Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Milenial dan Kebaya Versus Kimono dan Yukata

26 Juni 2020   16:49 Diperbarui: 26 Juni 2020   18:44 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Michelle dalam 2 semester dan nilainya

Dan, bisa dilihat di youtube dengan link https://www.youtube.com/watch?v=vPz73yUeU8Y&t=113s

-----------------------------------------------------------------------------------------------------

"Cara berpikir yang salah" 

Apakah Anda semua tahu kata pakaian nasional? 

Pakaian nasional mengekspresikan identitas negara dan orang melalui pakaian. Sederhananya, itu adalah pakaian masing-masing negara. Apa yang Anda pikirkan ketika Anda mendengar tentang pakaian nasional? Tergantung negaranya betbeda bukan? 

Hari ini saya ingin berbicara tentang pakaian nasional. Semuanya, lihat saya. Bagaimana dengan pakaian yang saya pakai sekarang? 

Ini adalah salah satu pakaian nasional Indonesia, yang disebut Kebaya. Atasannya terbuat dari sutra atau cotton. Roknya kain dengan pola khas Indonesia yang disebut Batik. 

Anda mungkin tidak tahu banyak tentang Kebaya, tetapi Anda tahu Kimono dan Yukata bukan? Kimono tentu saja merupakan pakaian nasional Jepang yang indah. Dikenakan dengan ikat pinggang obi dan juga sandal yanh disebut zori. 

Apakah ada yang pernah mengenakan yukata disini? Apakah Anda suka mengenakan yukata? Saya sangat suka mengenakan yukata. 

Tapi, itulah masalahnya. 

Saya lebih tertarik untuk mengenakan pakaian dari negara lain daripada pakaian nasional saya sendiri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun