Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Membangun "Quality Time" di Stasiun Funabashi Hoten

29 April 2020   22:04 Diperbarui: 30 April 2020   00:37 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tampak depan Stasiun Funabashi Hoten, dengan ramp baru besar dan nyaman untuk disabilitas, dan dilihat dari dalam stasiun, merupakan tempat parkir perutar untuk taxi|Dokumentasi pribadi

By Christie Damayanti

Sejak hampir 2 tahun, setelah Michelle pindah dari apartemen nya yang pertama di Nishi Funabashi, anakku menetap di Funabashi Hoten, beda 1 stasiun dari Nishi Funabashi.

Funabashi Hoten, lebih "ndeso" dari pada Nishi Funabashi, yang merupakan 'kota transit dari Perfectur Chiba ke Tokyo. Dan, di Funabashi Hoten merupakan awal karier anakku memulai hidup barunya, setelah lepas dari agennya yang mengurus tetek bengek kepindahan Michelle ke Jepang.

Kota Funabashi Hoten pun, memang sebuah kita kecil, dimana sebagian besar adalah permukiman, ada daerah permukiman mungil tetapi cukup mewah, sampai permukiman standard dengan apertemen 2 lntainya.

Pertama Michelle pindah ke Funabashi Hote, pada musim gugur tahun 2007, menempati apartemen, dengan jarak dari stasiun sekitar 20 menit berjalan kaki.

Apartemen type studio, yang mungil, ditengah2 permukiman cukup mewah dan dekat dengan pacuan kuda Funabashi Hoten, yang terkenal dengan pertaruhannya.

Setelah itu, dia pindah apartemen yang besarnya 4x lipat dari apartemen sebelumnya, berjarak sekitar 5 menit berjalan kaki, sejak musim panas tahun 2018, kurang dari 1 tahun dari kepindahannya sebelumnya dengan harga sewa berkali lipat dari pembuayaannya sendiri, tanpa aku ikut membantu.

Dan, sampai sekarang dia menetap disana, dan unitnya berada di lantai 2 di sebuah apartemen 2 lantai. Lingkungannya memang lingkungan permukiman dengan berbagai fasikitasnya.

Dan, Stssiun Funabashi Hoten lah, merupakan ujung tombak dan awal kegiatannya, untuk kuliah di Chiba-Shi dan di Shibuya, dan bekerja di Shinjuku serta di Shin Urayasu.

Stasiun Funabashi Hten  adalah stasiun kereta api di Funabashi, Chiba, Jepang, yang dioperasikan oleh Perusahaan Kereta Api Jepang Timur (JR East).

 Stasiun Funabashi Hten dilayani oleh Jalur Musashino orbital antara Fuchhommachi dan Nishi-Funabashi, dengan beberapa kereta melanjutkan ke Tokyo melalui Jalur Keiy. Terletak sekitar 69 km dari Stasiun Fuchhommachi.

Stasiun Funabashi Hoten memang sebuah stasiun kecil, melayani kota kecil, perkampungan Funabashi, dengan hanya dilayani dengan 2 trek. Platform  atau peron nya, terletak di perpotongagn di bawah permukaan jalan (semi besament), dengan bangunan stasiunnya di lantai permukaan jalan.

 

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Tampak depan Stasiun Funabashi Hoten, dengan ramp baru besar dan nyaman untuk disabilitas, dan dilihat dari dalam stasiun, merupakan tempat parkir perutar untuk taxi|Dokumentasi pribadi
Tampak depan Stasiun Funabashi Hoten, dengan ramp baru besar dan nyaman untuk disabilitas, dan dilihat dari dalam stasiun, merupakan tempat parkir perutar untuk taxi|Dokumentasi pribadi
Setiap hari, Michelle selalu berngkat sekitar jam 7.00 pagi untuk kuliah di Chiba-shi  naik kereta di stasiun ini, dan pulang bersama denan aku, yang kujemput dari Shin Urayasu, sekitar jam 12.00 tengah malam, juga naik kereta dari stasiun ini.

Stasiun ini, sangat mungil. Hanya ada minimart NewDays, beberapa vending machine, serta kator stasiun serta toilet, termasuk toilet disabled. Walau ini adalah stasiun mungil dari kota mungil Funabashi Hoten, pemerintah setempat pun tidak lupa tetap membangun fasilitas2 disabilitas.

