Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Berawal dari Serangan Stroke Tahun 2010 di San Francisco

23 Agustus 2020   15:51 Diperbarui: 23 Agustus 2020   16:27 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

By Christie Damayanti

Sebagai pasca stroke, yang mengalami serangan stroke berat tahun 2010 lalu, dan sekarang ini keadaanku memang perlahan membaik tetapi secara medis pun memang sudah divonis akan mengalami cacat permanan.

Aku tidak pernah menyerah dengan keadaanku ini. Bahkan, sejak tahun 2010 sesaat aku sadar bahwa kemungkinan besar aku tetap cacat permanen, aku saat excited untuk tegar menghadapi "new normal" untukku, pada saat itu, denagn tubuh lumpuh kanan.

Terapi2 terus aku lakukan, perlahan aku bisa membangun ke-new normal-an ku sendiri. Bahwa, walau aku cacat tubuh kanan permanen karena serangn stroke besar tahun 2010 lalu di San Francisco, aku berusaha untuk bisa mandiri walaupun sama sekali tidak mudah.

Apalagi, ketika papaku meninggal tahun 2013, sekitar 3 tahun setelah serangan stroke beratku. Aku semakin terseok menyamut pemulihanku. Terapi2ku terus aku lakukan, dan kemandirianku terus terasah .....

Mungkin, teman2 Kompasianer generasi sekarang tidak mengenal aku, sebagai salah satu Kompasianer tua, dan berhasil berprestasi sebagai "Kompasianer of The Year 2011", perhargaan tertinggi sebagai Kompasianer pertama.

Seorang perempuan s.t.w. (setengah tua, hihihi ....), yang cacat tubuh kanan karena stroke, penulis berbagai genre yang tulisanku di Kompasiana sudah ada 277 artikel dan 252 HEADLINE serta menghasilkan 26 judul buku berbagai genre sejak 2012 sampai 2019 ini, dan terjual sekitar 12.000 buku yang hasilnya untuk pelayanan2 kepada Tuhan lewat disabilitas .....

Keberadaanku sebagai pasca stroke sekarang ini, aku yakin, Tuhan punya misi dan tugas khusus untukku. Aku tidak tahu, mengapa Tuhan tidak menyembuhkan aku 100%, karena jika  DIA berkenan, saat inipun aku pasti sembuh 100%.

Dengan keadaan otakku yang saat itu darah sempat merendam 20% di otak kiriku, dan vonis dokter di San Francisco tempat aku terserang stroke adalah "hanya bisa berbaring saja di sisa hidupku", aku tahu bahwa secara medis dan secara manusia aku meang akan cacat permanen.

Dokumentasi pribadi | Pernyataan bahwa aku mengalami cacat permanen, entah sampai kapan .....
Dokumentasi pribadi | Pernyataan bahwa aku mengalami cacat permanen, entah sampai kapan .....
Tetapi, aku melihatnya dari sisi imanku. Bahwa, Tuhan memberikan aku dalam keterbatasanku ini, sebuah misi dan tugas khusus untukku.

Sepertinya, sisi imanku berkata bahwa Tuhan mau aku menjadi seorang "model" bagi Tuhan, untuk memberitakan karya2 Tuhan yang luar biasa atasku!

Ketika aku sekarang ini dalam keterbatasan lumpuh tubuh kanan, seorang "orang tua tunggal" dari 2 orang anak2ku yang pada saat aku terserang stroke tahun 2010 lalu, anak2ku masih SD, cacat, dan harus berusaha bisa tetap bekerja untuk membiayaiku dan pendidikan anak2ku, ternyata Tuhan memampukan aku luar biasa!

Ketika juga, orang2 diluar sana berkata bahwa "Christie hebat", jangan salah! Yang hebat bukan aku. Aku hanya seorang perempuan cacat, lumpuh tubuh kanan, sebenarnya aku bisa apa? Aku tidak bisa apa2 sama sekali. Jalan saja aku masih susah sampai sekarang! Bahkan, bicaraku pun, masih sering terbata2.

Walau selama 10 tahun lebih ini, Tuhan memakai ku untuk banyak berbicara memotivasi banyak orang, tetapi tidak semena2 aku bisa berbicara lancar. Perlahan, aku melancarkan bicaraku dengan Tuhan memakaiku untuk memotivasi sesame, kemanapun DIA mau pakai aku.

Bicara di banyak media. Televisi atau radio, juga seminar2 dimanapun secara offline, bahkan sekarang bicara di webinar2 dalam "new normal" karena covid 19 ini.

Aku sadar, dengan keterbatasanku ini, sebenarnya aku tidak mampu sama sekai mengemban misi dan tugas yang Tuhan berikan kepadaku. Tetapi, dalam Tuhan ternyata aku mampu melakukannya! Bahkan, dengan hobiku sebagai filatelis, aku pun mampu menggelar 21x pameran2 besar di mall2 besar, yang dibuka oleh kementrian Kominfo dan PT Pos Indonesia!

Apakah aku hebat?

Tidak! Bukan! Bukan aku yang hebat!

Yang hebat adalah Tuhan Yeusu, yang selalu ada disisiku, untuk terus mengiringiku selalu ......

***

Tahun demi tahun, aku terus berjalan perlahan mengemban misi dan tugasku, bersama DIA. Berbagai masalah dan rintangan terus mengikuti aku. Tetapi, aku sama sekali tidak pernah menyerah! Bully demi bully juga terus menyapaku, dari cara halus sampai cara karas pun, aku sudah alami.

Tetapi, Tuhan terus mengiringiku. Bahkan, DIA menolongku di saat2 kritis melandaku. Pertolongan NYA, selalu tepat pada waktunya!

Sampai pada saatnya, ketika Tuhan memberikan kesempatan untuk melayani NYA lebih dalam lagi, sewaktu aku diminta sebagai nara sumber utama di sebuah program baru dari RPK 96.3 FM, Weekend Spirit. Tahun 2013, aku mulai memotivasi banyak orang, terutama pasca stroke dan sesame yang terpuruk, untuk bisa tetap tegar dan berusaha mandiri lagi ......

Perjalanan memotivasi di Weekend Spirit RPK 96.3 FM ini sampai sekarang inilah, merupakan awal "ladang pelayanan" ku. Bersama dengan Tuhan Yesus, DIA berbicra lewat kata2ku, yang aku yakin jika aku tidak bersama DIA, aku tidak mungkin bisa berbicara seperti itu.

Satu demi satu, Tuhan membukakan telinga orang2 di luar sana, untuk mendengarkan apa yang aku bicarakan, sebuah kesaksian tentang betapa luar biasanya Tuhan, membuat aku mampu melakakukan banyak hal, walau ubuhku cacat dan lumpuh kanan.

Kesaksian pendengar adalah, banyak dari mereka mengatakan bahwa mereka tidak pernah mendengarkan radio, tetapi tiba2 mereka mendengarkan Weekend Spirit, dan mereka tersentak, mendengarkan aku.

Bukan aku mau bersombong diri, tetapi banyak kesaksian orang2 itu justru mereka bangkit, meminta aku datang ke rumah atau ke rumah sakit, dan taraaaaaaaa ....... Tuhan memampukan mereka untuk bangkit dan tegar!

Akhirnya, sekitar pertengahan tahun 2013, aku membentuk sebuah komunitas insane pasca strok (IPS), untuk bisa saling berkomunikasi dan saling mendukung. Mungin, seperti "care-giver". Dan, bukan hanya teman2 pasca stroke saja, tetapi aku melebarkan sayap komunitasku, menjadi "komunitas disabilitas" ......

Cerita2 dalam komunitas itu, aku akan tuliskan dalam bab2 berikutnya, sampai masuk dalam sebuah konsep kehidupan yang lebih baik. Dimana, kami, pasca stroke yang termasuk dalam dunia disabilitas, berusaha untuk terus semangat serta tetap bisa berkarya untuk dunia.

Ya, aku dan teman2ku ini akan semakin mandiri, dan membawa dunia semakin peduli bagi kehidupan yang "ramah disablitas" ......

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun