Suara2 terdengar, tentu dengan bahasa Jepang. Mungkin, mereka misuh2 karena harus berdempet2 an lebih dekat lagi, untuk kursi roda ajaibku
Pintu kereta tertutup. Dan aku berada di tengah2 orang2 yang berdempetan. Tidak ada jeda sama sekali. Padat sekali!
Jika dari cerita Michelle yang tidak bisa berpegangan sama sekali, aku pun sama. Bedanya, aku tidak berdiri tapi duduk di kursi roda ajaibku, dan kursi rodaku bisa kukunci. Sehingga, jika kereta berhenti mendadak, aku akan tetap tengan diatas kursi roda ajaibku.
Yang kasihan adalah, ketika suatu saat kereta berhenti mendadak karena sesuatu hal, orang2 disekelilingku doyong kea rah kereta bergerak, daaannn .....
....... beberapa orang mengaduh setelah mereka "menabrak" kursi roda ajaibku, yang terbuat dari besi, hahaha .......
Suatu saat, seseorang brebegas siap untuk eluar dari ketera di stasiun berikutnya. Karena memang kereta penuh sekali, dan ketika pintu kereta terbuka, dia "berlari" berdesakkan (mungkin dia harus mengejar kereta yang lain).
Tiba2 .....
Dia mengaduh, meringis sambl memegangi kakinya, dan dia terpincang2 "berlari" keluar kereta. Sampai di luar kereta, ku tertawa. Dia tidak berjalan, apalagi berlari. Dia hbanya berdiri sambil terbungkuk2, dan mengusap2 betis depan kakinya, sambil meringis2 .....
Hahahaha ......