Bahkan, dengan iming2 membangun bisnis rumah sakit raksasa dan modern, rela mengorbankan sebuah sejarah besar yang mengelilingi rumah sakit ini ......
Bahkan, ketika aku merenungi cerita petugas2 rumah sakit jika aku sedang bertandang kesana untuk berobat, ternyata banyak sekali orang sangat ingin melihat rumah sakit ii menjadi super modern dan mengorbankan bangunan2 cagar budayanya!
Padahal,
Aku ingat sekali ketika bapak ku mati2an untuk mengembangkan Master Plan Rumah Sakit PGI Cikini ini, untuk kemudian diteruskan kepada generasi berikutnya, justru bapakku benar2 seorang yang berpikiran modern, untuk sebuah kepedulian!
Bukan semata berpikir bisnis untuk membangun rumah sakit ini menjadi modern dan super canggih, tetapi hanya "baju dan selimut" nya saja!
Aku juga ingat, ketika bapak mati2nya dengan tim renovasi nya, untuk aku diminta ikut serta berpkir "modern" ala bapakku, akhirnya membuat semakin kesini aku semakin ingin berjuang untuk keberadaan ruamh sakit PGI Cikini ini ......
Kemodernan itu bukan diukur dengan kasat mata saja, tetapi lebih pemikiran yang hakiki tentang sebuah sejarah dan cagar budaya, yang melingkupi rumah sakit ini, sejak jaman Hindia Belanda.
Yang pada kenyataannya,
Rumah sakit ini sebenarnya pun merupakan sebuah rumah sakit modern dari sisi pemikiran, kepedunia, KASIH serta pelayanan dan peralatan2 untuk benar2 melayani masyarakat dan sesame tanpa membedakan apapun ......
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H