Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Inggris Mungil di "London Court", sebagai Pusat Wisata Perth City

17 Februari 2021   12:04 Diperbarui: 17 Februari 2021   12:12 532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi - Aku dalam London Court. SAyang, foto2nya tidak terlalu jelas .....
Dokumentasi pribadi - Aku dalam London Court. SAyang, foto2nya tidak terlalu jelas .....
Dokumentasi pribadi - Ketika orang tua dan adikku datang menjengukku di perth, aku membawa mereka salah satunya ke London Court, Perth City
Dokumentasi pribadi - Ketika orang tua dan adikku datang menjengukku di perth, aku membawa mereka salah satunya ke London Court, Perth City
Blusukka di London Court, membuat aku semakin mengerti tentang konsep2 perbelanjaan di Inggris Raya. Ketika itu, aku baru lulus S1 arsitek dari Jakarta, dan Perth adalah salah satu titik pembelanjaranku sebagai calon arsitek terbaik

Antar gang di London Court, selalu bercabang, naik turun dari lantai dasar, turun ke basement dan naik sampai lantai 3, bertemu dengan pusat perbelanjaan Perth City.

Kadang2, aku tersesat. Tetapi karena perbelanjaan Perth City itu termasu kecil, jika tersesat pun tidak akan jauh, hihi .....

Jika tiap 1 jam ada 4 ksatria keluar, dan jika aku sedang berada disana, aku pasti menunggu di depan. Hihihi, dasar udik .....

***

Bagiku, Perth adalah tempat aku belajar yang sesungguhnya setelah aku lulus sarjana. Jauh dari orang tua, belajar hidup mandiri, alau lrbutuhan sekolah dan biaya hidupku masih ditanggung oleh orang tuaku.

Tetapi, ketika aku benar2 jauh dari keluargaku, termasuk orang tuaku, aku harus benar2 berudaha utuk menyelesaikan permasalahan2ku sendiri. Yang berhubungan dengan kuliahku, dengan teman2ku bahkan juga dengan keluarga orang tua angkatku disana.

Dan, Perth benar2 memberi aku pencapaian yang cukup baik hasilnya, ketika aku pulang kembali ke Indonesia .....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun