Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Dari Oxford, Awal Perjalananku di Inggris Raya

9 Januari 2021   09:49 Diperbarui: 9 Januari 2021   09:53 726
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.pinterest.com Beginilah konsep permukiman klasik di area Oxford, dan di Inggris pada umumnya. Dengan arsitektural khas Inggris dan dinding2 bata merah yang di expose, serta jendela2 warna putih serta cerobong asap, untuk perapian di masing2 rumah mereka .....

By Christie Damayanti

Biasanya, permukiman klasik seperti ini, berlantai 2, tetapi ada lantai tambahan di atap yang biasanya untuk gudang atau kamar untu anak2 muda mereka. Khas Inggris .....

***

Perjalanan ke Oxford, sebuah kota yang terkenal dengan pendidikannya, merupakan kota yang berjarak sekitar 90 km dari London dan sekitar 40 km dari Birmingham.

Kota ini, Oxford yang hanya mempunyai luasan sekitar 46 km2 ini, adalah rumah bagi Universitas Oxford, universitas tertua di dunia berbahasa Inggris, dan memiliki bangunan dalam setiap gaya arsitektur Inggris dari akhir Anglo-Saxon.

Industri pendidikan Oxford meliputi manufaktur motor, pendidikan, penerbitan, teknologi informasi, dan sains.

Oxford berada di tengah Oxford Green Belt, yang merupakan kebijakan lingkungan dan perencanaan yang mengatur ruang pedesaan di Oxfordshire yang mengelilingi kota yang bertujuan untuk mencegah perluasan kota dan meminimalkan konvergensi dengan permukiman di dekatnya.

Kebijakan tersebut disalahkan atas kenaikan besar harga rumah di Oxford, menjadikannya kota yang paling tidak terjangkau di Inggris di luar London, dengan agen perumahan menyerukan agar lahan brownfield di dalam sabuk hijau dibebaskan untuk perumahan baru.

Konsep perkotaan Oxford itu, justru membuat pemerintah kota menjadikan kota ini sebagai green belt. Justru sungguh membuat negeri Inggris Raya Mempunyai hutan dan penghijauan yang menjadi bagian dari paru-par dunia!

Sebagian besar wilayah yang dicakup berada di luar kota, tetapi ada beberapa ruang hijau di dalamnya yang tercakup oleh sebutan seperti sebagian besar padang rumput sungai Thames dan Cherwell, dan desa Binsey, bersama dengan beberapa bagian yang lebih kecil di pinggiran.

***

Dimobil yang menjemput kami dari Bandara Heartrow, pemandangannya memang hanya penghijauan.

Melewati jalan bebas hambatan, memang sebagian besar sampai ke Oxford hanya sekedar pepohonan dan padang rumput luas dengan perumahan2 pedesaan, sebelum masuk daerah penyangga kota Oxford itu sendiri .....

Mobil mulai memasuki pinggiran kota Oxford, ternyata rumah teman bapak kami berada di pinggiran kota Oxford. Jika mau masuk ke downtown atau pusat kota nya, harus naik bus, setelah berjalan sekitar 200 meter dari rumah yang kami akan tinggali selama 5 hari.

Seingatku saat itu masih terbilang pagi. Apalagi setelah menungg 3 jam karena bagasi bapak yang tertinggal di Bandara John F.Kennedy di New York, dan kami dijemput sesaat sebelum jam makan siang untuk diantar ke rumah teman bapak di Oxford.

Jadi, ketika sampai rumah teman bapak di Oxford itu, sekitar jam 2 siang dan kami langsung ngobrol banyak dengan mereka.

Sepasang suami istri asli Inggris yang membuka guest house, yang kami tempati ini.

Tetapi, karena mereka adalah teman bapak, mereka menggratiskan kami untuk tinggal 5 hari disana. Kalau tidak salah, bapak mengenal mereka ketika bapak tugas belajar di Belanda beberapa tahun, lalu sempat keliling Eropa termasuk ke Inggris, dan mereka berkenalan dan berteman .....

Foto pertama, teman bapak dari Indonesia yang tinggak di London, yang menjemput kami dari Bandara Heartrow.
Foto pertama, teman bapak dari Indonesia yang tinggak di London, yang menjemput kami dari Bandara Heartrow.
Foto kedua, suami istri teman bapak yang mengijinkan kami tinggal di rumahnya di Oxford, selama 5 hari ....
Foto kedua, suami istri teman bapak yang mengijinkan kami tinggal di rumahnya di Oxford, selama 5 hari ....
Mobil kami memasuki area permukiman di pinggir kota, dan berbelok ke sebuah rumah klasik yang cantik sekali! Klasik Anglo-Saxon, dengan dinding bata merah yang di expose sedemikian, dengan 2 lantai yang membuat aku sunggu excited!

Suasana lingkungan rumah yang kami tempati selama 5 hari di Oxford ....., Dok. pribadi
Suasana lingkungan rumah yang kami tempati selama 5 hari di Oxford ....., Dok. pribadi
Suasana lingkungan rumah yang kami tempati selama 5 hari di Oxford ....., dok. pribadi
Suasana lingkungan rumah yang kami tempati selama 5 hari di Oxford ....., dok. pribadi
Langsung kami banyak berfoto2, dengan rumahnya yang sungguh teramat cantik untukku. Wooowwooow .....

Konsep perumahan klasik di Oxford, sepertinya arsitektur 1 rumah dibagi dua. Foto pertama, aku duduk dip agar dari 1 rumah yang dibagi dua, dan salah satunya adalah rumah teman bapak tempat tinggal kami selama 5 hari.
Konsep perumahan klasik di Oxford, sepertinya arsitektur 1 rumah dibagi dua. Foto pertama, aku duduk dip agar dari 1 rumah yang dibagi dua, dan salah satunya adalah rumah teman bapak tempat tinggal kami selama 5 hari.
Foto kedua, aku dengan ibuku dengan latar belakang deretan rumah2 klasik, sejalan dengan rumah teman bapak .....
Foto kedua, aku dengan ibuku dengan latar belakang deretan rumah2 klasik, sejalan dengan rumah teman bapak .....
Interior nya pun, sesuai dengan bayanganku. Seperti rumah2 klasik Inggris dalam bayanganku. Di dekor dengan wall-paper putih bergambar bunga2 Inggris, dan di kamarku dengan adik2ku, selimut dan bantal2nya, juga dengan selimut putih berbunga2 cantik, klasik dan romantis .....

Aku memilih tempat tidur di pojok, dengan jendela depan, yang aku bisa melihat jalanan luar. Ini seperti mimpiku lewat novel2 remaja Inggris, seperti karya Enid Blyton. Tentang Mallory Tower, duh ...... mimpiku terjadi di drpan mataku .....
Aku memilih tempat tidur di pojok, dengan jendela depan, yang aku bisa melihat jalanan luar. Ini seperti mimpiku lewat novel2 remaja Inggris, seperti karya Enid Blyton. Tentang Mallory Tower, duh ...... mimpiku terjadi di drpan mataku .....
Aku memilih tempat tidur di pojok, dengan jendela depan, yang aku bisa melihat jalanan luar. Ini seperti mimpiku lewat novel2 remaja Inggris, seperti karya Enid Blyton. Tentang Mallory Tower, duh ...... mimpiku terjadi di drpan mataku .....
Aku memilih tempat tidur di pojok, dengan jendela depan, yang aku bisa melihat jalanan luar. Ini seperti mimpiku lewat novel2 remaja Inggris, seperti karya Enid Blyton. Tentang Mallory Tower, duh ...... mimpiku terjadi di drpan mataku .....
Kami pun mengisi waktu sore hari, dengan berjalan2 sekitaran rumah.

Kami juga survey, kemana besok kami harus traveling. Dimana terminal bus atau halte2 yang bisa kami datangi, atau obyek apa yang akan kami datangi .....
Kami juga survey, kemana besok kami harus traveling. Dimana terminal bus atau halte2 yang bisa kami datangi, atau obyek apa yang akan kami datangi .....
Kami berjalan sepanjang jalanan untuk menyusuri pinggir kota Oxford.
Kami berjalan sepanjang jalanan untuk menyusuri pinggir kota Oxford.
Tidak jauh dari rumah kami yang kami tempati, terdapat "Radio Oxford" .....
Tidak jauh dari rumah kami yang kami tempati, terdapat "Radio Oxford" .....
Next, kami pun akan berkeliling downtown kota Oxford, bahkan ke area kota Birmingham, dan pastinya ke kota London, iukota Inggris Raya, dengan waktu tempuh 90 km dari Oxford, sekitar 1,5 jam dengan bus .....

Selamat datang di Oxford ......

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun