By Christie Damayanti
Semalam menjelang tidur, setelah seharian aku berkegiatan yang mmbuat aku sungguh kecapean, tiba2 sahabat kecilku menelrponku.
"Tumben, karena dia jarang meneleponku. Biasanya, Cuma pesan di WA, bahkan jika mau janjian ketemu, tidak atau jarang meneleponku", pikirku.
"Christie, apa kabar?"
Kita berbasa basi sejenak, sebelum sahabat kecilku mengutarakan maksudnya meneleponku.
"Chris, nomor mu yang satu lagi, ga akfif, ya?"
"Aku ga pake nomor yang lain, koq. Ada 2 nomor yang lain, tetapi tidak aku sebar untuk public. Memang ada apa?"
Dia menghela nafas berat. Aku merasa ada yang salah. Dan aku mendesak, ada apa. Hatiku menjadi kacau dan berdebar2. Ada apa?
"Chris, aku tertipu!", sahabat kecilku berbicara lirih, sedikit bergetar tetapi tetap tenang.
"Tertipu apa? Ada apa? Tolong beritahu aku, kenapa kamu telp aku?", aku mendesaknya.
Dan, dia diam sesaat. Sepertinya, dia sedng men-screenshot percakapannya dengan orang itu, dan barulan dia share ke WA ku, dan aku membacanya dengan dada bergemuruh .....
Aku tercekat! Aku marah!
Si penipu jelas2 memakai namaku dengan foto profile ku, yang diambilnya dari FB, dan menghubungi sahabat kecilku. Dan, sahabat kecilku sungguh percaya dengan foto profile ku, dan kata2 si penipu itu tidak jauh dengan cara aku berkata2. Sepertinya, si peniou itu sudah mempelajari cara aku berkata2!
Sahabat kecilku, tertarik dengan apa yang si penipu itu tawarkan. Seakan2 aku sedang di kantor pelelangan (KPKNL) atau Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang. Dan seakan2 aku sedang membeli 5 batang Logam Muliah sebesar 100 gram per-batang.
Astaga!
Mana punya aku uang sebanyak itu untuk membeli barang2 lelang? Uang ku hanya untuk hidupku dan anak2ku, serta pelayanan2ku saja. Tidak pernah uangku untuk dipakai dengan hal2 aneh seperti itu!
Akhirnya, sahabat kecilku, mentransfer 2x kepada si penipu itu masing2 Rp.31.250.000 dengan m-banking dan sebesar Rp.27.000.000 melalui ATM ke nomor rekening BCA No.8305-3990-31 atas nama Siti Syamsiah ......
Setelah transfer, sahabat kecilku baru merasa curiga. Dan serta merta di menelponku, lalu dia tahu bahwa dia sudah tertipu ......
Sayangnya, dia belum sempat screenshot foto profile ku, dan ketika dia mencoba menghubungi nomor si penipu itu, nomor itu sudah mati!
Dia menghubungi BCA dan polisi, dan aku meminta data dan cerita untuk aku share ke semua kalangagn teman2ku untuk menghubungi aku, jika ada permintaan yang aneh2 dengagn nama ku dan foto profileku.
Aku siapkan tulisan singkat dengan foto2 creenshot seperti dibawah ini, untuk langsung aku share di semua medsosku, yang sudah mulai menuai beragam komentar.
Aku hanya share, karena yang tertipu adalah sahabat kecilku. Tetapi, namaku tetap tercemar sebagai "si penipu", duh ......
Ada yang mencemooh, bahwa sudah banyak yang tertipu koq mau2nya tertipu. Ada yang mengabaikan dengan komentarnya. Tidak apa2. Aku hanya share untuk berhati2 saja.
Bisa saja, si penipu itu memakai nomor yang lain, atas namaku dan fotoku, dan menghubungi teman2 semua di lingkungan hiduoku. Jika abai, dan jika tidak memperhatikan untuk langsung menghubungiku, bisa saja kalian semua akan tertipu juga, kan?
 ***
Kelanjutannya, sahabat kecilku pagi ini langsung ke BCA dan polisi untuk melaporkannya. Nilainya besar sekali! Aku membantunya dengan "melaporkan" ke umum/masyarakat/nitizen, lewat artikelku ke semua media sosialku. Karena pelaporan kepada umum, akan lebih cepat dan lebih bisa langsung terespon, seperti artikel2ku tentang pelecehan ataupenipuan berupa pungutan liar atau peminjaman uang.
Dan, pelaporan lewat media social bisa langsung di tag kepada instansi masing2, seperti polisi, pemprove atau bank serta instansi2 yang bersangkutan.
Teman2 semua,
Tolong, berhati2, Karena, sudah banyak penipuan atas namaku dengan foto profileku. Tetapi, baru kali ini penipuannya jumlahnya besar sekali!
Sahabar kecilku mengaku, akhir2 ini dia kecapean dengan pekerjaannya sehingga tidak konsentrasi untuk sesuatu yang tidak disangka2. Dia tahu, bahwa aku tidak pernah melakukan hal yang aneh2. Jadi, sepertinya tidak mungkin aku membeli barang2 lelang. Mendingan uangnya aku pelayanan .....
Ku arahkan dia untuk beristirahat dahulu, menenangkan dirinya sambil berpikir bersama suaminya. Dan aku sarankan juga, untuk menutup m-bankingnya karena fasilitas itu sungguh sangat berbahaya. Setidaknya, dengan menutup fasilitas m-banking, dia tdak gampang keluar uang, seperti aku .....
Lalu, kusarankan juga untuk tabungannya jangan dengan ATM. Seperti aku, jika ada uang lebih walau kecil, aku masukkan ke deposito atau obligasi pemerintah.
Selain bunganya lebih besar daripada tabungan bank biasa, paling tidak uang kita tidak sering terpakai. Kalaupun harus membuka atau sering menutup deposito karena membutuhkan uang itu, tidak mengapa, dibanding tabungan di ATM cepat terkuras.
Dan tabungan di ATM sifatnya Cuma untuk hidup sehari2 saja. Jadi, jia tertipu pun nilainya hanya sedikit saja ......
Semua ini untuk mengurangi resiko saja. Memang, fasilitas2 perbankan memang menggiurkan untuk kemudahan2 nasabah. Tetapi itu mengandung resiko besar, seperti yang terjadi dengan sahabat kecilku ......
Catatan :
Nama penerima uang   : Siti Syamsian
Nomor Rekening        : BCA 8305 -- 3990 -- 31
Nomor telp si penipu   : 0852-7579-3971
Tetap berhati2,
Tetap waspada,
Kejahatan selalu mengintai, apalagi jika ada kesempatan, walau sekecil apapun .....
Tuhan selalu memberkati kita semua ......Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H