Lobby utama stasiun dengan hanya ada fasilias minimart|Dokumentasi pribadi
Lobby utama stasiun dengan hanya ada fasilias minimart|Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Ini tempat aku menunggu petugas stasiun untuk membawakan "ramp mobile" dan fasilitas isi lang Suica atau Pasmo (seperti kartu Flaz, yang bisa juga dipakai untuk tiket kereta dan membeli berbagai macam barang di minimart).|Dokumentasi pribadi
Ini tempat aku menunggu petugas stasiun untuk membawakan "ramp mobile" dan fasilitas isi lang Suica atau Pasmo (seperti kartu Flaz, yang bisa juga dipakai untuk tiket kereta dan membeli berbagai macam barang di minimart).|Dokumentasi pribadi
Bukan itu saja, jika keluar dari stasiun, memang ada ramp khusus untuk disabilitas. Dan, ketika aku disana musim semi tahun 2019 lalu, mereka membangun ramp yang lebih bagus lagi!

Kepedulian Jepang memang harus diacungi jempol! Selalu membangun fasilitas dsabilitas dalam lingkungan public.

Untukku,

Stasiun Funabashi Hoten ini merupakan tempat kenangan yang luar biasa, untukku dan Michelle. Kami sering bertemu disini untuk janjian sebelum naik kereta.

Disini juga aku atau pun Michellesaling menunggu, jika salah satu dari kami terlambat, dan saling menunggu untuk pulang bersama ke apartemen.

Michelle pun, yang mengenalkan beberapa miuman yang bisa dibeli di vending machine di stasiun ini. Dimana, aku belum pernah mendapatkan minuman yang aku suka, selain di stasiun ini.

Vending machine minuman2 favoriteku, baru pernah ada di Stasiun Funabashi Hoten ini\Dokumentasi pribadi
Vending machine minuman2 favoriteku, baru pernah ada di Stasiun Funabashi Hoten ini\Dokumentasi pribadi
Favorite ku adalah susu pisang hangat dan susu mint dingin. Klo Michelle favorite susu strawberry coklat hangat. Yang besar 150 Yen, yang kecil 110 Yen|Dokumentasi pribadi
Favorite ku adalah susu pisang hangat dan susu mint dingin. Klo Michelle favorite susu strawberry coklat hangat. Yang besar 150 Yen, yang kecil 110 Yen|Dokumentasi pribadi
Pernah, aku menunggu Michelle cukup lama, untuk pulang ke apartemen. Bukan aku tidak berani berjalan sendirian, tetapi aku ingin minta foto bersama foto "Hachiko".  Hahaha .....

Ketika aku menunggu Michelle, untuk berfoto bersama "Hachiko", hahaha .....|Dokumentasi pribadi
Ketika aku menunggu Michelle, untuk berfoto bersama "Hachiko", hahaha .....|Dokumentasi pribadi
Ini Stasiun Funabashi Hoten, di lanai dasar, di lobby utama, untuk ke peron atau platform, kita haru turun ke mezzanine, separuh basement. Untuk warga yang sehat, silahkan turun tangga, tetapi untukku harus lewat lift.

Turun dari lobby utama denan lift, dan si petugas stasiun yang selalu membantuku, membawakan "ramp mobile" untuk aku dan kuris roda ajaibku ked alam kereta.|Dokumentasi pribadi
Turun dari lobby utama denan lift, dan si petugas stasiun yang selalu membantuku, membawakan "ramp mobile" untuk aku dan kuris roda ajaibku ked alam kereta.|Dokumentasi pribadi
Kami, aku dan Michelle, sering sekali "ngedate" disini. Hanya sekedar menunggu di stasiun, kami selalu membangun "quality time", atara ibu dan anak.

Walaupun hanya sekedar menunggu petugas stasiun untuk membawa "ramp mobile", atau sekedar menunggu kereta yang akan membawa kami ke tempat tujuan, kami pun selalu membangun kedekatan kami berdua ......|Dokumentasi pribadi
Walaupun hanya sekedar menunggu petugas stasiun untuk membawa "ramp mobile", atau sekedar menunggu kereta yang akan membawa kami ke tempat tujuan, kami pun selalu membangun kedekatan kami berdua ......|Dokumentasi pribadi
Stasiun Funabaashi Hoten, memang sebuah stasiun denan banyak kenangan. Tempat kami membangun "quality timen", antara ibu dan anak, di sebuah negeri cantik, impian anakku

Jika ada yang ingin mengunjungi kami d Funabashi Hoten, pasti lewat stasiun ini, dan kami akan menjemput disini, untuk bersama pulang ke apartemen kami ......

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun