By Christie Damayanti
***
Selama aku kuliah di Perth tahun 1992 sampai 1993 lalu, jika teman2ku sekampus berkata "GPO atau General Post Office", berarti yang mereka maksudkan adalah tempat kongkow, dan diteruskan dengan caf dan belanja.
Jika pulang kuliah suntuk, mereka berteriak, "GPO", berarti kita semua diminta berbondong2 langsung ke GPO, untuk kongkow, ngecafe dan belanja, untuk melepaskan suntuk selama perkuliahan.
Padahal GPO adalah sebuah kantor post umum pusat di downtown Perth City, untuk aku membeli beberapa benda2 pos yang memang aku koleksi sejak aku kecil. Serta, untuk membeli kartupos, menulis secarik kabar berita pada kartupos tersebut, membeli prangko dan mengirimkannya ke Indonesia .....
Jadi di benakku, GPO sudah menjai kebiasaan, untuk tempat kongkow dengan teman2 kuliah, lalu berlanjut dengan ngecafe dan belanja keperluan hidup di supermarket disana .....
General Post Office atau Kantor Pos Umum adalah bangunan heritage Inggris di Perth, Australia Barat, yang cantik.
Terletak di sisi barat Forrest Place di kawasan pusat bisnis kota, fasad batunya yang megah bergaya Beaux-Arts. Bangunan itu selesai pada tahun 1923 setelah hampir satu dekade konstruksi, yang berlarut2 oleh Perang Dunia I dan mengakibatkan kekurangan bahan konstruksi. Pada saat pembukaannya, itu adalah gedung terbesar di Perth. Wikipedia.
Catatan penting :
Setelah puluhan tahun menjabat sebagai kantor pos pusat Perth, Australia Post mengosongkan gedung tersebut pada 22 Juli 2016. Waralaba pengecer pakaian H&M dibuka pada Maret 2017.
Sayang sekali, karena kantor pos umum pusat masih dan selalu diperlukan untuk mengirim kabar, dibandingkan dengan bisnis fashion, semata .....
Arsitektur gedung Kantor Pos Umum  disebut sebagai Klasik Edwardian dan Renaisans Yunani. Tampak depannya adalah fasad neo-klasik, menampilkan batu Donnybrook (batu pasir), termasuk kolom ionik berpasangan besar, menjulang di atas sebuah arcade yang dilapisi dengan Mahogany Creek Granite.
 Pada saat pembukaannya, bangunan itu dianggap sebagai "bangunan paling indah di kota Perth".Â
Jika pagi hari dan pertokoan serta GPO belum buka dibawah jam 9.00 pagi, weekend aku serig kesini hanya sekedar bermain dengan burung2 camar seperti ini .....
Mereka liar berterbangan, tetapi tidak mengganggu walau ada makanan di tangan kita. Mereka sangat disiplin, untuk hanya datang ke kita jika kita melambaikan tangan kita dengan remah2 biskuit atau makanan2 lainnya .....
Lingkungan GPO sendiri, bersisian langsung dengan pusat perbelanjaan, sehingga memang jika kita menganggap GPO sebagai tempat kongkow, ya memang begitulah kenyataannya, karena hanya berjalan beberapa puluh meter saja, kita sudah sampai ke pusat perbelanjaan City Arcade.
Perth juga dikenal dengan "kot pelajar" dengan 5 universitas besar terkenal di dunia, dengan puluhan college, termauk kampusku kuliah.
Sehingga, sangat wajar jika pusat perbelanjaan Perth City hanya ada di City Arcade. Tempat aku bermain, kongkow, ngecafe dan berbelanja apapun.
Dan, GPO lah yang menjadi "pusat pergaulan", bagi kami, mahasiswa2 kampus, terutama tempat aku menimba ilmu.
GPO juga menjadi pusatku untuk bercerita dalam rangkaian tulisanku kepada keluarga dan teman2 di Indonesia lewat kiriman2 kartuposku .....
GPO dan City Arcade, aku akan selalu mengenangmu ......
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H