By Christie Damayanti
Jika aku sedang di Jepang untuk menengok anakku disana, setiap malam aku pasti menjemput dia setelah pekerjaannya selesai, di minimart Seven Eleven di Shin Urayasu.
Setiap hari, aku pasti traveling sendiran, sementara Michelle pagi2 sudah harus berangkat untuk kuliah sampai siang, setelah itu dia harus bekerja di hotel sampai sore, dan di minimart Seven Eleven sampai hampir tengah malam.
Biasanya, sekitar jam 7.00 atau jam 8.00 mala, aku udah harus ke Shin Urayasu dan sepat makan atau santai sejenak sebelum menjemput anakku. Sapai mall tutup disana, jam 10.00 malam, aku mulai bergerak ke arh minimart Shin Urayasu.
Jalan santai, sambil menikmati udara malam yang nyaman, aku sampai minimart sekitar jam 10.30. Masih ada waktu untuk sedikit belanja keperluan rumah di minimart tempat Michelle bekerja, sekalian memperhatikan dia bekerja sampai sekitar jam 11.00 malam.
Lalu, dia harus beres2 setelah shift nya selesai, dan sekitar jam 11.30, kami bergerak pulang .....
Dari minimart Seven eleven, kami harus berjalan santai sekitar 10 menit. Jika Michelle harus cepat2, bisa hanya 5 menit sambil berlari, dari Stasiun Shin Urayasu.
 Suasana hampir tengah malam disana sepi. Dari minimart  seven eleven, tempat Michelle bekerja, memang jalanan sepi, dengan pedestrian besar. Hanya 1 atau 2 oarng saja yang melewatinya karena memang mereka pulang bekerja.
Tetapi jika kita keluar dari area pedestrian, suasana berbeda. Jalanan masih ramai. Mobil2 pribadi atau bus2 umum masihh berseliweran. Masih ramai di hampir tengah malam.
Begitu kita masuh Stasiun Shin Urayasu, suasanya juga berbeda lagi.
Mungkin, jika hanya sebentar, rtinya kita masuk ke stasiun cepat2 dan langsung turun ke platform untuk menunggu kereta, kita hanya melihat sisa2 wrga yang pulang kantor atau setelah berkegiatan.
Tetapi jika seperti aku, yang jika ke stasiun aku harus ke kantor stasun dulu untuk meminta petugas stasiun untuk membawakan "ramp mobile", untuk membantu aku dan kursi roda ajaibku naik ke kereta, akan melhat bebagai pemandangan yang agak "aneh", yang mungkin tidak terpikirkan.
Stasiun Shin-Urayasu sendiri, Â adalah stasiun kereta api di Urayasu, Chiba, Jepang, yang dioperasikan oleh East Japan Railway Company (JR East).
Stasiun Shin-Urayasu dilayani oleh Jalur Keiy antara Tokyo dan Soga, dan oleh Jalur Musashino melalui layanan antara Tokyo dan Fuchhommachi. Stasiun ini terletak sekitar 16 km dari ujung barat jalur di Stasiun Tokyo, membelah Perfecture Chiba.
Stasiun ini ditinggikan terdiri dari dua platform dan melayani empat trek.
Seperti stasiun2 lainnya di Jepang, selalu bergadengan dengan moda transportai yang lainnya. Stasiun kereta, bergandengan dengan terminal bus umum, serta tempat penurunan taxi dan penyewaan sepeda.
Dan, hampir semua stasiun di Jepang itu, selalu bergandengagn juga dengan pertokoan, shopping center atau pun mall2 besar.
 Nah, jika jam 7.00 sampai jam 8.00 malam, aku sudah sampai kesana, aku bisa jalan2 dahulu di 2 mall ini, sambil mencari makan malam dulu untuk dibawa pulang. Aku malas makan sendiri jika ada kesempatan makan bersama dengan Michelle, di apartemenya.
Setelah kami mulai masuk ke stasiun dan aku meminta "ramp mobile", kami harus menunggu dahulu ada petugas stasiun yang bisa membantu aku.
Dalam penantian itu lah, pasti ada hal2 yang menarik!
Stasiun Shin Urayasu ini adalah salah satu stasiun yang menhubungkan antara Tokyo Disneyland di Mahaima ke arah Tokyo.
Dan, kota Shin Urayasu ini cukup besar dan banyak warga Jepang yang Tinggal di Shin Urayasu tetapi bekerja di Tokyo. Anggap lah Shin Urayasu seperti Bogor nya Jakarta.
Jika aku menunggu petugas itu membantuku dengan membawakan "ramp mobile" cukup lama, (mungkin karena memang penuh dan petugas hanya 1 orang/ingat itu sesaat hampir tegah malam), berarti aka nada beberapa pemberhentian kereta2 di stasiun itu.
Itu berarti, banyak orang2 yang keluar dari stasiun itu.
Dan, itu sangat menarik hatiku!
 Dalam pengamatanku berkali2 aku ke Jepang, mereka akan membawa koper (alau itu adalah warga Jepang, bukan turis manca negara) jika mereka berbelanja dan ..... dalam hal ini, mereka dari Tokyo Disneyland!
Tetapi, lihat foto dibawah ini, akan ada perbedaan .....
Â
Heh?Â
Pekerja Jepang jam tengah malam, masih di sasiun, dan belum sampai rumah?Â
Bukan hanya 1 atau 2 orang saja, lho! Tetapi bergerombol2, dan sampai beberapa kereta!Â
Astagaaaaa ......
Lah, Michelle juga baru pulang kerja, lho! Hahaha ..... itulah Jepang! Pekerja keras dengan disiplin yan sangat tinggi!
Dan Michelle? Klo menunggu aku, dia pasti sbuk dengan gadgetnya. Menelpon tengah malam, atau komik atau game di hp nya.
 Tetapi, aku bahagia walau hanya untuk menjemput anakku dari pekerjaan, untuk pulang ke apartemen. Dan, sebelum tidur, kami makan bersama di tengah malam .....
Mungkin, bagi orang lain atau turis lain, apa yang aku tuliskan ini, bukan berarti apa2. Tetapi, untukku sendiri ini adalah sebuah "fenomena".
Mungkin tidak besar, tetapi ketika aku melihat kereta berseliweran keluar masuk ke Stasiun Shin Urayasu, di kereta pertama, yang turu adalah waega yang berbeanja atau dari Tokyo Disneyland, dan dari kereta kedua, yang turun adalah warga dari pekerjaan2 mereka dengan baju2 resmi.
Lihat tulisanku tentang Shin Urayasu,
Reklamasi "Shin Urayasu", Dibangun Berkonsep Amerika karena Tokyo DisneylandÂ
Oya,
Di Jepang, kereta mulai melayani warga dam 6.00 pagi dan ditutup jam 1.00 dini hari. Dan ternyata, di Stasiun Shin Urayasu penumpang kerea masih punuh yang datang dan pergi.
Jadi, bukan hanya Tokyo sebagai sebuah kota metrolitas dunia saja, yang disebut "kota yang tidak tidur", tetapi kota cantik Shin Urayasu pun, belum "tidur" sampai tegah malam ......Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H