Hasil Investigasi tentang Sopir Taksi Blue Bird yang Melecehkanku
Nah, aku menulis ketika seorang sopir taksi Blue Bird melecehkanku, serta akhirnya manajemen Taksi Blue Bird datang ke rumahku untuk meminta maaf. Kasus ini diselesaikan denaggn waktu hanya 2 hari dan Kompasiana mengganjarku dengan 2x HEADLINE dan menuai belasan ribu pembaca, yang mulai aware tentang keselamatannya.
Tetapi, ada seorang yang ternyata sengaja HANYA untuk mengkomentariku dengan negative. Masa bodolah. Mungkin, si sopir taksi nya sendiri atau temannya yang tidak terima aku menulis di Kompasiana. Dan, aku tidak peduli ..... EGP Emang Gue Pikirin, hihihi .....
Ada lagi,
Diskriminasi di Ruang Publik Sebuah Mall bagi Penyandang Disabilitas
Ketika hari itu aku bermasalah dengan Mall Kota Kasablanka, aku marah, dan aku memotrtet demua keadaan yang membuat aku bermasalah dan menuliskannya. Kompasiana pun mengganjarku dengan HEADLINE dan berbuntuk "permintaan maaf" dengan cara mereka.
Mereka tda datang kepadaku untuk meminta maaf, tetapi pada kenyataannya manajemen mall itu (mungkin) meminta jajarannya untuk mengenal aku, sehingga jika aku kesana, semua bagian dari security serta beberapa orang manajemen selalu menyapaku dengan menyebutkan namaku, dan menghormat kepadaku.
Ungkapan permintaan maaf selalu berbeda, dan untukku sendiri itu untuk pembelajaran serta untuk kepedulian bahwa kita semua adalah harussaling menghormati .....
Cerita lain lagi,
Ketika subuh aku ke Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta karena akan terbang ke Jepang menjenguk anakku yang tinggal disana, aku menemukan Toilet Disabilitas, DIPAKAI OLEH PETUGAS CLEANING SERVICE!
Aku marah dan langsung hubungi petugas serta kirim ke Twitter, karena Toilet Disabilitas hanya boleh dipakai oleh kaum disabilitas (cacat) dan kaum prioritas (orang tua, anak2, orang2 sakit)!