Ibu terus melukis, terus dan terus. Dari kanvas yang kecil sampai kanvas yang besar. Bahkan besar sekali, 2 m x 2 m! Apa yang ibu ingin lukis, melukislah ibu. Pagi, siang atau malam, ketika hasratnya ingi melukis, ibu akan bangun dan meluis, seperti aku jika tidak2 ingin menulis, menulislah aku, dimanapun dan kapanpun, tanpa peduli ada yang membaca atau tidak .....
Lukisannya semakin banyak, dan saat ini ketika ibu dipanggil Tuhan, yang aku lihat di depan mata, terhitung lebih dari 100 buah dalam pigura, besr dan kecil. Belum lagi, jika aku buka satu persatu, pasti bisa lebih dari 200 buah ......
Dan, ratusan lukisan2 ibu yang benar luar biasa ini, dipersembahkan untuk kami, ketika anak2nya untuk dirawat serta digunakan dengan baik, sesuai yang ibu inginkan.
Tahun 2014 adALAH Tahun Shio Kuda. Dimana konsep shio ini adalah melambangkan kekuatan seeokr kuda, sehingga disaat itu, ibu kebanjiran pesanan lukisan2 kuda! Banyak teman2 bapak yang tahu ibu melukis, langsung pesan lukisan kuda, untuk dipasang di loby kantor mereka.
Bahkan, kantor bapak sendiri, PT Multikon, memesan lukisan kuda besar yang dipajang di lobby ruang direksi mereka.
Ibu mencari banyak referensi lukisan2 kuda untuk diadaptasi menjadi lukisan. Ada kuda2 liar dan ada juga kuda2 jinak di kandang. Ada kuda2 bergerombol, atau hanya 1 ekor kuda saja.
Aku mengamati semuanya, karena dunia seni pun membuat aku terpengarah walau aku tidak berniat untuk mengikutinya sebagai seorang pelukis. Karena, aku pun cukup sibuk dengan menuliskan apa yang benar2 aku ingin tuliskan.
Pertama kali ibu melukis kuda, benar2 membuat mataku terbelalak!
Betapa tidak?
Ibu membeli kanvas, bukan kajvas biasa tetapi kanvas yang berwarna hitam! Atsaga! Aku tahu, jika ibu membeli kanvas hitam untuk melukis adalah ibu harus langsung melukisnya tanpa bisa men-sketsa nya! Karena kanvas hitam itu cukup "keras", dan pinsil tidak bisa menorehnya.
Bisa sih, tetapi putus2 dan susah untuk "diikuti". Sehingga, ibu harus melukisnya langsung dengan cat putih untuk sketsa nya!