney, Melbourne atau Canberra, sangat berbeda dengan Perth City ......

Dari Subiaco, aku melanjutkan ke Femantle, naik kereta setelah aku enunggu kereta datang ......

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun