By Christie Damayanti
Trafalgar Square adalah alun-alun umum di Kota Westminster, London Pusat, didirikan pada awal abad ke-19 di sekitar area yang sebelumnya dikenal sebagai Charing Cross.
Nama Alun-alun ini memperingati Pertempuran Trafalgar, kemenangan angkatan laut Inggris dalam Perang Napoleon atas Prancis dan Spanyol yang terjadi pada tanggal 21 Oktober 1805 di lepas pantai Cape Trafalgar. Wikipedia.
Aku sendiri, beru tahu tentang Trafalgar, ketika orang tuaku menajak kami keliling Eropa, lewat sebuah perusahaan tour & travel, di London, Inggris.
Saat itu aku bertanya pada bapakku, mengapa mengambil tour & travel di Inggris? Mengapa tidak lokal saja?
Bapakku menjawab, bahwa tour dari London ini, adalah "safe budget", di mana saat itu tour & travel lokal Jakarta, tidak semurah yang dari Inggris. Walaupun, kami harus membeli tiket Jakarta -- London, kata bapakku tetap jauh lebih murah dari Inggris.
Tour & travel dari London itu, menawarkan 2 perusahaan, yaitu "Trafalgar" dan "Melia". Klo Trafalgar, benar2 perusahaan dari Inggris, sedangkan Melia, jika tidak salah ingat, itu adalah perusahaan dari Yunani.
Harga nya sangat bersaing, tetapi bapak memilih lewat perusahaan tour & travel "Trafalgar", karena bapak ingin mengajak dan meraih mimpi ku sejak kecil, untuk "bertemu dengan Lady Diana" di Buckingham Palace ......
Ternyata, Trafalgar sendiri mempunyai kisah sejarah bagi bangsa Inggris .....
***
Trafalgar Square telah menjadi landmark penting sejak tahun 1200-an, di Inggris. Selama berabad2, jarak yang diukur dari Charing Cross telah berfungsi sebagai penanda lokasi.
Alun-alun atau plaza ini sebelumnya berisi halaman tertutup yang dirancang dengan rumit, King's Mews.
Ada sebuah tiang atau kolom, ditengah2 plaza Trafalgar. Kolom Nelson setinggi 52 m di tengahnya dijaga oleh empat patung singa. Sejumlah patung dan pahatan peringatan menempati seluruh plaza.
Alun-alun atau plaza itu, menjadikan nama tempat itu sebagai "Trafalgar Square" ......
Konsep ini memang secara internasional. Seperti "National Mall" di Washington, DC. Atau Canberra Plaza di Australia, atau juga Lapangan Monas di Jakarta.
Begitu jua di kota2 kecil di Indonesia, akan mempunya alun-alun kota, yang berfungsi sebagai ruang public, bagi warga kota untuk bersantai. Dan, disekelilingnya, terdapat bangunan2 pemerinahan.
Begitu juga untuk Trafalgar Square ini, merupakan alun-alun kota London, yang sering disebut sebagai pusat kota London.Â
Â
Tidak heran, tour & travl Trafalgar ini, mampu menyedot banyak perjalanan tour, bukan hanya keliling Inggris saja, melainkan keliling seluruh Eropa, dengan harga yang relative murah ....
(Sayang, aku lupa, berapa harga tour keliling London dan Eropa Barat 8 negara selama 2 minggu lebih .....)Â
Trafalgar Square tersebut telah digunakan untuk pertemuan komunitas dan demonstrasi politik, termasuk Minggu Berdarah pada tahun 1887, puncak dari Aldermaston March pertama, protes anti-perang, dan kampanye melawan perubahan iklim.
Sebuah pohon Natal telah disumbangkan ke Trafalgar Square oleh Norwegia sejak 1947 dan didirikan selama dua belas hari sebelum dan sesudah Hari Natal. Akhirnya, tempat ini, menjadi pusat perayaan tahunan di malam tahun baru, sampai sekarang .....
Selain itu, negeri cantik ini juga terus merawat dan melestarikannya, sehingga setelah sekian abad kemudian, area tersebut benar2 masih sesuai dengan awalnya.
Seperti foto diatas, Titik pusatnya adalah Kolom Nelson, dimana bagian kanan dan bagian kiri akan sama dan sebangun. Dengan 2 kolam nya, dan bangunan2 disana, seakan sama dn sebangun .....
Catatan:
Konsep asimetris, biasanya berada dalam "kota2 muda", dengan desainer2 yang relative muda, mereka ingin menyatakan sebuah era kemodernan, karena asimetris memang mengarah pada era modern ......
Dimana sebuah ruang public, akan menghasilkan banyak "cityscapes" untuk mempercantik tuang public tersebut. Misalnya seperti foto diatas, ada kolam biru jernih, tempat warga London atau wisatawan yang datang kesana, melempar uang logam nyya .....
Atau patung singa "penjaga" Kolom Nelson, dengan sejarah jaman itu .....
Â
Ayam memang sudah ada wjak jaman itu, tetapi ayam tidak menjadi sebuah "tokoh klasik" di Eropa. Apalagi ayam berwarna biru. Dan, terntara si rooster biru ini, merupakan "point of interest" di area ini, di Trafalgar Square .....
"tokoh klasik hewan", biasanya adalah singa, atau naga. Atau hewan2 yang tidak jelas bentuk dan rupa nya .....
Aku sangat tertarik dengan hal2 seperti ini. Ketika aku kuliah di jurusan arsitektur, dan akhirnya aku sempat mengenyam pendidikan tentang "urban and city planning", aku sangat tertarik tentang sejarah dan bangunan2 tua, dengan arsitektural klasik.
Dan, ketika orang tua mengajak kami keliling Eropa tahun 1991 ini, yang dimulai dari negeri Inggris Raya, ini adalah sebuah "pencapaian awalku", untuk survey dan pengamatanku tentang perkotaan dunia .....
Trafalgar Squrae, merupakan awalku untuk mengenal dunia klasik Eropa, karena memang tahun 1991 adalah tahun pertama kali orang tua kami mengajak kami keliling Eropa.
Dan nama "Trafalgar Tour & Travel", dari Inggris, adalah yang membuat kami bisa mencapai mimpiku untuk ke Inggris Raya .....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H