Aku sendiri tidak terlalu mengerti tentang masalah2 yang ada di rumah sakit ini, walau aku sempat sempat sejak tahun 1992 sampai tahun 2005, berkecimpung untuk melayani sebagai tenaga arsitek, mendesain, merenovasi dan membangun rumah sakit ini.
Apalagi, setelah bapak ku yang mengikutsertakan aku dalam pelayanan ini, dipanggil Tuhan tahun 2013, praktis aku tidak mendapat kabar lagi yang berhubungan dengan rumah sakit ini. Permasalahan2 nya atau kebutuhan2nya, dari segi konstruksi atau aritektural.
Sebabai seorang arsitek humanis, yang peduli dengan rumah sakit ini, aku sangat menyangkanya, ketika  ada berita tentang VIP Anggrek ditutup karena adanya retak2 yang disebabkan oleh pembangunan beberapa gedung apartemen, tepat di belakang VIP Anggrek ini!
Begini :
Aku adalah end-user. Aku adalah pengguna rumah sakit ini. Untukku, rumah sakit ini merupakan "rumah sakit keluarga" ku. Ketika eyang kakung (ayah dari bapakku) saat masih hidup, merupakan seorang Pendeta dari PGI di GKJ Mergangsan Yogyakarta.
Dimana akhirnya eyang kakungku mendidik anak2nya, termasuk bapakku, untuk terlibat dalam pelayanan2 untuk Tuhan. Dan, akhirnya juga, bapakku benar2 melayani masyarakat, termasuk di PGI, sebagai anggota Yayasan PGI.
Dan, PGI menugaskan bapak untuk menjadi tim renovasi RS PGI Cikini, dan merekrut aku salah satiny untuk itu melayani, seingga sedikit banyak aku tahu dan mengerti tentang rumah sakit ini, sebelum Tuhan memanggil bapak ku tahun 2013.
Juga, sejak lahir, aku pun dilahirkan di rumah sakit ini, begitu juga kedua orang adikku. Aku melahirkan kedua anakku disini, dan semua yang berhubungan dengagn kesehaanku dan semua keluargaku, adalah di rumah sakit ini.
Sehingga, tidak heran jika aku benar2 menganggap rumah sakit ini adalah "rumah sakit keluargaku", dan "rumah keduaku", karena sering nya aku dirawat disini, karena kondisi2 kesehatanku .....
Jadi,
Aku sangat tidak rela, dan terus tidak pernah akan rela jika "mereka" mengganggu rumah sakit ini!