By Christie Damayanti
Biasanya, permukiman klasik seperti ini, berlantai 2, tetapi ada lantai tambahan di atap yang biasanya untuk gudang atau kamar untu anak2 muda mereka. Khas Inggris .....
***
Perjalanan ke Oxford, sebuah kota yang terkenal dengan pendidikannya, merupakan kota yang berjarak sekitar 90 km dari London dan sekitar 40 km dari Birmingham.
Kota ini, Oxford yang hanya mempunyai luasan sekitar 46 km2 ini, adalah rumah bagi Universitas Oxford, universitas tertua di dunia berbahasa Inggris, dan memiliki bangunan dalam setiap gaya arsitektur Inggris dari akhir Anglo-Saxon.
Industri pendidikan Oxford meliputi manufaktur motor, pendidikan, penerbitan, teknologi informasi, dan sains.
Oxford berada di tengah Oxford Green Belt, yang merupakan kebijakan lingkungan dan perencanaan yang mengatur ruang pedesaan di Oxfordshire yang mengelilingi kota yang bertujuan untuk mencegah perluasan kota dan meminimalkan konvergensi dengan permukiman di dekatnya.
Kebijakan tersebut disalahkan atas kenaikan besar harga rumah di Oxford, menjadikannya kota yang paling tidak terjangkau di Inggris di luar London, dengan agen perumahan menyerukan agar lahan brownfield di dalam sabuk hijau dibebaskan untuk perumahan baru.
Konsep perkotaan Oxford itu, justru membuat pemerintah kota menjadikan kota ini sebagai green belt. Justru sungguh membuat negeri Inggris Raya Mempunyai hutan dan penghijauan yang menjadi bagian dari paru-par dunia!
Sebagian besar wilayah yang dicakup berada di luar kota, tetapi ada beberapa ruang hijau di dalamnya yang tercakup oleh sebutan seperti sebagian besar padang rumput sungai Thames dan Cherwell, dan desa Binsey, bersama dengan beberapa bagian yang lebih kecil di pinggiran.
***
Dimobil yang menjemput kami dari Bandara Heartrow, pemandangannya memang hanya penghijauan.
Melewati jalan bebas hambatan, memang sebagian besar sampai ke Oxford hanya sekedar pepohonan dan padang rumput luas dengan perumahan2 pedesaan, sebelum masuk daerah penyangga kota Oxford itu sendiri .....
Mobil mulai memasuki pinggiran kota Oxford, ternyata rumah teman bapak kami berada di pinggiran kota Oxford. Jika mau masuk ke downtown atau pusat kota nya, harus naik bus, setelah berjalan sekitar 200 meter dari rumah yang kami akan tinggali selama 5 hari.
Seingatku saat itu masih terbilang pagi. Apalagi setelah menungg 3 jam karena bagasi bapak yang tertinggal di Bandara John F.Kennedy di New York, dan kami dijemput sesaat sebelum jam makan siang untuk diantar ke rumah teman bapak di Oxford.
Jadi, ketika sampai rumah teman bapak di Oxford itu, sekitar jam 2 siang dan kami langsung ngobrol banyak dengan mereka.
Sepasang suami istri asli Inggris yang membuka guest house, yang kami tempati ini.
Tetapi, karena mereka adalah teman bapak, mereka menggratiskan kami untuk tinggal 5 hari disana. Kalau tidak salah, bapak mengenal mereka ketika bapak tugas belajar di Belanda beberapa tahun, lalu sempat keliling Eropa termasuk ke Inggris, dan mereka berkenalan dan berteman .....
Selamat datang di Oxford ......
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H