Sejak tahun 2008 kemarin, pertama kali ibu melulis secara "profesional" degan dibingkai dan mulai di blow-up kepada eluarga dan teman2 ibu, ibu terus melukis.
Tahun 2008, Dennis masuh 12 tahun dan Michelle masih 9 tahun. Beliau melukis sebagai hobi serta untuk "membuang waktu", ketika harus menunggu bapak pulng dari kantor atau cucu2nya pulang dari sekolah dan les2nya, sampi aku menjemput cucu2nya, atau anak2ku pulang ke rumah kami.
Ibu sungguh serius menekuni hobi nya ini, selain hobi berkebun nya. Perlahan, ibu berhasil menyelesaikan banyak lukisan2 cantik, yang waktu itu lukisan2 itu diberi pigura. Dukungan bapak saat itu pun, sangat positif, sehingga aku bersaksi bahwa ibu sangat bahagia dengan hobinya ini ......
Dari melukis deru ombak yang mncerminkan sebuah rasa yang "kosong", atau ketidak-percayaan dirinya untuk mmemulai hobi ini, ibu berkembang, enjadi semangat dan bahagia dengan pilihan2 obyek2 lukisannya.
Obyek lukisan ibu jelas, yaitu alam dan makhluk2 ciptaannya. Â Lebih disukai adalah bunga2 berwarna warni, serta berbagai binatang2, yan ini memang sengaja aku pesan untuk melukis binatang2. Karena aku cinta binatang .....
Pertama kali tahun 2008 sempai 2009, ibu gemar melukis ikan mas KOI. Karena saat itu, ibu sedang banyak mempunyai ikan2 Mas KOI di kolam taman di rumah kami. Ikan2 Mas KOI yang cantik, sehat2 berwarna warni, membuat aku senang sekaki untuk memberi makan, dan akhirnya ibu pindahkan kecantikan ikan2 Mas KOI ndi dalam kolam, ke atas kanvas nya.
Kebahagiaan ibu melukis ikan Mas KOI ini, terus berlanjut sampai lukisan2 ibu tentang ini, menjadi beberapa buah, dengan kanvas yang besar2, sehingga dilirik oleh beberapa teman ibu dan bapak, untuk dibeli!
Sampai akhirnya, sekitar tahun 2009 (kalau ga salah), ibu menggelar Pameran Lukisan, bersama beberapa teman2 pelukis ibu. Aku lupa, pameran itu diselenggarakan dimana, tetapi yang jelas, 1 buah likusan ikan Mas KOI ibu yang terbesar, terjal dengan harga sangat inggi pada saat itu, yaitu 10 juta Rupiah!
Lalu, lukisan2 ikan Mas Koi ibu, pun hampir semua terjual dari teman2 bapak, yang ternyata lukisan2 ikan Mas KOI itu dipajang di beberapa kantor teman2 bapak. Karena, katanya ikan Mas KOI melambangkan kejayaan dan keberuntungan. Pantesan ......
Saat ini, justru aku baru mengingat2, malah aku tidak punya lukisan ikan Mas KOI ibu, deh! Tetapi tidak mengapa, aku punya beberapa lukisan2 ikan Mas KOI, walau aku gay akin aku masih menyimpannya di studio lukis ibu, sekarang .....
Â
Melukis ikan Mas KOI yang hilir mudik, tidak mudah, apalagi, itu melukis ikan Mas KOI punya sendiri, yang berada di kolam kebun rumah kami. Dengan bahagia, itu memotret ikan2 itu, dalam beberapa posisi sampai akhirnya ibu melukis beberapa lukisan yang dibingkainya .......
Selama 2 tahun itu, lukisan2 ibu didominasi dengan lukisan Mas KOI, walau ibu juga tetap melukis obyek2 yang ibu inginkan, terutama bunga2 dengan warna warni yang cerah ceria.
2 tahun itu, ikan Mas KOI, satu persatu mati, entah karena apa. Yang paling mungkin adalah, kami tidak professional memelihara ikan Mas KOI, jadi ... ya sudah lah .....
Dan memang, kolaam kebun kami, bukan kolam khusus untuk memelihara Ikan Mas KOI. Kolam kbun rumah kami adalah kolam untuk ikan2 "kampung", yang memang di desain untuk melengkali kebun ibu, yang hampir seperti "Hutan Amazone", sangat "liar", tempat 3 ekor kura2ku tumbuh bersama aku sejak kecil sampai sekarang, hihihi ......
Sejak itulah, ibutidak melukis ikan2 Mas KOI lagi, karena ikan2 kesayangan ibu, semua mati.
Tetapi, ikan2 Mas KOI karya2 ibu, sudah membuat beberapa orang menjadi bahagia dengan menyimpannya di kanto2 mereka.
Dan semoga, nanti aku bongkar studio lukis ibu, ibu tetap menyimpannya khusus untuk kami ......
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H