By Christie Damayanti
Fremantle adalah sebuah kota plabuhan di Perth, dan merupakan destinasi utsms untuk wisatawan yang datang ke Perth, termasuk destinasiku untuk trvelling dan berbelanja, karena ada pasar tradisional, yang hanya buka hari Sabtu dan Minggu atau hari libur nasional.
Jika wisatawan datang di hotel, yang pertama basanya adalah mencari brosur. Dan, yang paling utama yang terlihat di brosur2 itu tentang Fremantle .....
Fremantle adalah kota pelabuhan di Australia Barat, terletak di muara Sungai Swan di wilayah metropolitan Perth, ibu kota negara bagian. Fremantle Harbour berfungsi sebagai pelabuhan Perth. Bahasa kecil Australia Barat untuk Fremantle adalah Freo.
Dikunjungi oleh penjelajah Belanda pada tahun 1600-an, Fremantle adalah daerah pertama yang dihuni oleh penjajah Sungai Swan pada tahun 1829, dan dinamai sesuai nama Kapten Charles Fremantle, seorang perwira angkatan laut Inggris yang mengklaim pantai barat New Holland sebagai wilayah Inggris.
Permukiman itu berjuang dalam dekade pertamanya, dan pada tahun 1850, Fremantle menjadi tujuan utama Australia bagi para narapidana. Penjara Fremantle yang dibangun narapidana beroperasi lama setelah transportasi berakhir pada tahun 1868, dan sekarang menjadi Situs Warisan Dunia.
Fremantle memainkan peran kunci dalam Perang Dunia II sebagai pangkalan kapal selam terbesar di Belahan Bumi Selatan. Imigrasi pascaperang dari Eropa, terutama Italia, membantu membentuk karakter Fremantle.
Saat ini, Fremantle dikenal karena pemandangan jalan Victoria dan Edwardiannya yang terpelihara dengan baik serta warisan era narapidana, dan dikenal sebagai daerah kantong bohemian dengan seni dan kuliner yang berkembang pesat. Wikipedia.
Berjalan2 psgi ke Fremantle begitu aku keluar dari kereta, sungguh menyenangkan.
Biasanya, aku ke Fremantle di weekend, supaya bisa belanja di pasar tradisional, yang harganya jelas lebih murah jauh dibandingkan membeli di supermarket atau di mall.
Pasar itu buka sejak jam 6.00 pagi, bagi pedagang2 dan pembeli2 sayuran daging dan ikan. Jika pagi2, tentu mereka sibuk dengan jual beli nya dalam partai besar. Tapi, setelah jam 8.00 atau jam 9.00, pasar menjai "sepi" untuk jual beli dalam partai besar, dan mereka mulai sibuk untuk kedatangan wisatawan2.
Karena, wisatawan2 itu bukan untuk berbelanja dalam partai besar, tetapi hanya sekedar melihat2 saja.
Atau membeli barang2 standard atau juga banyak barang2 unik yang tidak dijual di mall, tetapi terdapat di pasar. Itulah yang aku lakukan ......
Biasanya, aku ke pasar hanya untuk membeli buah2 yang jauh lebih murah dibandingkan di supermarket. Maklum, aku kan mahasiswa rantau dengan uang saku terbatas, hihi .....
Atau, jika iseng aku ke area pernak pernik unik, yang tidak ada di mall. Melihat2 atau jika memang unik dan cantik, aku pun membelinya.
Jika memang niat ke pasar, aku sampai ke Fremantle sekitar jam 7.00 pagi. Bukan mau melihat2 perdagangan di pasar, yang pasti sangat ramai dan crowded, tetapi aku ingin selalu berjalan2 dahulu.
Menikmati suasana pagi Fremantle, yang masih tutup (karena Femantle adalah destinasi utama wisata area Perth,jadi banyak terdapat toko2 mulai dari keluar stasiun kereta dan kemana2 di Fremantle).
Menikmati pagi dengan toko2 yang masih tutup, dengan angin semilir bau laut, karena Fremantle benar2 ditepi pantai. Mendengar kicauan burung2 camar yang terbang rendah, mereka tahu bahwa wisatawan sayang dengan  mereka, sehingga mereka tidak takut manusia.
Toko2 yang masih tutup, tetapi justru aku bisa merasakan suasana sepi Fremantle, dimana jika sudah diatau jam 10.00 toko2 sudah mulai buka, area ini akan sangat ramai ......
Aku bisa sekedar jalan2 santai, menikmari suasana disana, sambil merenung atau berpikir .....
Jangan lupa Fremantle atau perairan Australia merupakan "gudangnya" paus2 yang berimigrasi dari kutub selatan ke area utara, di musim2 tertentu. Karena, benua Australia adalah benua terdekat dari Kutib Selatan.
Jika sudah saatnya aku mau ke pasar sekitar jam 9.00 pagi, cepat2 aku pun berbalik arah. Supaya tidak terlalu penuh jika aku di sekitar jam 10.00 pagi, dimana bus2 turis berbondong2 datang dari arah Perth City.
Sayang, aku tidak banyak memotret keadan pasar itu, karena jaman itu tahun 1993, belum ada kamera digital, baru dengan roll film, sehingga agak sayang jika hanya sekedar foto2 tanpa ada orang nya ......
Foto kedua, aku dengan adikku yang sempat menjenguk aku di Perth, masuk melalui pintu samping, langsung ke "daerah basah" ....
Jika aku memang niatnya ke pasar, biasanya aku hanya sebentar tetapi aku tetap berjalan2 sekitar laut dan pantai. Itu terjadi jika aku hanya sendirian saja.
Duduk2 di pesisir pantai Fremantle, tidak harus buang uang. Tanpa membeli apapun, aku bisa duduk disana, karena pemerintah kota Fremantle menyediakan tempt2 bersantai sebagai fasilitas perkotaan dan sebagai fasilitas pariwisata.
Ruang2 publik, bertebaran tanpa hanrus mengeluarkan uang. Membuat, Fremantle menjadi destinasi utama ku, atau teman2 kampus yagn tdak banyak punya uang dari orang tua mereka.
Kadang, aku bisa belajar setelah dari pasar. Dengan membeli buah2 atau cemilan2 murarh di pasar, aku piknik ditepi pantai, menikmati udara sejuk pantai denagn kicauan burung2 camar serta deburan air laut jika ada paus muncul, atau angin yang mendadak besar .....
Ceritaku tentang Fremantle pun, terus berlanjut ......
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H