Anjing itu diam saja, termasuk ketika aku mendatanginya dan "menyapanya". Hahaha ..... mungkin karena anjing itu mempunyai majikan orang Jepang, tentu mereka "berbahasa Jepang", kan? Pasti donk, anjing itu tidak mengerti sapaanku yang berbahasa Indonesia, hihihi .....
 Mungkin, anjing trah Shi-Tzu bukan merupakan anjing untuk penuntut lansia, tetapi anjing ini bisa untuk "pendengar" yang baik. Bisa sebagai sahabat dan pendengar serta mampu menyayani nenek2 itu.
Anjing itu tidak terlihat sama sekali ngotot untuk ikut si empunya. Dia seakan pasrah dengan niatnya untuk mau mengeri sebagai sahabat. Bahkan, ketika aku duduk di atas kursi roda ajaibku bersebelahan dengan anjing itu, dia sama sekali tidak mau melihatku, entah mengapa, hahahaha .....
Sepertinya, anjing itu memang terlatih untuk tidak mau menerima uluran tangan persahabatan dari orang2 yang tidak dikenalnya. Bereda dengan anjing2 si kakek tua di Yokohama ......
Yokoamicho Park, Ryogoku
Berbeda dengan waktu aku dan Michelle berjalan2 di Yokoamicho Park di Ryogoku di msim panas tahun 2017, sesaat setelah aku menjemput Michelle di sekolahnya.
Dia menuntun seorang lansia cukup besar. Anjing itu Cuma anjing mungil, trah Dashound. Anjing Dashoud adalah angjing yang riang gembira. Dia berlari kesana kemari, membuat si empunya menikutinya sambil tertawa2.
Saat itu, kami berdad di tempat yang sama, sore itu. Dan, aku sangat tertarik dan ingin memluk anjing itu. Dan, si epunyai memperbolehkannya. Saat aku memeluk anjing inim si empunya mengobrol dengan Michelle dengan bahasa Jepang ......
Dia membawa 2 ekor anjing tetapi yang satu lagi, sangat galak, dan tidak mau mendekati kami.