By Christie Damayanti
Pertama kali keluarga angkatku, Con dan Carol Michailidis, weekend mengajak kami aku dengan teman2 kost di rumah mereka,untuk berlibur di Taman Nasional Yanchep, sekitar 1 jam naik mobil pribadi, di sebelah utara Perth City.
Yanchep adalah taman nasional di Australia Barat, 42 kilometer  sebelah utara Perth, berbatasan dengan lokasi bernama Yanchep.
Taman ini terkenal dengan gua, semak asli, dan koloni koala. Ia juga menawarkan program pendidikan budaya yang ditawarkan dalam kemitraan dengan masyarakat Nyoongar setempat.
Daerah itu dihuni dan merupakan situs perburuan terkenal selama ribuan tahun oleh Penduduk Asli Australia (Aborigin), sebelum kedatangan orang Eropa. Nama suku untuk taman ini adalah Nyanyi-Yandjip yang diambil dari nama alang-alang dan danau yang dianggap menyerupai surai berbulu makhluk mimpi Waugul. Wikipedia.
Pengunjung Eropa pertama tiba pada tahun 1834 ketika John Butler, seorang petani, datang untuk mencari ternaknya yang hilang dan mencatat keberadaan danau, lahan basah, dan banyak hewan buruan.
Selama berada di daerah Butler disambut oleh orang-orang suku Yellagonga yang mendiami daerah tersebut. Letnan George Gray melakukan perjalanan melalui daerah itu pada tahun 1838 dan membuat catatan tentang gua-gua luar biasa yang dia temukan di daerah tersebut.
Taman Nasional Yanchep ini, merupakan rumah bagi beragam flora dan fauna. Pohon seperti banksias, paperbark, tuart, marri, she-oak dan stunted jarrah (hewan asli khas Australia, yang tidak terdapat di benua lainnya), banyak ditemukan di area hutan. Bunga liar termasuk semak burung beo, mawar yanchep, catspaw dan cakar kanguru juga ditemukan.
Taman ini juga menyediakan habitat bagi beberapa spesies mamalia asli, termasuk quenda, kanguru abu-abu barat, dan walabi.
***
Kami bercanda di mobil, ingin menemukan koala2 yang katanya banyak disana. Ya, memang koala2 itu sebagai obyek kehidupan di Australia dan banyak terdapat di Yanchep, sebenarnya.
Tetapi namanya juga Taman Nasional, dengan area luas utan khas Australia dengan banyak tubuhan2 euchaliptus, nama tumbuhan makanan koala, ternyata saat itu aku tidak menemukan 1 ekor koala pun, hahahaha .....
Karena tujuan kami kesana bukan untuk mencari koala2, tujuan kami adalah piknik, jadi kami pun tidak kecewa karena tidak meliaht 1 ekor koala pun. Karena dalam benak kami, koala2 tersebut bisa ksmi temukan di zoo Perth atau taman2 khusus koala untuk wisatawan.
Di semua taman atau tempat2 khusus untuk pinik, pmerintah menyiapkan tempatn2 pembakaran khusus, dengan listrik. Mereka tidak menyarankan memakai api, karena api bisa meluluhtantakkan hutan2 Australia, seperti yag sering terjadi saat ini .....
Kami sudah nyaman hanya dengan jaket ayau pullover tipis untuk pikinik di ruang terbuka.
Hari itu adalah Sabtu, di bulan Maret 1993, aku ingat betul. Dan, pagi2, sehingga sepi. Kata Con, Yanchep akan rame setelah jam 2 sore dan semakin rame di Hari Minggu.
Jadi Con dan Carol memang mengajak kami kesana hari Sabtu pagi, dan pulang setelah makan siang, supaya menghindari ramai .....
Berkeliling Taman Nasional Yanchep, mengingatkan aku dengan film2 Australia, yang terkenal dengan flora dan fauna nya. Pemuda2 Australia senang sekali "berburu" koala. Bukan untuk dianiaya, tetapi untuk difoto, hahahaha .....
Karena, koala adalah hewan yang hanya terdapat di banua Australia ......
Kami berjalan perlahan, blusukan ke hutan2 Tman Nasional Yanchep, mencari dan berburu koala, kangguru atau echidna atau wombat, itu hewan2 khas Australia. Dan, tidak seekorpun yang kami temukan, hahaha .......
Kami pulang dari Yanchep masih agak siang, tetapi kami harus pulang, karena aku ingat, besok kami harus ujian 3 bulanan di kampus kami ......
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H