Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Makanan Siap Saji Berharga Murah untuk Pekerja Lokal

11 April 2020   15:28 Diperbarui: 11 April 2020   15:26 549
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ada juga kelompok yang suka makan sandwich, termasuk aku. Karena, sandwich ini mudah sekali dibawa dan dimakan, hihihi | Dokumentasi Pribadi

Jika benar2 anakku malas masak dan tidak ada makanan sama sekali, lalu diapun bosan makanan dari minimart, apa yang ahrus di makan?

Jika makan di restoran atau caf, tentu saja mahal, dan dia tidak mau buang2 uang, untuk sekedar makan. Karena, sebenarnya dia tidak suka makan.

Lalu, bagaimana?

Tuhan memang sudah mengaturnya. Ketika sekarang dia berada di sebuah apartemen di Funabashi Hoten, seitar 4 menit berjalan kaki untuk ke Stasiun Funabashi Hoten, ada sebuah supermarket cukup besar, sekitar 20 meter dari apartemennya.

Supermarket ini, khusus menjual bahan makanan, sayur2an, buah2an, makanan2 kaleng, bumbu2 masak Jepang, snack2 siap makan dan makanan2 besar siap saji. Harganya, cukup murah. Sebuah supermarket di "perkampungan kota" Funabashi, tentu saa sangat strategis untuk Michelle.

Makanan2 siap saji pun, menunya setiap minggu berganti. Aku mengamati ini, karena jika aku disana, otomatis aku menjadi "pengangguran", sehigga aku bebas mengamati apapun, hihihi .....

Atau juga, jika dia malas untuk ke supermarket ini, dia pun bisa mampir di sebuah supermarket, dekat dengan minimart Seven Eleven, tempat dia bekerja di Shin Urayasu. Disana pun, banyak sekali makanan2 jadi yang siap dimakan.

Sebenarnya, selama aku ke Jepang beberapa kali, aku melihat semua supermarket, apalagi minimart, selalu menjual makanan2 jadi siap makan. Mereka menjual ini target pasarnya adalah pekerja2 yang pulang dari kantor, dan pastinya sudah cape untuk memasak makanan2 nya sendiri.

Sehingga, mereka seringkali membeli makanan2 itu untuk dibawa pulang. Dan, menunya pun, sekitar 1 minggu berganti. Walau setiap minggu sudah ada puluhan menu yang dijual. Harganya justru cukup murah, padahal itu menu2 "makanan berat".

Supermarket biasanya tutup sekitar jam 22.00, sedangkan minimart justru buka 24 jam. Jadi, memang tidak salah jika warga Jepang lebih memilih makana2 jadi dari supermarket sampai jam 22.00 dan jika mereka butuh makanan2 itu di tengah malam sampai pagi, mereka pun bisa mendapatkanya di semua minimart di Jepang.

Satu lagi,

Sesaat sebelum supermarket tutup jam 22.00, mulai jam 21.00 atau sebelumnya (terganttung supermarket apa dan dimana), akan mendiskon semua makanan2 itu, dan bisa di diskon sampai 50% bahkan 70%, jika benar2 mau tutup.

Bayangkan saja, dengan harga yang memang sudah cukup murah, di diskon sampai 50%, bagaimana mereka tidak tergiur? Dan jangan salah, yang di diskon itu bukan karena sudah menuju expired, tetapi SEMUA MAKANAN!

Makanan2 gorengan, biasanya bisa tahan sampai 2 hari jika dimasukkan di kulkas, atau makanan2 basah untuk 1 hari, juga jika di simpan dalam kulkas.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Ini kelompok sushi, sashimi dengan teman2nya. Coba lihat! Berapa harganya? Murah sekali, malahan. Sushi sebesar di foto diatas, Cuma 1500 Yen, itu bisa untuk 2 atau 3 orang, atau mungkin ber-4, karena porsinya besar2, bukan seperti sushi di Jakarta.

Rata2 untuk 1 porsi sushi sekali makan cukup kenyang antara 175 Yen sampai 300 Yen. Dan, untuk 1 Yen sekitar 130 Rupiah. 

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Ini kelompok sayur2an, ada salad ala barat ada juga salad ala Jepang. Harganya sekitar 300 Yen untuk  porsi yang bisa dimakan oleh 1 atau 2 orang. Paketnya besar, lho! Makanan sehat! 

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Kalau ini, kelompok yang paling suka aku bawa2 kemana2 jika travelling. Yaitu inari (nasi Jepang pulen dan gurik, yang dibungkus dengan kulit tahu yang digoreng). Inari berisi 5 buah, hanya sekitar 150 Yen saja! Wuuiihhh, jadi kangen ......

Juga bakmi goreng soba. Hitung2 kangen bakmi gireng buatan ibuku, aku sering bawa ini untuk makan dijalan, diatas kursi roda ajaibku.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Ini kelompok bento2an. Makanan berat dengan adanya nasi, daging, sayur bahkan miso soup yang dibungkus kotak plastic, berharga sekitar 300 Yen sampai 500 Yen. Cukup "mahal", karena memang isinya yang padat dan full berat. 

Walau harga segitu tidak mahal, dibanding dengan bento yang dijaul di restoran, sekitar 1000 Yen sampai 1500 Yen.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Jika ada yang khusus, seperti bento ini dengan jamur hitam besar, biasanya harganya memang berbeda. Seperti ini, harganya sekitar 500 Yen. Itupun, sebenarnya juga tidak mahal.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Nah, ini adalah salah satu kesukaan Michelle. Jika aku berkesempatan ke supermarket, aku pasti membeli makanan ini. Sate ala Jepang, imi enak sekali! Serta sosis besar, biasanya ada sosis babi, sosis sapid an sosis ayam. Yang paling banyak memng sosis babi. 

Makanya, karena Jepang merupakan Negara minim dengan penduduk muslim, harus hati2 untuk membeli daging. Apalagi, semuanya menggunakan huruf kanji, yang kita tidak tahu apa artinya. Salah2 non-halal....

Ada juga kelompok yang suka makan sandwich, termasuk aku. Karena, sandwich ini mudah sekali dibawa dan dimakan, hihihi | Dokumentasi Pribadi
Ada juga kelompok yang suka makan sandwich, termasuk aku. Karena, sandwich ini mudah sekali dibawa dan dimakan, hihihi | Dokumentasi Pribadi
Isi sandwich nya juga berbagai jenis, swmua mengandung kalori yang cukup untuk menghimpun tenaga baru, jika travelling. Jalang salah! Walau aku travelling hanya duduk di kursi roda ajaibku saja, energy yang terbuah pun tetap cukup banyak. Sehingga, aku pun harus membawa tambahan2 makanan di kursi roda ajaibku.

***

Dengan membawa uang maksimal 1000 Yen saja atau sekitar 130.000 Rupiah saja, kami bisa membwa pulang berbagai macam makanan. Apalagi jika kita sudah tahu, bahwa sekitar jam 21.00, pasti makanan2 itu di diskon, bisa sampai 50% - 70%.

Dan, biasanya Michelle memberinya untuk 2 hari, sesuai tanggal expired. Sangat murah untuk kehdupan sehari2 sebagai mahasiswa di Jepang.

Jadi,

Siapa bilang hidup di Jepang itu mahal?

Semua tergantung, bagaimana kita menyikapinya dan bagaimana kita menyiasatinya untuk mendapatkan harga yang sesuai dengan kantong kita.

Dan, itulah salah satu siasat anankku untuk mengarungi kehidupannya yang sangat keras, di Jepang .....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun