Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Siapa Bilang Cuma Jakarta yang Keretanya Berdesak-desakkan?

24 April 2020   18:09 Diperbarui: 24 April 2020   18:08 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pokoknya, seru jika dia bercerita .....   

Nah,

Suatu saat, aku lupa untuk tidak naik kereta kurang dari jam 10.000.

Bukan sih, bukan lupa tetapi aku ingin coba, jika aku berangkat kurang jam 10.00, kira2 bagaimana, ya?

Seperti yang dia ceritakan, jam 8.00 pagi aku sudah ada di stasiun. Ah ..... kepalang tanggung. Jika aku pulang lagi, aku malas sendirian di rumah dan aku harus naik ke lantai 2 apartemen Michelle.

Lalu, aku antri masuk, walau aku punya pintu masuk sendiri, khusus untuk kursi rda. Dan, aku menunggu petugas stasiun untuk membwakan "ramp mobile", untuk aku bisa kursi roda ajibku masuk ke kereta, dan di stasiun tujuan, aku akan dijemput petugas stasiun disana.

Suasana stasiun penuh sekali!

 

Dokumentasi pribadi | Kesibukan semua stasiun2 di Jepang (dan dimanapun), di jam2 sibuk
Dokumentasi pribadi | Kesibukan semua stasiun2 di Jepang (dan dimanapun), di jam2 sibuk
Orang2 keluar masuk, berseliweran. Mereka semua bergegas, tetapi pandangan mereka tidak lepas dari gadget mereka. Mereka berlari2an untuk mengejar kereta, tetapi pandangan mata mereka tetap di gadget.

Laki2, perempuan, manager bahkan direktur, aku melihat kehidupan yang sangat padat. Mereka benar2 tergesa2, dan aku tidak berada di tengaah2 mereka.

Jika di Jakarta, aku memang berada di tengah2 kehidupan seperti itu. Bedanya, di Jakarta aku tidak naik kereta, tetapi aku naik mobil sehingga aku tetap tidak bisa merasakan sensasi sepeti saat ini .....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun