Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Milenial dan Kebaya Versus Kimono dan Yukata

26 Juni 2020   16:49 Diperbarui: 26 Juni 2020   18:44 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

                                                                                 Michelle, 2xmemakai Kebaya dengan 2 even terbaik dan membanggakan!

                                                Link, penghargaan “The Best College;s Graduation” - https://www.youtube.com/watch?v=MIphY-pCfog

Masing orang atau anak, pasti mempunyai pemikirannya sendiri2.

Ketika Michelle, yang pada kenyatannya super jenius dengan IQ 148, dan sejak dahulu dia malas untuk belajar, bahkan tidak belajar sama sekali tetapi nilainya selalu diatas 80, 90 bahkan sering dengan nilai sempurna, Michelle memilih jalan hidupnya sendiri, yang sama sekali tidak pernah terlintas di benakku.

Ya, dia memang lahir premature 7 bulan, karena aku hamil dengan tumor besar, sebesar tubuhnya sendri di rahimku. Lalu, dia berupa janin terlilit tali pusarnya, sehingga sewaktu umurnya 7 bulan dalam kandunganku, dia harus dikeluarkan dari rahimku.

Tuhan memang sungguh sempurna, sesempurna DIA menciptakan makhluknya 9 bulan 10 hari dalam kandungan ibunya, dengan semua kelengkapannya. Jadi, ketika Michelle harus dilahirkan berumur 7 bulan saja, tentulah masih ada yang belum lengkap sempurna didalam tubuhnya .....

Michelle, sempat tidak bisa mendengar selama 4 tahun dalam 4 tahun pertama hidunya, dan aku sempat yakin bahwa aku akan mempunyai seorang anak tuna rungu.

Tetapi, Tuhan menyembuhakan Michelle sekitar 4 tahun, dengan terapi2 dan obat2an syarafnya. Sehingga, tidak salah jika dokternya menyatakan bahwa, nanti masa depannya akan bermasalah dalam hidupnya ......

Aku pikir, itu adalah vonis yang sangat mengerikan untuk Michelle, terutama untukku. Tetapi, aku tetap menebar pikiran2 positifku, sampai akhrnya aku mendapatkan bahwa Michelle memang "bermasalah" dalam hidupnya .....

Tetapi, masalahnya adalah bahwa dia terlalu pintar ...... Puji Tuhan .....

Dengan tanpa belajar dan dia selalu mager (malas gerak) dengan gadgetnya, nilai2nyq benar2 perfect! Dan, ketika dia lulus SMA, NEM nya mengarah kepada nilai sempurna! Matematika 100, Fisika 95, Kimia 92 dan Biologi 85!

Dengan keyataan itu, tidak salah aku ibunya ingin dia mengikuti jejaku sebagai aritek, bahkan harus lebih tinggi lagi. Tetapi, pemikirannya yang memang pintar, dan ternyata "SMART".

Pintar, karena meang pintar, tetapi SMART karena dia memilih untuk "menikmari hidupnya", yang Cuma sekali saja. Hahaha ......

Dia ingin kuliah yang tidak mikir, dan bekerja sambul keliling dunia!

Dan, dia benar2 menjalaninya ......

Dia masuk ke jurusan Pariwisata dan Perhotelan, yang menurutnya "tidak mikir", karena dia sudah bekerja di Hotel Disney Celebrate di Shin Urayasu Chiba yang pertama, serta berpindah ke Hotel Hyatt Park di Shinjuku Tokyo. Itu yang dia katakana "tidak mikir", karesaa dia kuliah dengan bekerja dalam 1 garis merah ......

Nilai2nya pun cemerlang! Dalam 1 tahun setelah dia masuk kuliah April 2019 lalu, jadi dalam 2 semester, dia mendapat semua nilai2 ujiannya "A"! Sebuah prestasi sempurna!

Michelle dalam 2 semester dan nilainya
Michelle dalam 2 semester dan nilainya
                                                                                                       
Dengan prestasinya, banyak dosen2nya menaruh harapan kepadanya, untuk membawa nama kampusnya harum. Salah satunya, dia diminta untuk mewakili kampusnya ikut Contect Speech bahasa Jepang, untuk mempromosikan negaranya, Indonesia.

Dan, dia memilih tema sebuah identitas bangsa, Kain Kebaya versus Kimono/Yukata

Lihat tulisaku sebelumnya,,

Seorang Putri Indonesia yang Menaklukan Jepang, dengan Kebaya Hitam serta Kain Batiknya

Berikut speechnya, yang akhirnya dia mendapatkan Penghargaan Upaya 

Dan, bisa dilihat di youtube dengan link https://www.youtube.com/watch?v=vPz73yUeU8Y&t=113s

-----------------------------------------------------------------------------------------------------

"Cara berpikir yang salah" 

Apakah Anda semua tahu kata pakaian nasional? 

Pakaian nasional mengekspresikan identitas negara dan orang melalui pakaian. Sederhananya, itu adalah pakaian masing-masing negara. Apa yang Anda pikirkan ketika Anda mendengar tentang pakaian nasional? Tergantung negaranya betbeda bukan? 

Hari ini saya ingin berbicara tentang pakaian nasional. Semuanya, lihat saya. Bagaimana dengan pakaian yang saya pakai sekarang? 

Ini adalah salah satu pakaian nasional Indonesia, yang disebut Kebaya. Atasannya terbuat dari sutra atau cotton. Roknya kain dengan pola khas Indonesia yang disebut Batik. 

Anda mungkin tidak tahu banyak tentang Kebaya, tetapi Anda tahu Kimono dan Yukata bukan? Kimono tentu saja merupakan pakaian nasional Jepang yang indah. Dikenakan dengan ikat pinggang obi dan juga sandal yanh disebut zori. 

Apakah ada yang pernah mengenakan yukata disini? Apakah Anda suka mengenakan yukata? Saya sangat suka mengenakan yukata. 

Tapi, itulah masalahnya. 

Saya lebih tertarik untuk mengenakan pakaian dari negara lain daripada pakaian nasional saya sendiri. 

Dalam 20 tahun di hidup saya, saya mengenakan Kebaya 3 kali di Indonesia dan 2 kali di Jepang, total 5 kali saja. Tetapi, dalam dua tahun sejak saya datang ke Jepang, saya telah memakai yukata tiga kali. Ketika Anda mendengar itu, bukankah itu hal yang aneh? 

Kaum muda di Indonesia yang mau mengenakan kebaya saat ini semakin lama semakin menjadi sedikit. Terutama kaum muda dari kota-kota besar.

Namun, masalahnya bukan pada Kebayanya, tetapi cara berpikir orang-orang. 

Ketika tidak ada acara tertentu, orang lain akan memperhatikan jika seseorang mengenakan Kebaya dan itu akan membuat orang tersebut malu. Saat Anda malu, orang menjadi tidak mau memakainya. 

Tapi kenapa malu? 

Padahal Anda tidak melakukan kesalahan tetapi mengapa harus merasa malu dengan pakaian negara Anda sendiri? 

Saya pikir cara berpikir orang Indonesia harus berubah. Tidakkah  Anda ingin mengenakan pakaian yang begitu indah ini dengan bangga? 

Seperti orang Jepang, jika mengenakannya tidak hanya untuk acara besar tetapi juga untuk acara kecil bukankah itu sangat anggun? 

Selain itu, jika tiap-tiap orang memiliki kesadaran, melestarikan budaya sendiri sangatlah memungkinkan bukan? 

Ketika melihat orang Jepang yang mengenakan kimono dan Yukata, saya merasa sangat iri. Dan Saya ingin menyampaikan rasa iri tersebut kepada orang-orang di negara saya. 

Mulai hari ini, saya ingin mencoba memakai Kebaya di berbagai acara dan tempat, menunjukkannya kepada semua orang di SNS, untuk memperluasnya. Tetapi hanya satu orang saja tidak akan cukup. 

Dengan segala cara, mari semua ikut menyebarkan budaya negara Anda masing-masing. 

Terima kasih atas perhatian Anda.

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Dan, ini adalah teks asli pidato Michelle, dalam tulisan kanji,

106031930-268891844548905-8968017246174774087-n-5ef5e02e097f362197630c62.jpg
106031930-268891844548905-8968017246174774087-n-5ef5e02e097f362197630c62.jpg
Proposal nya, untuk dia mengikuti Speech Contest Bahasa Jepang, dengan dokumen2 penunjangnya ( Toeffle 670, JLPT N2 dan TOEIC 905), astagaaaaa … nilainya mendekati sempurna!

  

106003465-1249034205452566-3877523949339955315-n-5ef5deb9d541df540269e0e2.jpg
106003465-1249034205452566-3877523949339955315-n-5ef5deb9d541df540269e0e2.jpg
 

106607860-287474755963383-337009051696446478-n-5ef5decbd541df537554b902.jpg
106607860-287474755963383-337009051696446478-n-5ef5decbd541df537554b902.jpg
                                                                                                                                      Teks asli speech nya

Inilah pemikiran seorang anak milenial, yang sadar tentang sebuah kebanggaan dari Negara Indonesia, dan dia sedang berjalan menuju bintanya, membanggakan Indonesia di masa depannya .....

Dok. pribadi
Dok. pribadi
Dok. pribadi
Dok. pribadi
Michelle, dengan latar belakang Bendara Merah Putih, membanggakan Indonesia, dan dia mendapatkan "Penghargaan Upaya"

***

Milenial dengan kebaya (?)

Aku baru sadar, ketika 2x di even Michelle yang terbaik dan membanggakan, dia minta aku bikin Kebaya + Batik Indonesia dan dibawakan 2x aku menjenguk dia ke Jepang.

Dia selama ini adalah pemalu dan menutup diri. Tetapi, ketika dia tampil dengan Kebaya & Batik nya, ditengah2 blazer hitam disekeliling nya, aku BANGGA sekali sebagai Bangsa Indonesia

Maret 2019,

Dia lulus college bahasa Jepang, salah satu yang TERBAIK (4 orang lulusan terbaik dari sekitar 1200 mahasiswa), dan dia memakai Kebaya Merah + Batik nya .....

September 2019,

Di kampusnya, dia terpilih sebagai salah satu mahasiswa untuk ikut "speech contest" bahasa Jepang.

Dia memilih tema : Kebaya vs Kimono/Yukata

Dia lantang berbicara tentang ini, dan dia mendapatkan Penghargaan Upaya

Audience nya, adalah pebisnis2 perhotelan di Jepang (karena dia kuliah nengambil jurusan perhotelan), dan dia benar2 MEMBANGGAKAN INDONESIA

Next,
Aku yakin, Indonesia akan semakin bangga lewat prestasi2nya disana. Dan, aku pun akan semakin bangga untuk nya dan untuk Indonesia.

Untuk salah satu Putri Terbaik Indonesia

Dan, untuk pemilihan kebanggan Indonesia, lewat Kebaya dan Batik nya

Tahun depan 2021,

Dia akan lulus kuliah Modelling nya

2 tahun lagi 2022,

Dia akan lulus kulah Perhotelan nya

Setidaknya,
Masih akan ada Kebaya yang berbeda, untuk membawa nama Indonesia di Jepang .....

Dok. pribadi
Dok. pribadi
Michelle dengan Yukata2 yang dia pakai pada beberapa even di Jepang .... Anak milenial yang mulai sadar dengan sebuah kebanggaan bangsa di negeri rantau ......

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun