Dia Memang Membangun Mimpi Lewat Gadgetnya

By Christie Damayanti

Dia memang membangun mimpinya lewat gadget kesayangannya .....

Biarpun anakku Michelle itu sudah dewasa dan mandiri di negeri rantau, tetap saa dia masih "anak2". Umur di tahun 2019 lalu baru 20 tahun, tetapi kerja kerasnya sidah mampu membiayai hidup dan kuliahnya sendiri.

Tetapi, ya itu!

Walau sudah dewasa dan mandiri, tetap saja dia seenaknya saja, seakan masih berada di negeri sendiri dan melakukan kesenangannya sendiri, yaitu mager! Malas gerak!

Hahaha .....

Itulah anak muda, milenial dan merasa dunia di genggamannya sendiri tetapi dengan caranya .....

Mager atau malas gerak adalah hobinya. Waktu masih di Jakarta, dia mager tidak mengapa karena kehidupannya ditopang dengan fasiliras2 yang tinggal menyuruh, semua sudah tersedia.

Tetapi, ketika sudah di Jepang, walau dia tetap melakukan hobinya yaitu "malas gerak", dia pun punya kewajibannya untuk bekerja dan tidak bisa mager berlama2. Jika dia punya waktu, barulah dia benar2 akan melakukan hobinya, mager itu .....

Apa yang bisa membuat dia mager? Malas gerak?

Untuk anak2 milenial seperti anakku, pastilah gadget! Dimana2, kapanpun, dia mager dengan gadgetnya.

Apa yang dilihat di gadgetnya?

JEPANG!

Dulu, pertama kali aku belikan hp dengan internet, dia selalu cari komik Jepang, setelah koleksi komik hardcopy sampai 1 lemari. Dan, dia googling di internet untuk mencari komik2 Jepang, asli dalam bahasa Jepang dan huruf kanji!

Astagaaaa ....

Waktu dia SMA, aku belikan dia tablet, aku pernah melihat apa yang dia pantau di layar tabletnya. Di layar tableetnya, dibagi 2, ada novel bahasa Inggris dan sebelah lagi, nvel bahasa Jepang dan beberapa bertuliskan kanji.

Astaga lagiii ......

Aku gelng2 saja. Aku baca novel bahasa Inggris saja tidak pernah selesai, dengan kepala yang semakin pusing, hahahaha ..... Apalagi dengan novel bahasa Jepang bertulisan kanji.

Ketika aku tanya, "Cel, memang kamu ngerti, bahasa Inggris dan bahasa Jepang?"

Jawabnya, "Ngerti donk, maaa ....."

Aku setengah percaya, karena dia belum pernah minta untuk les bahasa Jepang, kecuali belajar bahasa Jepang di sekolahnya.

Tetapi, memang dia les bahasa Inggris sejak TK dan waktu SMP klas 3, dia sudah lulus advance di LOA, Diana kelasnya adalah manager2 yang dibiasayi oleh kantornya, dan Michelle masih kelas 2 SMA dan lulus terbaik!

Hobinya dengan "mager" nya, terus berlanjut, setekah dia mulai menguasai bahasa dan tulisan kanji. Dia serus dan serius mempelajari tentang Jepang, sampai pada saatnya dia terbang ke Jepang, negeri impiannya ......

Kupikir, jika dia sudah di Jepang, pastinya dia sudah tidak terlau excited tentang Jepang lagi, toh dia sudah berad di negeri impiannya!

Tetapi, ternyata tidak!

Bahkan, seperti yang aku tuliskan diatas, dia tetapmager dengan gadgetnya, dan selalu mencari2 link tentang Jepang, termasuk boy-band nya .....

Nah, selama ini aku kesana menjenguk dia, aku selalu merekam kehidupannya disana, walau hanya sekejab. Aku mau ini sebagai kenangan yang bselalu akan kukenang. Anakku, malaikat kecilku, dan kehidupannya yang mager, yang malassekali gerak, dan selalu hidup dengan gadgetmua.

Dokumentasi pribadi

Jika dia atau kita tengah menunggu kereta di stasiun, wajarlah dia sibuk dengan gadgetnya. Aku maklum itu. Tetapi, dia harus tetap memasang kupingnya untuk mendengar kereta yang akan ditumpanginya, supaya tidak salah kereta .....

  Atau, jika dia di kereta dan bisa duduk dengan nyaman sementara kereta melaju, tidak salah juga jika dia sibuk dan mager dengan gadgetnya, ketawa sendirian dan tidak dengan apapun disekelilingnya .....

Kadang, jika kereta bertujuan ke tempat yang jauh, sampai 1 tau 2 jam, diapun tetap matanya tertuju dengan layar gadgetnya .....

Tidak peduli denanku, dan aku bisa dengan tenang mengamati dia dan merekamnya lewat kameraku serta wajahnya kusimpan dalam hatiku .....

   

Dokumentasi pribadi

Tetapi, bagaimana jika dia berdiri di dalam kereta, bahkan tujuannya jauh? Dia pun tetap sihuk dan mager dengan gadgetnya. Kadang, bersenggolan dengan penumpang lain,  tetap saja dia cuek dan tetap "malas gerak!

Bukannya dia berusaha untuk tidak jatuh di kereta yang berjalan cepat dan dia berdiri? Hahaha .....

Lihat, kan?

Ini Cuma masalah di stasiun dan kereta, yang memang wajar jika dia sibuk dan mager dengan gadgetnya. Tapi, bagaimana jika diluar stasiun dan kereta

Lalu, bagaimana jika dia jongkok dimanapun?

Dokumentasi pribadi

Hahaha ..... dimanapun bahkan jongkok di pinggir jalan, dia tetap sibuk dan mager dengan gadgetnya! Astagaaaaaaaa ..... aku sering geleng2 dengan ulahnya .....

Dokumentasi pribadi

Di apartemen, sambil makan pun, dia sibuk sekali dengan gadgetnya! Bahkan, makan mie kuah yang harusnya berhati2 supaya tidak menyiprat di bajunya, dia pun cuek bebek, dan gadgetnya tetap jadi sahabatnya ...... ampun, deh .....

 

Dokumentasi pribadi

Bagaimana dengan yang ini? Dia sedang menunggu shift nya, bekerja sebagai cleaning service di Hotel Disney Celebrate. Teman2nya sibuk ngemil dan ngobrol, dia sibuk dengan gadgetnya .....

Juga, ketika dia menunggu dan menemani aku di museum postal, dia lebih memilih duduk di kursi roda ajaibku, dan mager dengan gadgetnya, hahaha ......

***

Itulah anakku, yang gila gadget sejak lama, tetapi gadgetnya tidak membuat dia menjadi malas, tetapi justru gadgetnya memicu untuk terus membangun mimpi2nya untuk tinggal di negeri impiannya. Untuk tinggal di "rumah Nobota yang ada Doraemonnya" ......

Ya, dia memang membangun mimpi2nya sejak kecil, lewat gadgetnya ......

Michelleeeeeee ........