By Christie Damayanti
                                                                 Â
Setelah 6 bulan pertama aku beajar Bahasa Inggris advance, mulailah aku masuk ke kelas bisnis. Teman2ku selain Romanee dan Gift dari Thailand, yang memang hanya engambil kelas Bahasa Inggris advance untuk kuliah di beberapa universitas diPerth atau memang belajar langsung dari Jakarta, sudah pulang, termasuk Budi dari Surabaya.
Aku mulai kuliah dengan teman2 baru, yang sudah memang mampu berbahasa Inggris advance. Kelas bisnis ada 2, dimana beda kelas dengan Romanee dan Gift.
Teman2 baruku, semuanya datang dari Eropa. Mereka memamg janjian untuk belajar bisnis selama 1,5 tahun. Mereka ada dari Itali, Swiss, Belgia, Jerman dan Belanda. Anak2 muda seumuran denganku. Dan, mereka pun rupanya sebagian sudah lulus S1 di Negara mereka masing2 .....
Excited sekali!
Apalagi, beberapa orang dari mereka adalah arsitek2 muda yang baru merintis kariernya sebagai arsitek di Negara mereka. Dan, mereka ingin belajar bisnis dari negeri Kangguru.
Â
Tetapi, kita bisa menyatu dengan pemikiran2 mereka. Aku yang baru lulus S1 dan sempat bekerja 1 tahun di Jakarta, bergaul dengan anak2 muda Asia yang ceria dan "bebas" mau ketawa cekakakan, atau guling2 .....
Dan mereka benar2 mengeksplore diri mereka, dengan hobi atau kemampuan mereka tanpa malu dan tanpa takut! Aku hepi dengan mereka.
Berbeda dengan teman2 baruku yang dari Eropa ini.
Walaupun justru mereka seumuran dengan ku, tetapi candaan mereka dan tingkah laku mereka benar2 jaim!
Klo mereka tertawa, tidak lepas dan candaan mereka berbau "berat". Membuat aku sedikit kesepian. Karena mereka datang dari Eopa dan mereka memang berteman sejak dului di Eropa, sehingga mereka berkumpul nya Cuma dengan mereka saja.
Aku dan 2 teman dari Jepang itu, terlihat ya Cuma bertiga saja .....
 Â
 Â
Coba lihat, dosen ku (foto atas paling kanan), sangat santai denagn bajunya, bahkan duduk di meja kami, setelah kami berdiskusi. Nyentik, dan menyenangkan, dan aku kangen dengan kelas ini, huhuhu ......
Dosen2 kami di dunia bisnis pun, berbeda dengan guru2 kami di kelas Bahasa Inggris Advance. Mereka dari beberapa Universitas2 terkenal di Pert, seperti Universitas Western Australia, Universitas Murdoch, Universitas Curtin dan Universitas Edith Cowan.
 Â
Pengajaran mereka kepada kami, bukan melulu teori saja.
Mereka ssering mengajak kami kuliah di luar, langsung praktek di beberapa bisnis sepuratan Perth. Seperti, waktu kami diajak berkeliling di perkebunan anggur dan pembuat wineterkenal di Perth.
Kami datang kesana, meninjau perkebuan anggur, dan kami diajak untuk melihat cara pembuatan wine serta memperbolehkan kami untuk menciciinya!
Jika ada tour untuk mencicipi wine yang berharga mahal bagi wisatawan2 manca Negara, kami bisa mencicipi bergelas2 wine dengan gratis, hihihi .....
Dan, biasanya setelah study kasus ke berbgai bisnis, dosen mngajak kami masuk ke lingkaran diskusi.
Pernah, kami diberi kesempatan masuk ke percetakan uang Negara di Perth City, dan kami tahu bagaimana visi dan misi mereka untuk melayani warga Australia, khususnya Perth di Australia Barat.
Kadang, diskusi kami ada di cafe2 sambil makan siang. Kadang, di taman2 dengan angin sepoi serta duduk di rumput. Sampai sore, kami pulang kembali ke kampus, atau jika sampai agak malam, kami langsung pulang ke rumah masing2 ......
 Â
Dan, itulah portfolio2 pertamaku, sebelum aku memasuki dunia realitas untuk bekerja .....
***
Kuliah bisnis itu, aku ikuti dengan baik. Benar2 serius walau dalam prakteknya pengajaran yang diberikan pada kami, terlihat santai.
Dalam sekitar 1,5 tahun aku kuliah, beberapa kali kampus kami mengajak kami ber-weekend ria keluar kota, dengan biaya sendiri tetapi difasilitasi full dari kampus.
Karena St Mark Internasional College ini, bukan hanya sekedar belajar saja, melainkan termasuk untuk bersosialisasi antar mahasiswa2 antar Negara, sebelum mereka (kami) benar2 masuk ke dunia universitas serta dunia bekerja .....
Jika kami ingin meneruskan kuliah ke Universitas khususnya di Perth, katanya portfolio2 kami bisa mendapatkan kredit di berbegai mata kuliah.
Aku lulus dengan gemilang, tanpa gelar, tetapi aku mempunyai sertifikat yang tidak tanggung2, untuk aku melamar bekerja di Jakarta, ketika aku kembali ke Indoneia.
Hasilnya?
Aku bekerja mulai dari nol tetapi dengan ilmu yang aku dapat, karir ku cukup cepat melesat, sesaat sebelum aku terserang stroke tahun 2010 lalu. Dan, presati2ku dalam bekerja, tetap mampu membuat aku bisa berkarya selalu, sampai sekarang, walau aku dalam keterbatasan .....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H