By Christie Damayanti
Aku pernah tinggal di Perth, sekitar 2 tahun ketika aku selesai S1 di Jakarta, dan langsung terbang ke Perth untuk belajar Bahasa Inggris tingkat advance serta belajar bisnis.
2 tahun di Perth bukan waktu yanglama, walau pada kenyataannya selama 2 tahun aku mendapatkan banyak sekali pengalaman2 yang tidak terpikirkan olehku untuk aku mendapatkannya, jika aku hanya di Jakarta saja.
Sebenarnya, aku terbang ke Perth saat itu hanya ingin memberikan peluang awalku untuk mencoba mengenyam pendidikan S2 ku. Apakah mau langsung melanjutkan S2 tetap di Australia atau langsung terbang ke Amerika, seperti yan baakku inginkan.
Tetapi, Tuhan berkata lain .....
2 tahun di Perth, ternyata aku hanya diperkenankan untuk S2 di Jakarta, setelah aku kembali dari Perth, dan itulah kehidupanku .....
Dalam 2 tahun disana, banyak pengalaman2 ku yang luar biasa. Bahkan, hanya sekedar travelling keliling kota pun, aku anggap sebuah pengalaman karena aku mendapatkan banyak pengajaran2 terlebih tentang konsep2 perkotaan, dimana aku saat itu baru lulus S1 dari Fakultas Teknik jurusan Arsitektur.
Perth City adalah ibu kota dan kota terbesar di negara bagian Australia Barat (Western Australia). Ini adalah kota terpadat keempat di Australia, dengan populasi 2,06 juta yang tinggal di Greater Perth pada 2018.
Perth adalah bagian dari Divisi Darat Barat Daya Australia Barat, dengan sebagian besar wilayah metropolitan di Dataran Pesisir Swan di antara Samudra Hindia dan Darling Scarp. Kota ini telah berkembang ke luar dari permukiman asli di Sungai Swan, di mana kawasan pusat bisnis kota dan pelabuhan Fremantle berada. Wikipedia.
Perth berisi sejumlah bangunan publik penting serta berbagai situs bersejarah.
Gedung2 pemerintahan yang terkenal termasuk Gedung Parlemen, Gedung Pemerintah, Gedung Mahkamah Agung, dan Perth Mint.